Istri Ku Yang Manis

2.8K 239 22
                                    

Renjun hanya terkekeh pelan ketika melihat Haechan dan Jeno yang tengah bertengkar memperebutkan sebuah boneka kudanil berwarna putih, entah kenapa tapi menurutnya kedua pemuda manis yang tengah mengandung itu tampak semakin menggemaskan jika disatukan.

"Ya ampun dek, kembali-in sayang. Itu kan punya Haechan kamu kalau mau nanti mas beliin ya" kata Jaemin seraya mengusap rambut hitam sang istri dengan penuh kasih sayang.

"Gak mau!, ini punya nono tau!" kata Jeno kesal seraya menatap wajah tampan sang suami dengan penuh permusuhan.

"Ini punya aku!, jangan ngaku-ngaku ya kamu!" teriak Haechan kesal sembari menatap wajah manis pemuda sipit itu dengan amat sangat tajam.

"Echan yang ngaku-ngaku" kata Jeno tak mau kalah seraya memeluk boneka kudanil berwarna putih itu dengan semakin erat.

"Huaaaa... Mas Renjun!!" teriak Haechan histeris seraya memanggil-manggil nama sang suami.

"Aduh-duh gembul nya mas kenapa nangis hmm?" kata Renjun seraya menggendong tubuh berisi sang istri ala koala.

"Ustadz maafin istri saya ya" kata Jaemin sembari menatap wajah tampan ustadz muda itu dengan tatapan tak enaknya.

"Tak apa, namanya juga hormon lagi hamil jadi saya memaklumi nya" kata Renjun sembari terkekeh pelan.

"Kalau begitu saya permisi dulu ustadz" kata Jaemin sembari membungkuk sopan.

"Ya, hati-hati" Jaemin hanya tersenyum manis menanggapi ucapan Renjun barusan, kemudian pemuda tampan itu berlalu pergi bersama sang istri yang sudah terlelap di gendongan nya.

"Mas" cicit Haechan pelan sembari menatap wajah tampan sang suami dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Kenapa hmm?" tanya Renjun sembari mencium kening si manis dengan penuh kasih sayang.

"Bonekanya" kata Haechan pelan sembari menyandarkan kepalanya di dada bidang sang suami.

"Tak apa, mas bisa beliin lagi nanti buat kamu sayang. Yang itu biar buat Jeno aja ya" kata Renjun sembari menciumi hidung si manis yang terlihat sangat lucu di matanya.

"Hiks... Iya" Renjun hanya terkekeh pelan ketika melihat wajah si manis yang sudah sangat memerah, benar-benar terlihat semakin lucu istri manisnya ini.

"Lama-lama mas bisa diabetes karena terlalu sering melihat ke-manisan kamu sayang" kata Renjun sembari mencium pipi bulat si manis secara bergantian.

"mas aja yang lemah" kata Haechan sembari menatap wajah tampan sang suami dengan tatapan menantang miliknya.

"Iya, iya. Mas lemah banget kalau sama kamu sayang" kata Renjun sembari berjalan memasuki rumah miliknya dengan si manis yang berada di gendongan nya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~

Mata bulat itu berbinar ketika melihat sang suami yang baru saja pulang sembari membawa kantong plastik kresek hitam yang berisi makanan pesanan nya tadi pagi.

"Assalamualaikum sayang" langsung saja pemuda manis itu menghampiri sang suami yang baru saja turun dari motornya.

"Waalaikumsalam mas" Renjun mencium kening si manis dengan penuh kasih sayang, sungguh dirinya benar-benar sudah tak mampu melihat sang istri yang semakin hari semakin terlihat menggemaskan ini.

Ingin rasanya pemuda tampan itu menggempur manisnya setiap hari, namun semua itu tak akan pernah bisa dirinya lakukan.

Mengingat si manis yang tengah hamil muda, jadi Renjun tak mungkin menyentuh manisnya setiap hari dan membuat istri tersayang nya itu terlalu kelelahan karena melayani nafsunya.

"Makasih banyak ya mas" kata Haechan sembari mengambil salah satu kantong plastik kresek hitam yang berisi mangga muda.

"Iya sayang, apasih yang engga buat gembul nya mas ini" kata Renjun sembari mencium bibir si manis sekilas.

"Mas kupasin buat aku boleh?" kata Haechan sembari menatap wajah tampan sang suami dengan penuh permohonan.

"As you wish, bear" kata Renjun sembari berjalan ke arah kursi yang terletak di teras rumah nya.

"Aku ambil pisau nya dulu" kata Haechan sembari berlalu pergi ke dalam rumah meninggalkan sang suami yang sekarang ini tengah menatapnya dengan intens.

"Kan jadi pengen" kata Renjun kesal sembari menepuk pahanya beberapa kali.

"Ingat Njun istri kamu lagi hamil, jadi tolong untuk Sekarang ini bersabar lah sebentar" kata Renjun sembari menghela nafas pelan.

"Ini mas!" teriak Haechan senang sembari berlari kecil menghampiri suami tersayang nya itu.

"Pelan-pelan bear jangan berlari" peringat Renjun sembari menatap tajam sang istri yang sekarang ini tengah menatapnya dengan polos.

"Nih" kata Haechan sembari tersenyum teramat manis, membuat pemuda tampan itu semakin lemah karenanya.

"Iya sayang" kata Renjun sembari mengusap peluh yang memenuhi wajah manis sang istri dengan sapu tangannya.

"Duduk disini sayang" kata Renjun sembari menepuk paha nya sendiri.

Haechan yang melihat itu langsung mendudukkan tubuh berisi nya di atas pangkuan sang suami.

"Kamu kuat makan ini?" tanya Renjun sembari menyodorkan mangga yang sudah dirinya kupas ke arah si manis.

"Kuat kok" jawab Haechan seraya mulai memakan mangga muda itu dengan perlahan.

"Hmm, enak!" lanjut nya seraya tersenyum senang.

"Mas yang ngeliat nya aja ngilu sendiri sayang" kata Renjun sembari memperhatikan si manis yang tengah memakan mangga muda itu dengan lahap.

"Nanti kalau mas hamil pasti ngerti deh" kata Haechan sembari tersenyum tanpa dosa.

"Mas engga akan hamil sayang, gak akan pernah" kata Renjun sembari menggelengkan kepalanya ribut.

"Nanti kalau aku udah lahiran kita pindah posisi ya" Renjun hanya mampu tersenyum kikuk begitu mendengar ucapan si manis barusan.

"Engga akan!, kamu jangan aneh-aneh ya sayang!"

TBC

Makin aneh gak sih ceritanya?, gak apalah yang penting gue udah update.

kakak ustadz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang