1. prolog

1.2K 47 0
                                    

Hari Senin hari yang paling dibenci para siswa siswi karena hari dimana mereka mengakhiri libur dan mulai masuk sekolah kembali, tentu saja Sheila juga membenci hari Senin karena setiap hari Senin ia selalu wakil ketua OSIS akan membantu ketua OSIS menghukum murid yang tidak mematuhi peraturan selepas upacara nanti.

Sheila berjalan mengitari rak perpustakaan untuk mencari buku yang akan ia baca.

"Sheila!"

Sheila menoleh ke arah seseorang yang meneriaki namanya.

"Jake, Lo nih ya, jangan teriak-teriak" ucap Sheila kepada Jake yang berdiri di samping.

Jake terkekeh saat Shila memberitahunya, gadis itu terlihat sangat lucu saat menaruh jari telunjuknya didepan bibir.

Sheila pun kembali berjalan dan memilih-milih buku, Jake pun ikut berjalan di samping Sheila.

"Lo rajin banget pagi-pagi udah ke perpus" ucap Jake kepada Sheila.

"Nanti ada ulangan fisika, emang Lo gak nyari buku fisika juga?" Tanya Sheila.

"Ngapain kan gue udah pinter fisika" ucap Jake menyombongkan diri.

"Iya deh Lo udah pinter, tapi giliran diminta contekan malah gak nyahut" ucap sheila.

Sheila pun berjinjit karena buku yang ia cari berada di rak paling atas, Jake pun terkekeh karena Sheila tidak bisa meraih buku itu, Jake pun beranjak mengambil buku itu.

Namun Jake sedikit ceroboh, saat ia mengambil buku fisika yang lumayan tebal itu ternyata ada 2 buku lainnya yang ikut jatuh, Jake dan Sheila terkejut karena buku tabal itu akan jatuh mengenai kepala Sheila.

Jake pun memeluk tubuh Sheila yang lebih kecil dari tubuhnya, hingga buku tadi jatuh mengenai punggung Jake.

Brak

Brak

Sheila mendongak menatap Jake yang lebih tinggi darinya, ia merasa iba melihat wajah Jake yang kesakitan.

Mata Jake yang meringis menahan sakit pun perlahan terbuka, membuat netranya bertemu dengan netra milik Sheila, jarak wajah keduanya sangat dekat, sejangaka saja mungkin bibir mereka akan menempel.

"Jake Sheila"

Jake dan Sheila menoleh ke arah seseorang yang memanggil keduanya, Jake pun segera melepas pelukannya kepada Sheila.

"Ada apa ya pak?" Tanya Jake kepada pak zeo yang memanggil keduanya.

Pak zeo tersenyum dan menghampiri kedua remaja itu.

"Maaf saya mengganggu waktu kalian, tapi saya ingin meminta tolong untuk datang ke ruangan saya setelah upacara nanti" ucap pak zeo.

"Tapi kita masih haru mengecek para siswa siswi yang melanggar peraturan pak" ucap Jake.

"Yasudah selesai melakukan tugasmu saja" ucap pak zeo.

Jake dan Sheila pun mengangguk sambil tersenyum.

"Kalau begitu saya pergi dulu, dan menurut rekomendasi saya kalau pacaran jangan di perpustakaan" ucap pak zeo.

"Terus dimana dong pak?" Tanya Jake.

"Di neraka aja, disana udah banyak orang pacaran juga" ucap pak zeo kepada keduanya.

Setelah mengucapkan kalimat itu, guru mapel matematika itu pun pergi meninggalkan keduanya.

"Tu guru kalo Sholeh kelewatan bener" ucap Sheila memandang pak zeo yang meninggal keduanya.

"Udah sholat, savege lagi, sekali ngulti bawa agama" ucap Jake.

"Eh tapi kita disuruh ke ruangannya ada apa ya?" Tanya Sheila kepada Jake.

Jake hanya mengangkat bahunya tanda tidak tau.

"Woy kalian ini malah memberantaki buku ya!"

Jake dan Sheila menoleh ke belakang mereka dimana mereka mendapati bu Alika penjaga perpustakaan.

"Maaf Bu tadi Jake yang jatuhin" ucap sheila sambil menunjuk Jake.

"Gak saya kok Bu tadi saya cuma bantu Sheila ngambil buku" ucap Jake membantah ucapan Sheila.

"Tapikan Lo yang jatuhin" ucap sheila.

"Sudah-sudah jangan bertengkar! Nasi sudah jadi bubur! Sekarang kalian sama-sama salah, dan hari bertanggung jawab" ucap Bu Alika.

"Kalo nasi sudah jadi bubur kenapa gak dimakan aja Bu biar berubah padat lagi buburnya pas di dalam perut" ucap Sheila.

"Pinter ngeles kamu, kalian tetap harus bertanggung jawab, ini adalah kehormatan kalian sebagai ketua dan wakil ketua OSIS."ucap Bu alika.

Jake dan Sheila hanya pasrah karena Bu Alika memang sangat sensitif terhadap buku-buku yang berada di perpustakaan.

Jake dan Sheila berjongkok untuk mengambil buku yang jatuh tadi.

"Berapa Bu tanggung jawabnya?" Tanya Jake.

"Jadi suami saya selama 5 tahun" ucap Bu Alika berjalan menghampiri Jake dan merangkul lengan kekar milik Jake.

"Itu mah Bu Alika doang yang modus!" Ucap sheila kepada Bu Alika.

"Demi apa la, gue juga ga doyan janda anak dua" ucap Jake dengan wajah yang ketakutan.

Sheila pun tertawa melihat Jake yang tertekan dipeluk-peluk oleh Bu alika.










































TBC

strawberry and cigarettes •heeseung Enhypen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang