38. pertengkaran

196 13 0
                                    

Jay, sunghoon, juga Silva yang baru sampai rumah sakit segera berjalan dengan cepat dan terburu-buru untuk menuju ruangan Jake.

Setelah mendengar berita tentang kepergian Jake dari heeseung, ketiganya segera bergegas menuju rumah sakit.

Baru saja ketiganya ingin memasuki ruangan, ternyata beberapa perawat sedang mendorong ranjang yang di atasnya terdapat tubuh yang tertutup rapat oleh sebuah kain, heeseung membantu Sheila berjalan mengikuti perawat yang membawa mayat Jake.

Ketiganya berdiri mematung menyaksikan hal tersebut, mungkin bagi mereka itu terasa seperti mimpi karena terlalu menyakitkan di tinggal pergi selamanya oleh sosok yang sudah kita anggap seperti keluarga.

Silva segera berlari menuju ranjang itu dan memeluk tubuh kaku nan dingin itu, Jay dan sunghoon pun berlari dan berdiri mematung di belakang tubuh Silva yang sedang memeluk mayat Jake.

Heeseung memeluk Sheila dari belakang dan menenangkan gadis itu, tangisan Sheila semakin menjadi-jadi sendari tadi.

Silva mulai terisak di dalam pelukannya.

"JAKE BANGUN!" Teriak Silva yang menatap mayat Jake.

Jay tidak kuasa dengan apa yang terjadi, ia membalik tubuh dan memukul tembok rumah sakit dengan tangannya, pria itu mulai terisak dan berteriak, bahkan ia tidak peduli dengan luka yang berada di tangannya setelah memukul tembok.

Sunghoon terduduk di bangku yang berada di belakangnya, pria itu mengacak rambutnya dengan bruntal, wajah putihnya memerah, matanya pun mulai mengeluarkan air.

Mereka berlima kacau saat ini, heeseung hanya berpura-pura kuat untuk para sahabatnya.

"INI SEMUA GARA-GARA LO!"

Mereka semua terkejut lantas menoleh ke arah Silva yang menunjuk ke arah Sheila, Silva menunjuk Sheila sambil berteriak seperti itu.

"KALO LO GAK PACARAN SAMA DIA JAKE GAK AKAN KAYAK GINI!" ucap Silva sambil mendekati Sheila dan mendorong pelan bahu kanan gadis itu.

Sheila sedikit terhuyung ke belakang untuk saja heeseung selalu sigap menahan tubuhnya.

Jay dan sunghoon lantas mendekat ke arah ketiga sahabatnya yang ricuh itu.

"Lo tau apa!" Ucap Sheila yang berbicara dengan sedikit meninggikan nada suaranya, gadis itu tidak bisa berbicara dengan suara yang keras, suaranya hampir hilang karena sendari tadi mengisi Jake.

"Terserah! Tapi setidaknya Lo gak usah nyari perhatian! Lo pacaran sama heeseung disaat Lo juga masih pacaran sama Jake! Murahan tau gak!" Ucap Silva menunjuk wajah Sheila dari jarak dekat dengan jari telunjuknya.

Sheila menghempas tangan suka supaya berhenti menunjuk wajahnya.

"Geu gak murahan! Tapi Lo gak pernah tau apa-apa Silva!" Ucap Sheila kepada Silva.

Ketiga lelaki dan perawat yang berada di sana tidak berani mengehentikan atau ikut campur dengan pertengkaran kedua sahabat itu.

"Lo gak pernah tau karena Lo gak pernah mau dengerin gue!" Ucap Sheila.

Silva terdiam mendengar ucapan Sheila.

"Lo gak pernah mau dengerin curhatan gue! Gue capek! Gue butuh orang yang bisa ngertiin gue!" Ucap Sheila tepat didepan wajah Silva.

"Tapi Lo juga gak pernah mau mendekatkan gue sama Jake! Padahal Lo tau kalo gue suka dia!" Ucap Silva yang tidak mau kalah dengan Sheila.

"Gue gak pernah mau karena gue cinta Jake! Jake pacar gue! Kita udah mempunya hubungan jauh sebelum kita bertemu! Gue gak pernah cerita karena Lo gak pernah ngasih gue waktu buat gue cerita!" Ucap Sheila.

"Lo egois" ucap Silva dengan nada lirih, air matanya terus membasahi wajah cantiknya itu.

"Lebih egois Lo" ucap Sheila dengan nada lirih.

Kedua gadis itu menatap wajah satu sama lain dengan air yang terus menetes dari kelopak mata mereka.

Heeseung berdiri di tengah-tengah kedua gadis itu.

"Sorry bukannya gue ikut campur" ucap heeseung kepada keduanya, kedua gadis itu menoleh ke arah heeseung.

"Silva, gue suka sama Sheila karena gue pikir Sheila single, jadi gak ada salahnya kan buat gue mendekati dia? Semua itu berasal dari gue bukan dari Sheila, jadi gue mohon Lo jangan kek gitu ke Sheila, dia gak seperti apa yang Lo omongin" ucap heeseung kepada Silva.

"Dan sebaiknya Lo jaga mulut Lo buat gak ngatain Sheila cewe murahan kayak gitu, gue gak suka punya sahabat kayak gitu" timpal sunghoon.

Silva menatap tajam ke arah heeseung, Sheila, dan sunghoon secara bergantian.

"Gue emang bener-bener gak punya siapa-siapa ya! Gue pikir kita sahabat! Tapi ternyata kalian malah kayak gini ke gue! Emang dari awal gue gak yakin kalian tulus sahabatan sama gue!" Ucap Silva kepada ketiganya.

Kini Silva beralih menatap ke arah Sheila yang berada di hadapannya,"Dan Lo cewe murahan! Lo pick me! Lo mau ngambil perhatian semua orang!" Ucap Silva.

Setelah mengucapkan gak tersebut Silva segera pergi dari sana untuk meninggalkan mereka semua, saat ini yang ia pikirkan adalah perasaannya.

Keempatnya menatap ke arah Silva yang mulai menjauh.

Sheila semakin menangis, hari ini adalah hari yang paling ia benci.

Karena tubuhnya yang belum sepenuhnya sembuh, Sheila merasakan pusing kembali, kesadarannya mulai hilang, badannya pun ambruk, untung saja heeseung segera menahan badannya.

Heeseung menggendong tubuh Sheila aka bridal style dan membawa gadis itu untuk kembali ke ruangan tempat ia di rawat sebelumnya, meksipun ia dirawat hanya sementara.

Sunghoon kembali mendekati mayat Jake, sedangkan Jay hanya diam sendari tadi, perasaannya campur aduk sekarang, pikirannya pun kacau.


































































































































































































































































































TBC

strawberry and cigarettes •heeseung Enhypen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang