7. kesel

287 23 0
                                    

Hari ini Sheila berjalan di koridor sekolah dengan ransel yang berada di punggungnya, ia beru sampai disekolah dan memutuskan untuk segera menuju ke kelas.

"Hai" ucap seseorang sambil merangkul pundak Sheila.

Sheila menoleh ke samping dimana orang tersebut berjalan bersamanya sambil merangkul pundaknya.

"Tumben gak sama Jake?" Tanya Jay orang yang merangkul Sheila.

"Tau tuh anak" ucap Sheila dengan nada judes.

"Kok Lo jawabnya gitu? Lagi berantem ya" ucap Jay menebak.

"Apaan sih Lo Jay" ucap Sheila sambil meraup wajah jay.

"Jangan gitu nanti ketampanan gue ternodai sama tangan Lo" ucap Jay.

"Dih najis" ucap Sheila.

Jay dan Sheila mulai memasuki kelas mereka secara bersamaan, untung pintu kelas lumayan lebar jadi keduanya bisa masuk bersamaan.

"Hai" sapa Jake kepada kedua temannya yang duduk dibangku mereka.

Jay membalas sapaan Jake dengan mengangkat alisnya berbeda dengan Sheila yang mengabaikan dan fokus untuk duduk.

Bangku dikelas mereka itu dipisah, mereka duduk berjejeran dibarisan ke dua, urutannya Sheila berada di dekat jendela, lalu sampainya Jake, Jay, sunghoon, dan heeseung.

Jake merasa Sheila mengabaikannya pun mengahampiri gadis itu yang sibuk menata buku didalam kolong mejanya, Sheila menunduk untuk melihat isi kolong mejanya, Jake pun ikut menunduk sehingga kepalanya sejajar dengan kepala Sheila.

"Hai shel" sapa Jake menatap wajah Sheila.

Sheila masih sibuk menata bukunya dan mengabaikan Jake.

"Kok diam aja?" Tanya Jake.

Sheila tidak memperhatikan pria itu bahkan menoleh ke arah Jake pun tidak sama sekali.

"Jake nanti kita bertiga disuruh cek murid yang telat" ucap Jay menghampiri Jake yang sedang menunduk itu.

"Biasanya itu tugas guru BK kan?" Tanya Jake.

"Guru-guru lagi sibuk kemungkinan hari ini full jamkos" ucap Jay.

Jake pun mengangguk, lalu ia kembali melihat ke arah Sheila yang akan keluar dari kelas.

"Dia kenapa sih Jay?" Tanya jake menoleh ke arah Jay.

Jay mengangkat bahunya acuh," ngambek maybe" ucap Jay.

"Kenapa ngambek?" Tanya Jake.

"Ya mana gue tau jek bapaknya Layla yang paling ganteng, kalo Lo pengen tau mending Lo nanya sendiri" ucap Jay.

"Kalo dia jawab pertanyaan gue ya gue gak usah repot-repot nanyain kayak gitu" ucap Jake.

"Serah lu deh Jake, anggap aja cobaan" ucap Jay lalu pergi ke luar dari kelas.

Jake menatap punggung Jay yang mulai tidak terlihat lagi.

"Sheila kenapa sih?" Gumam jake yang tidak didengar siapapun karena kelas sepi.








































Sheila, Jake, dan Jay berada di lapangan bersama dengan murid-murid yang datang terlambat pada pagi ini.

Mereka mengelilingi murid itu satu persatu dan menanyakan alasan mereka datang terlambat pada pagi hari ini.

Sheila berhenti didepan pria yang sudah tidak asing lagi baginya, bisa disebut itu adalah musuhnya.

"Bilangnya gak terlambat lagi, sekarang?" Ucap Sheila kepada pria itu.

"Kapan gue bilang kek gitu?" Tanya heeseung itu.

"Kemarin, masa Lo lupa?" Tanya Sheila.

"Gue lupa semenjak dipukul orang semalam yang ganggu Lo" ucap heeseung.

Jake yang menanyai murid yang berbaris tak jauh dari heeseung pun tak sengaja mendengar ucapan heeseung dan Sheila, Jake pun berjalan menghampiri kedua insan itu.

"Shel Lo semalam kenapa?" Tanya Jake yang datang dan tiba-tiba bertanya seperti itu kepada Sheila.

"Lo di tanya dia aja hee, gue mau ke murid lainnya" ucap Sheila kepada heeseung dan pergi meninggalkan kedua pria itu, sebelum berjalan pergi Sheila sempat memberikan tatapan tajam ke arah Jake.

Jake menatap Sheila yang menjauhinya itu.

"Semalam dia kenapa Seung?" Tanya Jake kepada heeseung.

"Panik amat Lo" ucap heeseung.

"Udah Seung Lo kasih tau gue" ucap Jake memaksa heeseung.

"Diganggu orang, lebih tepatnya psikopat" ucap heeseung.

"Hah! Emang masih ada ya orang kek gitu?" Tanya Jake yang tidak percaya dengan ucapan heeseung.

"Terserah Lo percaya apa nggak, tapi yang jelas dia hampir di bunuh, dan untungnya gue datang terus selamatin dia" ucap heeseung sambil membanggakan dirinya yang menjadi pahlawan Sheila semalam.

"Gimana cara Lo nyelamatin dia?" Tanya Jake.

"Pake tongkat ajaibnya Barbie" ucap heeseung.

"Kenal Barbie dari mana Lo?" Tanya Jake.

"Jake Lo jangan kek orang bodoh deh, gue bantuin dia itu dibantu takdir, kalo semalam takdirnya gue mati ya pasti gue mati" ucap heeseung.

Jake pun mengangguk mengiyakan ucapan heeseung.

"Tapi Seung kok dia diemin gue ya?" Tanya Jake.

"Lo ada salah kali" ucap heeseung.

"Masa sih?" Tanya Jake.

"Coba diingat-ingat terakhir Lo sama dia baikan" ucap heeseung.

Jake pun diam dan mengingat kejadian dirinya dan Sheila lakukan kemarin.

"Kemarin sepulang rapat osis gue sama dia ke mall" ucap Jake.

"Terus apa lagi?" Tanya heeseung yang memperhatikan Jake.

"Kita ke toko parfum sih, terus gue kalo gak salah dapat telepon dari seseorang dan gue pergi ke seseorang itu" ucap jake.

"Terus si Sheila gimana?" Tanya heeseung.

"Gue bilang ke dia kalo gue buru-buru jadi gak bisa nganter dia pulang" ucap jake.

"Terus Lo biarin dia jalan kaki gitu? Dan itu sebabnya dia hampir celaka semalam?" Tanya heeseung yang mulai geram.

"Gue kalo gak salah bilang ke dia bakal nyuruh orang nganter dia pulang" ucap Jake yang masih berusaha mengingat kejadian kemarin.

"Siapa orangnya?" Tanya heeseung.

"Niatnya mau nyuruh Lo, Jay, atau gak sunghoon sih tapi kayaknya gue lupa deh semalam" ucap jake sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Gila Lo Jake, gara-gara kepikunan Lo anak perawannya orang hampir die" ucap heeseung yang menyalahkan Jake.

"Sumpah Seung gue bener-bener lupa" ucap Jake yang merasa bersalah.

"Terus sekarang udah kek gini, gue gak ikut campur" ucap heeseung yang pasrah.

"Lo gak mau bantuin gue baikan sama dia?" Tanya Jake.

"Gak dulu deh gue males mau berhubungan sama menyan itu" ucap heeseung.

"Yah Seung" rengek Jake.

"Lo bebasin gue dong, kan gue udah ngasih info nih" ucap heeseung.

"Yaudah sana" ucap Jake membiarkan heeseung keluar dari barisan.

Jake menundukkan kepalanya dirinya merasa bersalah, karena kecerobohannya Sheila hampir saja mempertahankan nyawanya.

Dari jarak yang lumayan jauh Sheila memerhatikan dan mendengar obrolan heeseung dan Jake, akhirnya Jake tau penyebab dirinya marah ia harap Jake akan berusaha meminta maaf kepadanya nanti.



















































TBC 

strawberry and cigarettes •heeseung Enhypen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang