Ketiga pria sedang berkumpul di ruangan yang cukup luas dan juga sedikit berantakan, ketiganya sedang latihan untuk pentas band yang di adakan sekitar dua hari lagi.
Ketiganya tidak begitu bersemangat karena Sheila yang akan menjadi penyanyi utama tidak ikut latihan, gadis itu sakit dan tidak masuk sekolah selama empat hari, juga mereka yang bingung mencari pemain keyboard pengganti Jake dalam waktu dekat, setiap angkatan mereka cari dan tes namun tidak ada yang semahir Jake dalam bermain keyboard.
Jay selaku ketua OSIS yang baru meminta izin kepada pihak sekolah supaya mengundurkan acara perayaan dengan alasan mengenang dan turut berduka atas kepergian Jake, namun pihak sekolah membantah karena semua sudah disiapkan bahkan sudah di atur sejak dulu dan mereka harus tetap profesional.
Pemilihan ketua OSIS yang baru diselenggarakan esok hari setelah kepergian Jake, pihak sekolah menunjuk dari salah satu anggota OSIS, awalnya Sheila yang ditunjuk untuk menjadi ketua OSIS karena ia adalah wakil utama, namun karena gadis itu tidak hadir pada hari itu pihak sekolah memutuskan untuk menunjuk Jay sebagai ketua OSIS.
"Gak asik deh" ucap sunghoon yang melempar tongkat drumnya ke lantai.
Benar saja ruangan itu terasa sepi karena hanya ada ketiganya disana, heeseung meletakkan gitar listriknya, lalu bersama Jay menghampiri sahabatnya yang terlihat lelah dan frustasi itu.
"Gue takut si Sheila gak bisa hadir, kita gak bisa pentas dong? Penggantinya Jake juga belum ketemu" ucap sunghoon yang terlihat frustrasi.
Heeseung dan Jay juga ikut kepikiran dengan ucapan sunghoon.
Jay merasa takut tidak bisa tampil, ia haru menjaga nama baiknya sebagai ketua OSIS saat ini, ia harus terlihat profesional.
Ketiga pria itu duduk bersampingan dengan sunghoon yang berada di tengah kedua sahabatnya, mereka asik melamun dan memikirkan kedepannya.
Ketiga pria itu menoleh ke arah dua gadis yang berjalan menghampiri mereka.
"Hai" ucap Sheila sambil melambaikan tangan ke arah ketiganya.
Bukan menjawab ketiganya malah tercengangnya melihat Silva yang ikut dengan Sheila, mereka pikir keduanya masih bertengkar.
"Baikan nih?" Tanya sunghoon kepada kedua gadis itu.
Keduanya hanya bertatapan lalu tersenyum ke arah para sahabat itu.
Selama Sheila tidak masuk, Silva juga tidak menampakkan dirinya alias ikut tidak masuk untuk merawat Sheila yang sedang sakit waktu itu.
"Kita latihan?" Tanya Sheila kepada mereka.
"Ayo aja gue mah" ucap heeseung sambil tersenyum ke arah Sheila saat ini, lalu juga dibalas senyuman oleh Sheila.
"Sil, Lo bisa piano kan? Lo main piano ya?" Tanya Jay kepada Silva saat itu.
Silva menganggukkan kepalanya,"ok" ucap Silva.
Jay pun tersenyum senang, lalu mereka mulai berlatih dengan alat musik mereka masing-masing, Sheila juga belajar bernyanyi dengan lagu yang akan mereka nyanyikan nanti.
Heeseung yang sedang berlatih gitar sengaja mencuri pandangan ke arah Sheila, gadis itu duduk di samping Silva yang belajar memainkan keyboard.
Sesekali Sheila dan Silva bergurau dan tertawa bersama, raut wajah sedih Sheila kini sedikit memudar, senyuman yang membuat siapapun ikut bahagia kini mulai terlihat kembali.
Tanpa disadari bibir milik heeseung melengkung ke atas menciptakan sebuah senyuman yang terlihat imut dan manis.
Jay yang duduk di samping heeseung kini bingung karena sahabatnya terus tersenyum tiba-tiba seperti itu, Jay menelusuri arah pandang heeseung, ia hanya menggelengkan kepalanya melihat perlakuan heeseung yang seperti itu, ternyata sahabatnya sedang melihat ke arah Sheila, gadis itu tertawa lepas bersama dengan Silva, dan itulah yang membuat heeseung seperti di mabuk asmara, atau malah diracuni cinta oleh Sheila.
Sheila bangkit dari duduknya lalu berjalan menghampiri heeseung dan Jay, Sheila melihat heeseung yang tersenyum sendiri, dan Jay menggeleng-gelengkan kepalanya, Sheila tidak terlalu perduli karena itu pasti ke randoman dari kedua sahabatnya itu.
Heeseung dan Jay kembali merubah ekspresi saat melihat kedatangan Sheila, keduanya menatap ke arah gadis yang beru saja berada di hadapan keduanya.
"Kita coba nyanyi bareng yuk!" Ajak Sheila kepada heeseung.
Heeseung menganggukkan kepalanya,"boleh" ucap heeseung.
"Tapi Lo hafal kan lagunya?" Tanya Sheila.
"Tenang aja, gue biasanya putar lagu itu kok" ucap heeseung.
Sheila mengangguk pelan.
Jay bangkit dari duduknya saat melihat interaksi kedua insan itu,"gue mau ke sunghoon dulu ya" ucap Jay kepada keduanya.
Heeseung dan Sheila menatap Jay lalu mereka melihat ke arah Jay yang mengahampiri sunghoon.
"Sini duduk" ucap heeseung sambil menepuk kursi yang berada di sampingnya, kursi itu tadi yang di duduki oleh Jay sebelum pergi.
Sheila dan heeseung mulai bernyanyi, memadukan suara merdu keduanya yang diiringi genjrengan gitar dari heeseung.
Silva mengangkat ponselnya ke arah Sheila dan heeseung, di layar ponsel itu terpampang adegan Sheila dan heeseung yang sedang bernyanyi.
Jay dan sunghoon hanya terkekeh pelan di belakang tubuh Silva saat melihat adegan keduanya sahabatnya dari ponsel gadis itu.
Tanpa disadari oleh heeseung dan Sheila, ketiga sahabatnya ternyata mempunyai niat merekam keduanya saat latihan nyanyi.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
strawberry and cigarettes •heeseung Enhypen
RomanceSheila gadis judes, galak, pecinta strawberry, dan wakil ketua OSIS, dengan Heeseung badboy, jail, bandel, perokok, dan membuat Sheila darah tinggi setiap hari. Sering sekali bertengkar dan jarang akur, namun keduanya malah terlibat perasaan, hingga...