Motor milik Jake berhenti di depan halaman Sheila, jam sudah menunjukkan pagi hari tentu saja bahkan matahari pun sudah mulai bersinar setelah hujan reda.
Jake menatap ke arah Sheila yang berdiri di sampingnya, gadis itu terlihat pucat bahkan tubuhnya belum kering secara sempurna.
"Kalo masuk jangan lupa istirahat ya" ucap Jake kepada Sheila.
Sheila yang memeluk cardigan yang dingin itu pun menggangguk kepada Jake.
Jake tersenyum tipis melihat gadis itu.
Cklek
"SHEILA! KOK LO BARU PULANG SIH!" ucap Silva yang membuka pintu dan mendapati sahabatnya di depan pintu.
Silva pun memeluk tubuh Sheila yang sangat dingin dan basah karena sehabis hujan-hujanan.
"ASTAGA! Badan Lo kok panas banget sih!" Ucap Silva melepas pelukannya.
"Sil Lo jagain dia ya, kalo ada apa-apa panggil si heeseung, dan rawat Sheila sampai sembuh ok?" Ucap Jake kepada Silva.
Silva pun mengangguk,"pasti" ucap Silva.
Sheila menatap ke arah Jake yang berbicara seperti ini, pria itu terlihat mengkhawatirkannya.
"Kalo gitu gue pulang dulu" ucap Jake kepada keduanya.
"Cepet sembuh ya" ucap Jake menatap Sheila.Dengan bibir yang pucat Sheila tersenyum tipis kepada jake.
Jake pun menyalakan motornya dan pergi meninggalkan kedua gadis itu di teras rumah Sheila.
"Yuk masuk" ajak Silva sambil menuntun tubuh Sheila yang lemas itu.
Keduanya pun memasuki rumah.
Heeseung mengusap matanya yang baru saja terbuka bahkan pandangannya pun sedikit buram dan kabur, tidak lupa dengan kepalanya yang sangat pusing.
Heeseung mencoba untuk melihat keberadaannya, setahunya ia berada di bar semalam dan ternyata sekarang berada di rumah Jay, mungkin pria itu yang membawanya ke mari.
"Dah bangun Lo" ucap sunghoon yang membawa secangkir kopi, pria itu duduk di sofa depan heeseung.
Heeseung yang masih pusing pun menyipitkan matanya dan memandang ke arah sunghoon.
"Mata Lo di gunain, gitu aja masih nanya" ucap heeseung kepada sunghoon.
"Kayaknya Lo masih mabuk sih" ucap sunghoon.
"Gue sober kok" ucap heeseung.
"Ternyata Lo di dunia sadar ataupun mabuk sama-sama jadi orang paling menyebalkan" ucap sunghoon sambil meminum kopinya.
Heeseung hanya memandangi sunghoon yang menikmati kopi itu,"perasaan Lo mabuk berat deh dari pada gue, tapi kok Lo dulu yang sadar?" Tanya heeseung.
Sunghoon hanya mengangkat bahunya acuh.
"Ini Jay kemana?" Tanya heeseung.
Sunghoon mengangkat bahunya acuh.
"Lo sadar jam berapa?" Tanya heeseung.
Lagi lagi sunghoon hanya mengangkat bahunya.
Heeseung pun berdecak kesal,"sok cool amat sih Lo" ucap heeseung.
"Gue emang cool" ucap sunghoon sambil menyisir rambutnya ke belakang menggunakan tangan.
"Tampangnya doang aslinya Lo orang paling nyebelin dan jail di circle" ucap heeseung.
"Daripada Lo bar bar tampang sifat" ucap sunghoon.
"Gapapa kan. Gue natural orangnya gak kayak Lo dibuat-buat" ucap heeseung.
"Idih masa sih, yang semalam nembak Sheila itu juga natural?" Tanya sunghoon dengan wajah yang sedikit julid.
Heeseung pun mengangguk,"nat- APA!" ucap heeseung yang terkejut.
Sunghoon yang sedang meminum dan menikmati kopinya itu pun terkejut dengan teriakan heeseung, tanpa sengaja ia menyemburkan kopi itu, untungnya semburan kopi itu tidak mengenai heeseung yang berada di depannya.
Heeseung melototkan matanya ke arah sunghoon, bahkan rahangnya pun sedikit jatuh karena ia tidak percaya dengan apa yang di ucapkan sunghoon tadi.
"kenapa sih Lo kaget gitu!" Ucap sunghoon yang geregetan dengan Heeseung.
Heeseung pun menggeleng namun ekspresinya tetap sama,"t-terus Sheila jawab apa?" Tanya heeseung.
"Gue gak tau sih, gue semalam sebenarnya agar ngigau pas kejadian itu" ucap sunghoon.
Memang benar efek alkohol pada sunghoon tidak bertahan lama, bahkan saat kejadian antara Sheila dan heeseung ia sebenarnya kesadaran sudah sedikit dan alhasil ia menyaksikan kejadian semalam dan ia mengingatnya.
"Lo beneran gak tau jawabannya?" Tanya heeseung.
Sunghoon pun menggeleng sambil meminum kopinya kembali.
Sunghoon berdecak kesal,"kopi gue abis kan" ucap sunghoon kepada heeseung.
Tentu saja sunghoon kesal karena heeseung ia tadi terbatuk-batuk hingga hampir kehilangan nyawa, gak ya guys oknum sunghoon ini memang dramatis dma melebih-lebihkan.
"Sorry" ucap heeseung yang merubah raut wajahnya kembali seperti semula.
Sunghoon tidak memperdulikan heeseung, kini ia beranjak dari duduknya menuju ke dapur untuk membuat kopi lagi.
Kini tinggal heeseung sendirian yang berada di ruang tamu, pria itu menyandarkan bahunya ke sofa dan memikirkan apa yang diucapkan sunghoon tadi.
Heeseung merasa malu, ia juga takut kalau Sheila menolaknya, namun di sisi lain ia senang karena ternyata Sheila datang ke club untuk membantunya.
"Jawabnya apa ya" monolog heeseung sambil mengigit bibir bawahnya.
"Jangan-jangan dia nolak gue lagi, malu Cok gue" monolog heeseung mengusap wajahnya kasar.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
strawberry and cigarettes •heeseung Enhypen
RomanceSheila gadis judes, galak, pecinta strawberry, dan wakil ketua OSIS, dengan Heeseung badboy, jail, bandel, perokok, dan membuat Sheila darah tinggi setiap hari. Sering sekali bertengkar dan jarang akur, namun keduanya malah terlibat perasaan, hingga...