31. kiss?

267 16 0
                                    

Lima bulan sudah berlalu Jake habiskan bersama gadisnya, kini tersisa dua bulan dan ia harus menjalaninya sendiri karena ia dan Sheila sudah tidak saling  mengspecialkan satu sama lain.

Hari terakhir kali hubungannya dan Sheila terus saja melekat pada ingatan.

Hari terakhir saat ia dan Sheila berada di toko parfum untuk menepati janjinya pada gadis itu.

Saat sibuk memilih parfum dengan Sheila, ponsel Jake tiba-tiba berdering yang membuat ia harus mengangkat panggilan itu.

"Aku angkat dulu ya" ucap Jake kepada Sheila lalu mengangkat panggilan itu.

Jake menatap sekilas Sheila yang sedang memilih parfum, kemudian atensinya kembali ke arah ponsel.

Saat Jake baru saja menekan tombol pada benda pipih itu lalu ia menempelkan pada telinga nya.

"Jake! Kamu harus kemo, ini sudah telat dua Minggu kalau tidak kamu bisa mengurangi kemungkinan kamu bisa sembuh" ucap dokter diseberang sana.

"Tapi saya gak akan bisa sembuh dok, waktu saya beberapa dua bulan lagi, saya tidak mau menghabiskan sisa waktu hanya untuk berobat" ucap Jake.

"Jake kamu harus berusaha ini demi Sheila" ucap dokter itu membujuk Jake.

Selama Jake menjalani kemoterapi, ia selalu bercerita tentang gadis yang ia cinta kepada dokter itu.

"Tapi-"

"Sekarang kamu ke ruang sakit saya gak mau tau!" Ucap dokter itu memotong ucapan Jake.

Dokter itu mematikan Panggilan secara sepihak, mau tak mau Jake segera beranjak dan menuju ruang sakit.

Jake menghampiri Sheila yang sibuk memilih parfum.

Lo kenapa?" Tanya Sheila khawatir melihat wajah jake yang panik.

"Gue harus pulang" ucap Jake tergesa-gesa.

"Terus gue?"

"Gue bakalan nyuruh orang kesini, gue gak bisa antar Lo pulang" ucap Jake dengan tergesa-gesa.

"Tap-"

"Gue pamit dulu" ucap Jake yang memotong ucapan Sheila.

Jake segera berlari menuju parkiran dan mengendarai motornya menuju rumah sakit.

(Kejadian ini ada di chapter 4.kerja sama)

Flashoff






















Jake dan Sheila kembali duduk di halte karena hujan belum reda dan mereka belum bisa pulang.

Hanya ada keheningan diantara keduanya mereka masih belum bisa melupakan kejadian yang baru saja terjadi.

Jake menatap ke arah samping dimana Sheila yang duduk di sebelahnya sedang menatap ke bawah ke arah sepatunya yang basah, mata gadis itu sedikit membengkak dan hidungnya pun memerah karena habis menangis.

Perlahan tangan Jake terulur memegangi tangan Sheila yang meremas hoddie basah yang ia kenakan, akibat perlakuannya gadis itu menoleh ke arahnya.

"Aku gak tau apa yang terjadi besoknya lagi, tapi sebelum kita benar-benar asing aku mau lihat kamu tersenyum dan bahagia malam ini" ucap Jake dengan nada lembut kepada Sheila.

Sheila hanya menatap Jake dengan mata yang berkaca-kaca, Jake paham ia pun menarik tangan Sheila dan mengajak gadis itu berdiri, Jake pun menuntun Sheila supaya tidak berhenti berteduh lagi, mereka pun terguyur air hujan yang tidak sederas tadi.

Jake dan Sheila berdiri dan saling berhadapan.

"SHEILA! AKU CINTA KAMU!" teriak Jake.

Senyum tipis terbit di bibir Sheila mendengar ucapan Jake, ia menatap Jake yang menatapnya sambil tersenyum.

"SHEILA JUGA CINTA SAMA JAKE!" Teriak Sheila membalas teriakan Jake.

Keduanya pun tertawa, kedua tangan mereka masih berpegang satu sama lain.

Tiba-tiba saja tangan Sheila terulur untuk mencubit hidung mancung milik Jake, Jake pun menggeleng-gelengkan kepalanya supaya Sheila melepas cubitan itu, Sheila melepas cubitannya dan tertawa ke arah Jake yang kesal dengan hidungnya yang memerah.

Saatnya balas dendam! Jake pun mencoba untuk mencubit balik hidung Sheila, namun gadis itu menghindar sehingga Jake gagal, tak menyerah Jake masih mencoba dan Sheila kembali menghindar sehingga keduanya malah bermain kejar-kejaran, Jake yang mengejar Sheila.

Sheila tertawa puas karena ia menghindar dari Jake, Jake pun ikut tertawa melihat gadis yang ia kejar terasa lepas seperti itu.

Tangan kekar Jake akhirnya bisa menarik pinggang ramping milik Sheila, gadis itu pun terhuyung ke belakang saat Jake menariknya secara tiba-tiba, untung saja dengan sigap Jake menahan badan gadis itu agar tidak jatuh.

Posisi keduanya seperti sedang berpelukan, bukan ternyata mereka benar-benar berpelukan, Sheila membelakangi Jake sehingga seolah-olah Jake memeluknya daur belakang, pandangan mereka bertemu karena Sheila mendongak ke belakang dan Jake menunduk ke depan, entahlah keduanya merasa nyaman dengan posisi seperti itu.

Hujan tidak kunjung reda dan terus mengguyur tubuh keduanya yang sedang berpelukan itu dan seolah enggan untuk melepaskan diri masing-masing.

Entah mengapa Sheila merasa wajah Jake semakin mendekati wajahnya, bahkan ia bisa merasakan deru napas pria itu yang dingin dan mengenai wajah yang basah karena air hujan.

Jake mendekati wajah sheila perlahan tangannya pun digunakan untuk memutar badan Sheila perlahan sehingga keduanya kini berhadapan, tangan Jake setia menahan pinggang sheila, sedangkan gadis itu tidak berkutik apapun.

Hidung mancung keduanya kini menempel, mata mereka yang saling bertemu kini jaraknya sangat dekat.

Jake sedikit memicingkan kepalanya dan memajukan wajahnya perlahan.

Tiba-tiba Sheila tercekat, ia terkejut bukan main melihat perlakuan Jake, bibir keduanya kini menempel satu sama lain.

Meskipun sudah berpacaran selam 1 tahun, dan menjadi sahabat namun ini pertama kali keduanya berciuman, artinya ini adalah first kiss mereka.

Jake hanya mendiamkan bibirnya di atas bibir gadis itu, ia tidak melakukan apapun, setelahnya ia sedikit memberi jarak pada wajah gadis itu, ciuman itu pun terlepas.

Sheila hanya melihat Jake yang menatapnya.

"Ini balasannya" ucap Jake dengan suara yang berat.

Sedangkan sheila hanya diam mematung, namun ia pun tersenyum ke arah Jake.

Keduanya pun tertawa bersamaan, Sheila mendekati Jake dan memeluk pria itu begitu juga dengan Jake yang membalas pelukannya.

Perasaan Sheila campur aduk malam ini, mulai dari ia merasa marah kepada Jake namun ia merasakan kehangatan dari pria itu, ia juga merasa orang paling beruntung di dunia, mungkin rasanya seperti naik rollercoaster.









































































































































TBC

strawberry and cigarettes •heeseung Enhypen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang