53. prom night

223 13 0
                                    

Heeseung dan Sheila memasuki aula yang terlihat sangat ramai malam ini, dentuman musik memasuki gendang telinga mereka.

Fyi, pesta ini hanya dihadiri murid, tetapi guru tetap menoleh acara ini diundur karena aula akan digunakan beberapa hari lagi.

Netra keduanya kini menangkap suasana di dalam aula, sangat ramai, banyak yang memakai baju formal, seperti pria yang memakai jas dan gadis-gadis yang memakai gaun, mereka berlalu lelang.

"Kita gabung sama yang lain" ucap heeseung menatap ke arah Sheila yang berdiri di sampingnya.

Jari-jemari heeseung kini memegang tangan Sheila, keduanya kini bergandeng, tangan mereka saling berpautan.

Heeseung mengajak Sheila untuk memasuki kerumunan itu, mereka berniat mencari tiga sahabat mereka.

"Woy!"

Heeseung dan Sheila yang berada di tengah kerumunan itu, kini menoleh ke arah datangnya suara, ternyata itu ketiga sahabat yang sedang mereka cari.

"Kayak CEO kalian" puji Silva yang menghampiri heeseung dan Sheila, diikuti Jay dan sunghoon.

"Hooh, kayak CEO, tapi heeseung memang calon CEO sih" ucap sunghoon.

Heeseung tidak menghiraukan ucapan sahabatnya tersebut.

"Kita kapan tampilnya?" Tanya heeseung.

"Kita tampil jam 9 nanti" ucap Jay.

Heeseung mengangguk, ia melirik jam tangan yang ia kenakan, disana menunjukkan pukul setengah delapan malam, artinya masih ada satu setengah jam lagi.

"Kalo gitu gue sama Sheila, ke sana dulu ya" ucap Silva sambil menunjuk ke kerumunan murid yang sibuk mengambil hidangan.

Tanpa menunggu jawaban dari ketiga pria itu, Silva langsung menarik tangan Sheila untuk mengikutinya ke kerumunan itu.

Ketiganya hanya melihat ke arah dua gadis yang beranjak pergi menjauhi mereka.

"Udah, biasalah cewe" ucap Jay menyuruh heeseung dan sunghoon fokus ke arah pembicaraannya.

















































Waktu sudah menunjukkan pukul 20.50 yang artinya 10 menit lagi, Jay dkk akan segera tampil.

Kelimanya sedang persiapan di belakang panggung, mereka menunggu yang tampil di panggung untuk turun.

Jay duduk dengan perasaan gelisah, ia takut penampilan mereka mengecewakan, Jake pasti kecewa nantinya, juga ia harus menjaga nama baiknya sebagai ketua OSIS.

Sendari dulu Jay memang mengincar jabatan ketua OSIS, namun ia merasa Jake lah yang lebih pantas mendapatkan jabatan itu.

Sheila duduk di samping Jay dan memegang salah satu bahu pria itu, Jay menoleh ke arah gadis yang duduk disampingnya.

"Gak usah panik, kita pasti bisa" ucap Sheila kepada Jay.

"Tapi gue takut Jake kecewa" ucap Jay.

Sheila diam sejenak, niatnya malam ini ia tidak boleh sedih dengan memikirkan pria itu, namun Jay melah menyebut namanya.

Merasa bersalah, Jay baru sadar mungkin ucapannya menyakiti hati gadis itu.

"Gue gak bermaksud" ucap Jay kepada Sheila.

"Iya, gue tau kok" ucap Sheila dengan senyum tipis di akhir kalimat.

Sendari tadi heeseung memperhatikan tingkah Sheila dan Jay yang terlihat dekat, ia merasa sedikit tidak suka melihat mereka.

"Gue ke toilet dulu" ucap Silva kepada mereka, tanpa menunggu jawaban ia pergi meninggalkan keempat sahabatnya itu.

"Seung Lo udah latihan vokal sama Sheila?" Tanya sunghoon menghampiri heeseung yang bersandar di tembok.

"Udah" ucap heeseung dengan nada judes nan datar.

"Pms Lo?" Tanya sunghoon.

"Bacot" ucap heeseung.

Sheila dan Jay mengamati tingkah heeseung yang tiba-tiba saja judes seperti itu.

Jay mendekati telinga Sheila, ia menutup dengan tangannya, lalu ia membisikkan sesuatu.

"Kayaknya dia cemburu" ucap Jay dengan nada pelan supaya heeseung tidak mendengar.

Heeseung memberikan tatapan tajam kepada Jay yang berani mendekati Sheila seperti itu.

Sheila yang mendengar bisikan heeseung, kini terkekeh, ia melirik ke arah heeseung yang menatap dirinya dan Jay dengan tatapan tajam sambil memanyunkan bibirnya.

"Bibir Lo kenapa? Minta dicium gue?" Tanya sunghoon yang melihat heeseung memanyunkan bibirnya.

"Homo Lo" ucap heeseung kepada sunghoon, lalu ia mulai mengikis jarak supaya berdiri lebih jauh dari sunghoon.

Sheila dan Jay yang melihat tingkah heeseung dan sunghoon dihadapannya itu hanya bisa terkekeh, sepertinya mereka akan membuat suasana mencair dan mengurangi ketegangan.

"Kenapa Lo?" Tanya Silva kepada heeseung.

Gadis itu baru saja dari toilet, ia langsung di suguhi pemandangan heeseung yang memanyunkan bibirnya.

"Minta dicium Lo itu sil" celetuk sunghoon.

"Najis" ucap Silva.
"Lo aja shel yang nyium, dia kan cowo Lo" lanjutnya sambil menatap Sheila.

"Gak mukhrim" ucap Jay.

Mereka hanya tertawa saja karena wajah heeseung terlihat semakin kesal, bibirnya pun semakin maju.

"Kok gue gak siap ya buat maju nanti" ucap Silva yang mulai berbicara serius.

"Kayaknya kita semua hampir gak siap sih" ucap sunghoon.

"Tapi kita gak boleh mundur, kita latihan udah lumayan lama" ucap Jay.

"Bahkan band ini ide Jake, kita jangan mengecewakan dia" ucap Sheila.

Mereka semua mengangguk mengiyakan ucapan Sheila, ini semua mereka lakukan untuk Jake.





































































































































































































































































































































TBC

strawberry and cigarettes •heeseung Enhypen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang