12. flashback 2

237 20 0
                                    

Jake menarik kursi untuk mempersilahkan Sheila duduk, setelah gadis itu duduk kini Jake yang duduk di hadapan Sheila.

Sheila memandang ke arah luar balkon dimana terdapat suasana malam hari yang terlihat menenangkan, banyak bintang bersinar di langit, bulan purnama malam ini terlihat sangat indah.

Jake tersenyum melihat Sheila yang memandang ke arah luar balkon, jika dipandang dari samping gadisnya itu terlihat lebih cantik.

"Kamu suka?" Tanya Jake.

Sheila pun menoleh ke arah Jake.

"Suka banget" ucap Sheila sambil menopang dagunya dan melihat ke arah langit.

"Kamu pasti juga suka ini" ucap Jake lalu menepuk tangannya sebanyak tiga kali.

Duar


Duar


Mata Sheila semakin berbinar melihat banyak petasan yang bermunculan di langit, Sheila pun melihat Jake yang duduk di sampingnya.

"Anniversary sayang" ucap Jake kepada Sheila.

"Kok kamu udah ngucapin ini jam berapa?" Tanya Sheila kepada Jake.

"Ini udah jam 12 malam lebih" ucap Jake.

Sheila pun tersenyum lalu ia beranjak dari duduknya dan berjalan menuju ke samping Jake, memeluk Jake yang masih duduk di kursinya.

"I love you" ucap Jake.

"I love you too" ucap Sheila.

Tidak hanya Jake dan Sheila tetapi beberapa pasangan yang diner pada malam ini juga menikmati bunga api menghiasi langit malam.

"Shel"

Sheila melonggarkan peluknya dari Jake dan mendongak ke arah Jake itu yang lebih tinggi darinya.

Jake pun membuka kotak kecil yang terletak di atas meja boxing an nya, entah mengapa Sheila tidak menyadari bahwa ada sebuah kotak kecil disitu.

Jake membuka kotak itu dihadapan Sheila lalu terlihat jelas sebuah kalung dengan liontin J.

Sheila menutup mulutnya tidak percaya dan terharu melihat effort yang Jake berikan untuk dirinya.

Jake pun mengeluarkan kalung itu dari kotak dan tangan mendekati leher jenjang milik Sheila untuk memasangkan kalung itu, setelah terpasang Jake pun kembali menjauhkan tangannya dari leher Sheila.

Sheila memeluk Jake sangat erat, Jake pun tersenyum dan membalas pelukan Sheila dengan tidak kalah eratnya.

Namun Sheila tiba-tiba saja memberontak di dalam pelukan dan meminta Jake supaya melepas pelukannya itu.

Jake menatap Sheila heran.

"Aku juga punya sesuatu buat kamu" ucap Sheila.

Jake pun tersenyum ia pikir ada sesuatu yang buruk dan menyebabkan Sheila menyudahi pelukan itu.

Sheila mengambil tasnya yang terletak di kursi yang ia duduki tadi lalu ia mengambil kotak kecil dan berjalan mendekati Jake.

Sheila membuka kotak itu didepan Jake, lalu memperlihatkan cincin cauple didalamnya tentu saja dengan ukuran huruf  J dan S pada cincin itu.

"Tara.... Kamu suka?" Tanya Sheila.

Jake pun mengangguk sambil tersenyum manis.

Sheila mengambil cincin yang berinisial S, ia menarik tangan kiri milik Jake dan memasangkan cincin itu pada jari manis milik Jake, setelahnya Sheila mengambil cincin berinisial J dan memasangkannya dia jari manis tangan kanannya.

Sheila pun mengangkat tangannya dan tangan Jake untuk di letakkan dibawah langit, jari tangan mereka yang terpasang cincin itu sangat indah.




















Terhitung sudah 2 Minggu yang lalu momen romantis antara Jake dan Sheila saat diner itu berlangsung.

Sheila menuruni taksi online yang ia pesan itu, dirinya sudah sampai di pantai tempat di pinta Jake untuk mereka bertemu pada sore ini.

Sheila berlari menghampiri Jake yang berdiri membelakanginya dan melihat matahari yang hampir tenggelam pada sore itu.

Sheila memeluk tubuh Jake dari belakang.

"Kamu mau ngajakin aku lihat sunset ya sore ini? Romantis banget sih" ucap Sheila yang masih memeluk Jake dari belakang.

Jake pun menepis tangan Sheila membuat Sheila sedikit terkejut, ia membalik badannya dan kini keduanya berdiri saling berhadapan dengan posisi yang dekat.

"Let's break up" ucap Jake.

Sheila berdiri mematung menatap jake  yang berdiri dihadapannya dan mengatakan hal yang membuat dirinya hancur.

"Kamu kok gitu?" Tanya Sheila.

"Shel, let's break up" ucap Jake kepada Sheila.

"Maksudnya? Aku gak mau kalo perkataan kamu itu serius" ucap Sheila membantah ucapan Jake, dirinya menganggap Jake tidak benar-benar serius mengatakan itu.

"Bunda aku mau aku fokus ke sekolah dulu, jadi aku pengen kita putus karena aku mau jadi ketua OSIS, kamu tau kan syarat jadi ketua OSIS? Tapi beneran Shel aku gak mau kini beneran putus, yang berakhir cuma hubungan ini bukan perasaan kita jadi kamu mau ya?" Ucap Jake memegangi kedua tangan Sheila ia memohon kepada Sheila agar gadis itu nurut.

"Kenapa kita gak diam-diam aja pacarannya?" Tanya Sheila.

"Bunda bakalan tetap curiga, jadi kita harus akhiri hubungan ini, dan aku juga janji meskipun hubungan ini udah gak ada aku mau perasaan kita tetap sama, aku bakalan tetap jadiin kamu prioritas aku ok?" Ucap Jake menyakinkan gadis yang dicintainya itu.

Sheila nampak diam berfikir, ucapan Jake memang ada benarnya mereka berdua memang mengincar jabatan ketua OSIS dan wakil ketua OSIS, meskipun mereka tau konsekuensinya hubungan mereka harus berkahir.

"Aku mau tapi kamu harus tetap janji ya jadiin aku prioritas" ucap Sheila.

Jake pun mengangguk lalu memeluk tubuh mungil Sheila.

"Makasih ya sayang, aku akan menjadikan kamu wanita yang berarti di hidup aku setelah bunda" ucap Jake kepada Sheila yang berada di pelukannya.

Sheila pun mengangguk di dalam pelukan Jake.










Hari-hari mereka jalani dengan tetap bersama dan saling mencurahkan kasih sayang meskipun kasih sayang itu tidak akan banyak orang yang tau.

Namun seiring berjalannya waktu Jake terkadang mengecewakan Sheila, dirinya kadang memberi kabar kepada Sheila, dan membuat gadis itu berfikir bahwa dirinya bukanlah prioritas Jake lagi.

Flashoff































TBC

strawberry and cigarettes •heeseung Enhypen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang