Heeseung dan Jake menoleh ke arah sheila yang ambruk di lapangan, melihat itu heeseung dan Jake berlari ke arah Sheila dan ternyata gadis itu pingsan.
Heeseung yang panik pun menggendong tubuh Sheila yang lemas itu dengan gaya bridal style, sedangkan Jake hanya melihat heeseung padahal niat dari tadi dirinya ingin menggendong tubuh Sheila namun malah didahului oleh heeseung.
Heeseung menggendong Sheila yang tak sadarkan diri itu, ia memperhatikan wajah gadis itu tanpa disadari tercetak senyum tipis di bibirnya, tak bisa di bohongi melihat wajah tenang Sheila yang tertidur membuatnya hatinya ikut tenang.
Heeseung memasuki UKS dan menidurkan tubuh Sheila di salah satu ranjang.
"Weh dia kenapa?"
Heeseung menoleh ke belakang setelah mendengar suara itu netranya menangkap sunghoon dan Jay yang berdiri di ambang pintu UKS.
"Pingsan" ucap heeseung menjawab pertanyaan Jay.
Sunghoon dan Jay berjalan memasuki UKS dan berdiri di samping ranjang Sheila.
"Lo kasih napas buatan deh Seung biar dia sadar" celetuk sunghoon.
Jay yang berdiri di samping sunghoon pun menonyor kepala sunghoon.
"Dia gak kemasukan Dugong" ucap Jay kepada sunghoon.
"Kemasukan apa dong?" Tanya sunghoon.
"Ruh nenek Lo" ucap Jay.
"Sembarangan nenek gue masih di rumah ya" ucap sunghoon.
"Nenek Lo camat" ucap Jay.
"Hah?" Ucap sunghoon yang agak ngelag dengan ucapan Jay.
"Calon mayat" ucap Jay meledek sunghoon.
Jay tertawa melihat sunghoon yang menahan amarah.
"Lo juga camat ya njing" ucap sunghoon yang mendorong tubuh Jay.
Heeseung tersenyum tipis melihat kedua sahabatnya itu, perilaku keduanya memang membuatnya terhibur.
Suara Jay tertawa memang sangat keras sehingga membuat Sheila terusik dan mulai mengerjapkan matanya, heeseung yang menyadari Sheila akan sadar pun mulai memperhatikan Sheila.
Jay dan sunghoon berhenti bertengkar ketika heeseung memerhatikan Sheila.
Sheila mmegang kepalanya dan membuka matanya perlahan, gak pertama yang ia lihat adalah ketiga sahabatnya yang berada di sisi ranjang yang ia tiduri.
"Gimana? Lo masih pusing?" Pertanyaan yang heeseung lontarkan kepada Sheila yang baru membuka matanya.
Sheila merubah posisi tidurnya menjadi duduk.
"Lo udah ok shel?" Pertanyaan yang Jay lontarkan.
"Gue udah gapapa kok" ucap Sheila yang mencoba tersenyum kepada mereka.
Heeseung memandang wajah Sheila yang pucat, gadis itu melengkungkan bibir pucatnya ke atas untuk membuktikan bahwa ia baik-baik saja.
"Lo istirahat aja di UKS" ucap heeseung.
Sheila pun mengangguk.
"Lo udah makan belum? Mau kita beliin makan?" Tanya sunghoon yang juga peduli kepada Sheila.
"Gue belum makan sih dari tadi pagi" ucap Sheila.
"Pantes Lo pingsan shel, kalo gitu biar gue sama sunghoon beliin makanan, terus Lo heeseung buatin Sheila teh anget" ucap Jay.
"Kita aja yang beliin tehnya di kantin" ucap sunghoon kepada Jay.
"Iya juga ya kan nanggung" ucap Jay.
"Yaudah kita pergi ke kantin dulu, Lo tunggu disini sama heeseung, kasih tau gue kalo heeseung ngapa-ngapain Lo"lanjut Jay.Sheila tersenyum melihat kekhawatiran Jay dan sunghoon itu, meskipun mereka sering bertengkar tapi rasa peduli di antara mereka masih ada.
"Yaudah kita duluan ya" ucap Jay yang menyeret kerah seragam sunghoon untuk keluar UKS.
Sheila menatap kepergian Jay dan sunghoon yang menyisakan dirinya dan heeseung berdua di ruang UKS itu.
Sheila menatap heeseung yang tersenyum ke arah pintu, melihat heeseung yang tersenyum membuat jantung Sheila berdegup kencang.
Secepat mungkin Sheila mengalihkan pandangan saat heeseung melihat ke arahnya.
"Lo masih pusing gak?" Tanya heeseung.
Sheila pun menggelengkan kepalanya,"btw yang bawa gue kesini Lo?" Tanya Sheila.
"Iya tadi Lo tiba-tiba pergi tapi malah jatuh pingsan" ucap heeseung.
"Sorry ya gue jadi ngerepotin Lo" ucap Sheila.
"Gak kok" ucap heeseung.
Sheila pun menggangguk.
Beberapa saat tidak ada yang membuka suara sehingga keheningan menyelimuti mereka.
"Lo sakit gara-gara semalam ya?" Tanya heeseung membuka suara.
"Gak kok emang gue nya aja lagi gak begitu vit" ucap Sheila.
Heeseung pun menggangguk.
"Seung"
Heeseung menoleh ke arah Sheila,"kenapa?"
"Bau Lo rokok gue gak suka itu, bikin gue pusing" ucap sheila.
"Oh sorry, gue pergi aja kalo gitu" ucap heeseung.
"Gak usah Lo harus disini aja gue bisa tahan kok" ucap Sheila.
"Tapi Lo tambah pusing nanti" ucap heeseung.
"Gapapa" ucap Sheila.
"Sheila"
Sheila dan heeseung menoleh ke arah pintu saat ada seseorang yang memanggil nama Sheila, di ambang pintu ada Jake yang sedang berdiri sambil membawa tas Sheila.
Jake berjalan ke arah Sheila dan heeseung, ia meletakkan tas Sheila di kursi samping ranjang.
"Nanti pulang sekolah kita mulai latihan band nya, kalian datang ya" ucap Jake.
"Gak bisa ditunda, kasihan Sheila masih sakit" ucap heeseung kepada Jake.
Jake menoleh ke arah Sheila yang sedang menatapnya.
"Waktu kita gak banyak nantinya" ucap Jake.
"Gue sama heeseung nanti datang Kon tenang aja" ucap Sheila kepada Jake.
Jake mengangguk lalu pergi dari UKS meninggalkan Sheila dan heeseung yang menatap kepergiannya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
strawberry and cigarettes •heeseung Enhypen
RomansaSheila gadis judes, galak, pecinta strawberry, dan wakil ketua OSIS, dengan Heeseung badboy, jail, bandel, perokok, dan membuat Sheila darah tinggi setiap hari. Sering sekali bertengkar dan jarang akur, namun keduanya malah terlibat perasaan, hingga...