15. healing

229 23 0
                                    

"gue juga pengen menikmati angin malam ini" ucap heeseung.

Sheila pun mengangguk dan beranjak untuk menaiki jok belakang, namun heeseung mengehentikan pergerakannya dan membuat dirinya turun kembali.

"Kenapa?" Tanya Sheila kepada heeseung.

Heeseung melepas jaketnya dan memasangkan jaket itu ke bahu Sheila.

"Katanya ganti baju tapi masih aja pake kaos pendek" ucap heeseung sambil memasangkan jaket itu ke bahu Sheila.

"Gue kira kita gak bakal pulang malam" ucap Sheila.

"Kita bakalan pulang lebih malam" ucap heeseung yang kembali menyalakan motornya.

"Kok bisa gitu? Ini jam berapa" Sheila merogoh saku celananya untuk mencari benda pipih yaitu ponsel.

"Ya ampun" mata Sheila melotot melihat jam pada hpnya yang menunjukkan pukul 10 malam.

"Tenang aja gue bakal tanggung jawab kalo orang tua Lo nyariin" ucap heeseung.

"Orang tua gue lagi gak dirumah" ucap Sheila yang memasukkan kembali hp nya kedalam saku.

"Bagus deh kita bisa sepuasnya malam ini" ucap heeseung sambil menyalakan mesin motornya.

"Ya ya serah Lo" ucap Sheila.

Gadis itu membenarkan jaket heeseung sehingga dirinya memakai jaket itu, Sheila pun beranjak duduk di jok belakang motor heeseung.

"Nanti Lo teriak aja tentang semua masalah Lo" ucap heeseung kepada sheila yang sudah mendarat bokong dijok belakang.

"Lo gila gak gak yang ada malah gue yang disangka gila sama orang-orang teriak-teriak kek gitu" ucap Sheila kepada heeseung.

"Lo sadar gak sih orang-orang pasti lebih memilih tidur jam segini daripada keluyuran" ucap heeseung.

"Terus kok Lo gak tidur aja? Malah keluyuran" ucap Sheila.

"Karena keluyuran malam itu adalah hobi gue" ucap heeseung.

"Hobi Lo gak bermanfaat"

"Nanti Lo akan tau manfaatnya setelah menurut ucapan gue"

"Yaudah ayo tunjukkan manfaatnya"

"Ok"

Heeseung pun menjalankan motornya, awalnya motor itu berjalan pelan namun lama- kelamaan heeseung menaikan kecepatan motornya.

Sheila yang berusaha menikmati udara malam yang syahdu pun malah berlonjak kaget saat heeseung tiba-tiba menaikan kecepatan motor.

Refleks Sheila memeluk pinggang heeseung dengan erat.

"Pelan pelan bego!" Teriak Sheila.

"Lo teriakin semua masalah Lo!" Ucap heeseung kepada Sheila.

"Apa!"

"Teriakin" ucap heeseung kepada Sheila.

Sheika yang awalnya ragu kini mencoba menuruti ucapan heeseung.

"GUE BENCI LO!" Teriak Sheila.

"GUE BENCI LO! LO SELALU BERKATA BOHONG!"

Heeseung tersenyum memperhatikan Sheila yang terlihat menggemaskan saat meluapkan rasa kesal.

Andai heeseung sadar dirinya juga terlihat sangat tampan dan manis saat ini, rambutnya yang acak-acakan diterpa angin kencang, matanya yang menyipit terkena angin, belum lagi bibirnya yang melengkungkan senyum.

"LO JAHAT! LO UDAH MENGHANCURKAN KEPERCAYAAN DAN MENYIANYIAKAN CINTA GUE!"

Deg.

Heeseung merasa speechless mendengar teriakan Sheila, cinta? Apa Sheila sedang menjalin hubungan dengan seseorang? Berarti dirinya akan patah hati karena dirinya merasa jatuh cinta pada Sheila.

"Seung lebih cepetan motornya!" Titah Sheila kepada heeseung.

Heeseung menepis overthingking nya, bisa saja orang itu cuma masa lalu sheila kan? Masih ada kesempatan dirinya menjadi masa depan Sheila, baginya saat ini adalah kebahagiaan Sheila.

Heeseung menambah laju motornya membuat sheila tertawa senang, mungkin sheila mengetahui itulah penyebabnya heeseung sering keluyuran malam.

Saat keduanya asik menikmati angin malam hari yang mendinginkan pikiran dan hati mereka, tiba tiba-tiba motor heeseung berjalan perlahan.

"Kok gak cepet lagi?" Tanya Sheila kepada heeseung.

Heeseung pun bingung dan memilih mengehentikan motornya ditepi jalan.

Sheila segera turun dari motor heeseung, membiarkan heeseung mengecek kondisi motornya.

Setelah mengecek keadaan motornya heeseung menghembuskan napas dan menggaruk tengkuknya.

"Kenapa Seung?" Tanya Sheila kepada heeseung.

"Bensinnya habis" ucap heeseung.

"Yah" keluh Sheila.

"Lo pulang naik taksi aja gimana?" Tawar heeseung.

"Lo?"

"Gue bisa dorong nih motor buat nyari pom bensin"

"Bukannya jarak pom bensin jauh dari sini"

"Udah gapapa"

"Gak nelpon sunghoon aja? Atau Jay?"

"Mereka pasti udah tidur"

"Yaudah gue bantuin Lo dorong motor aja" ucap Sheila kepada heeseung.

"Jangan la, Lo nanti kecapean" ucap heeseung melarang Sheila.

"Udah daripada Lo kecapean sendirian" ucap Sheila.

"Tapikan-"

"Udah gak ada tapi-tapi ayo kita dorong buat nyari pom" ucap Sheila yang memegangi bagian belakang moge heeseung.

"Lo beneran gapapa?" Tanya heeseung.

"Udah ayo" ucap Sheila.

"Lo gak usah dorong motor ini gak terlalu berat kok"

Sheila pun melepas pegangan pada motor heeseung, dirinya berjalan ke samping heeseung.

"Jadi gue cuma nemenin aja gapapa?" Tanya Sheila.

Heeseung mengangguk.

"Yaudah deh kita jalan aja yuk, keburu malam nanti" ucap Sheila.

Heeseung pun memgemgi stang motornya lalu mengeluarkan tenaganya untuk mendorong motor itu, hingga keduanya pun berjalan beriringan dengan Heeseung yang menuntun motor.


























































TBC

strawberry and cigarettes •heeseung Enhypen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang