43. rooftop

182 13 0
                                    

Silva sedang duduk di rooftop yang berada di sekolahnya, hari sudah menjelang malam, langit-langit pun mulai gelap dengan matahari yang mulai menghilang di bagian barat.

Angin yang lumayan kencang dan dingin dibiarkan menerpa rambutnya sehingga sedikit berantakan, Sheila tetap duduk ditepi rooftop dan menatap ke barat untuk melihat matahari yang tenggelam itu.

Seseorang naik ke rooftop dan melihat Silva yang duduk di tepi, pria itu berjalan menghampiri Silva, ia menepuk salah satu pundak gadis itu.

Silva sedikit memekik kaget saat ada yang menepuk pundaknya, ia melihat ke arah belakang dan mendapati sosok pria disana.

"Ih Jay!" Ucap Silva dengan nada kesal.

Jay terkekeh lalu ikut duduk di samping gadis itu, dan ikut melihat ke arah barat.

Keheningan menyelimuti keduanya, tidak ada yang berniat untuk membuka suara, mereka hanya fokus pada pemandangan sore hari ini.

"Lo suka senja?" Tanya Silva kepada Jay yang terlihat bahagia menikmati pemandangan.

Jay menoleh ke arah Silva sambil tersenyum tipis,"iya gue suka banget sama senja" ucap Jay.

Silva hanya mengangguk.

"Kalo Lo sendiri? Suka senja?" Tanya Jay kepada Silva.

"Gak sih, tapi kalo di ajak lihat senja ayo aja" ucap Silva.

"Terus Lo tadi lihat senja di ajak siapa?" Tanya Jay.

"Gak di ajak, tapi gue butuh hiburan, dan sekarang yang ada cuma senja" ucap Silva.

"Selain senja ada siapa yang menghibur?" Tanya Jay.

"Kalian, sahabat gue, tapi semenjak kejadian kemarin gue ngerasa rada canggung sama kalian" ucap Silva dengan jujur.

Jay hanya mengangguk ke arah gadis yang menatapnya itu,"sorry, kita gak bermaksud jauhi Lo, tapi kita waktu itu emosi dan kelepasan" ucap Jay.

Silva menggangguk,"iya gue bisa mengerti kok" ucapnya sambil tersenyum tipis.

Keduanya kembali menikmati suasana sore hari ini dengan tenang.






























































"Anjir kemana sih mereka, mentang-mentang gue jomblo aja ditinggal sendiri" monolog sunghoon dengan nada kesal.

Pasalnya, Jay pamit ke toilet dan tidak balik, begitu juga dengan Silva, sedangkan heeseung dan Sheila sedang pergi untuk membeli beberapa makanan dan cemilan untuk mereka, jadilah sunghoon sendirian sekarang.

"Ini anak OSIS pada balik juga nih?" Monolog sunghoon sambil mengedarkan pandangannya ke sekitar lorong yang ia lewati.

Benar saja ternyata sekolah sudah sepi, hanya ada mereka berlima di sekolahan.

"Kok sepi ya? Apa mereka udah pada balik? Gue sendirian dong? Merinding deh gue" monolog sunghoon yang mulai merasa ketakutan.

Sunghoon menoleh ke belakang saat ia melihat sosok gadis melintas dan sekarang sudah tidak ada lagi dihadapan sunghoon karena gadis itu mulai berbelok ke lorong lainnya.

"Eh hantu? Tapi dia tadi ada kakinya? Apa anggota OSIS lainnya ya?" Ucap sunghoon yang penasaran dengan paa yang ia lihat tadi.

Saat sunghoon sibuk mengamati ke arah perginya gadis tadi, tanpa disadari seseorang sedang memanggilnya.

"Woy sunghoon!" Ucap Jay yang memegang salah satu pundak sunghoon.

Sunghoon yang tadinya tak menyadari keberadaan Jay pun memekik kaget melihat sahabatnya itu.

"Ngagetin aja Lo!" ucap sunghoon kepada Jay.

Jay dan Silva terkekeh melihat ekspresi sunghoon yang terlihat kaget.

"Lo nya lihatin apa sih?" Tanya Jay.

"Tadi ada cewek lewat" ucap sunghoon.

"Soal cewek aja bening Lo" ucap Silva.

"Gue beneran, tadi ada cewek lewat dan jalan ke lorong itu" ucap sunghoon menunjuk lorong yang dilintasi oleh gadis misterius tadi.

"Kok ada siswi lain" ucap Jay yang bingung.

"Loh? Gue kira dia anggota OSIS" ucap sunghoon yang mulai merinding.

"Tapi hari ini gue suruh mereka pulang sih buat persiapan lusa nanti" ucap Jay.

"Tapi beneran ada tuh cewek tadi" ucap sunghoon.

"Mencurigakan gak sih?" Tanya Silva kepada kedua pria itu.

Jay dan sunghoon menatap ke arah Silva dengan wajah penasaran.

"Maksud Lo hantu?" Tanya sunghoon kepada Silva.

"Tapi kalo hantu gak mungkin sih" ucap Jay.

"Kok gak mungkin?" Tanya sunghoon.

"Sekolah ini gak angker sunghoon, gimana mau ada hantu" ucap Jay dengan nada kesal kepada sunghoon yang sendari tadi terus bertanya.

"Siapa tau itu Jake" ucap sunghoon.

"Plis deh ya, Jake baru aja metong satu Minggu lalu, tapi Lo udah lupa gendernya aja" ucap Silva kepada sunghoon.

"Tapi sumpah Lo berdua haru percaya ke gue, tadi ada cewek lewat, dia memang bukan hantu sih, kakinya tadi nginjak tanah" ucap sunghoon.

"Iya gue yakin dia bukan hantu" ucap Jay.

"Kita diam aja nih disini? Gak mau ngecek dia itu siapa? Gue takutnya dia ada masalah, terus mau ganggu kita latihan" ucap Silva.

"Iya kita harus cek" ucap Jay dengan tegas, di angguki kedua sahabatnya itu.


















Brak!




















































































































































































































































TBC

strawberry and cigarettes •heeseung Enhypen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang