Sheila, heeseung, Jake, Jay, dan sunghoon sedang berkumpul di ruangan tempat latihan mereka juga tempat mereka tampil di acara anniversary sekolah 1 bulan lagi.
Ruangan itu sangat luas disana juga terdapat panggung dan alat-alat band yang akan mereka gunakan.
"Jadi gue main keyboard, Jay basis, heeseung gitaris, sunghoon main drum, Sheila vokalis sama heeseung nantinya" instruksi Jake kepada keempat temannya.
"Kita nyanyi lagu apa nanti?" Tanya Sheila.
Mereka tampak berpikir untuk lagu yang akan mereka tampilkan nantinya.
"Gue ada sih lagunya, tapi gimana kalo kita beradaptasi dulu sama alat musik masing-masing biar udah terbiasa aja mainnya" ucap heeseung.
Mereka pun menyetujui ucapan heeseung.
Mereka mulai latihan menggunakan lagu 'die for you' milik the weekend dan yang dicover oleh Ariana grade.
Jay sibuk mengatur bas yang akan ia mainkan nanti, sunghoon sibuk dengan drumnya ia sesekali memukul drum itu dengan tongkat drum yang berada ditangannya, Jake sibuk dengan keyboard ia berusaha mempelajari lirik-lirik yang akan ia mainkan nantinya, heeseung juga memetik gitar itu untuk mengetahui nada, sedangkan Sheila gadis itu memegang sebuah teks berisikan lirik lagu yang akan ia nyanyikan bersama heeseung nanti.
Sheila merasa bosan ia sudah hapal lirik lagu itu, karena ia bosan ia pun berdiri dari tempat duduk dan berniat menaiki panggung yang setengah jadi, di atas panggung itu ada keempat teman laki-lakinya.
Jake menoleh ke arah Sheila Ia tersenyum ke arah gadis itu karena Sheila menatapnya dan berjalan ke arahnya.
Salah, Jake mengira Sheila akan menghampirinya dan pulang bersamanya seperti waktu pacaran dahulu, namun itu tidak benar Sheila hanya membalas senyum yang ia lontarkan dan melewati dirinya, gadis itu ternyata mendekati heeseung yang sedang bermain gitar dan duduk tak jauh darinya.
"Anterin gue pulang yuk" ucap Sheila kepada heeseung.
Heeseung pun menggangguk dan meletakkan gitar listrik yang ia mainkan tadi, ia berdiri dan berpamitan dengan ketiga temannya.
"Gue sama Sheila pulang dulu ya" ucap heeseung kepada mereka.
"Cie pulang bareng" ucap Jay.
"Tanda-tanda makanan gratis ini" ucap sunghoon.
Jay dan sunghoon tertawa karena berhasil menggoda heeseung dan Sheila.
"Sa AE Lo" ucap heeseung kepada kedua temannya yang gila itu.
Heeseung dan Sheila pun berjalan mendekati Jake yang masih sibuk dengan keyboard nya dan tidak memerhatikan mereka, bukannya tidak memperhatikan namun dengan tidak memperhatikan.
"Jake gue sama Sheila pulang dulu ya, gue harua anterin dia" ucap heeseung kepada Jake.
"Yoi" ucap Jake.
Heeseung pun menggangguk laku berjalan terlebih dahulu, Sheila tidak langsung menyusul heeseung namun ia memilih berhenti dan menatap Jake.
"Hati-hati" ucap Jake kepada Sheila tidak lupa dengan senyuman yang ia berikan kepada gadis itu.
Sheila pun menggangguk, ia ingin sekali dihantarkan pulang oleh Jake namun sepertinya Jake tidak ingin melakukan itu.
Sheila pun berjalan meninggalkan Jake yang menatap kepergiannya.
"Bohong kalo gue udah gak sayang sama Lo" batin Jake.
"Seung gue sedih" ucap Sheila yang berada di boncengan heeseung.
"Kenapa?" Tanya heeseung yang sedang mengemudikan motornya.
"Gak tau gue butuh hiburan aja" ucap Sheila.
Heeseung pun menyadari hal itu dan ia tau apa yang harus ia perbuat untuk menghibur Sheila.
Heeseung menjalankan motornya menuju tempat tujuan.
Brum
Moge milik heeseung berhenti disebuah toko ice cream, Sheila turun dari atas motor heeseung diikuti heeseung yang melepas helm yang dikenakannya dan turun dari motor.
"Ayo masuk" ucap heeseung menarik tangan Sheila untuk memasuki toko ice cream itu.
Heeseung dan Sheila berhenti di meja kasir tentu saja di meja itu juga ada beberapa macam ice cream yang dijual mereka.
"Strawberry satu" ucap heeseung kepada pegawai itu.
Pegawai itu pun mulai menyendokkan ice cream strawberry yang heeseung pesan.
Sheila kegirangan melihat ice cream strawberry itu, bagaimana tidak itu adalah ice cream favoritnya.
Heeseung dan Sheila keluar dari toko ice cream itu mereka duduk di depan toko yang terdapat kursi.
Heeseung menoleh ke samping dimana Sheila yang duduk di sampingnya asik menikmati ice cream strawberry itu, heeseung pun merogoh saku celananya untuk mengambil rokok dan korek api yang ia bawa, heeseung menyalakan rokok itu dan mulai menghisapnya juga menghembuskan asap dari rokok itu.
Sheila mengehentikan aksi menyendok ice cream strawberry nya ketika merasa sesuatu menerpa wajahnya, Sheila menoleh ke samping dan mendapati heeseung yang sedang merokok.
Dengan sigap Sheila pun bangkit dan merampas rokok itu dan melemparkannya ke tanah serta menginjak-injak rokok itu hingga asapnya musnah.
Heeseung terkejut dengan aksi Sheila,"Lo apa-apaan sih" protes heeseung kepada Sheila.
"Kok Lo ngerokok! Mana masih pake baju sekolah lagi" ucap Sheila kepada heeseung.
"Suka-suka gue lah" ucap heeseung.
"Gak Lo gak boleh gitu" ucap Sheila.
"Terus gue bolehnya gimana?" Tanya heeseung kepada Sheila.
Sheila pun kembali duduk dan mengambil ice cream strawberry yang ia letakkan dimeja, ia menyendok ice cream itu lalu menyondorkannya ke depan mulut heeseung.
"Lo makan ice cream aja manis dan sehat" ucap Sheila kepada heeseung.
Heeseung menatap Sheila,"gak enak rasanya menyan" ucap heeseung.
"Emang Lo udah rasain rasa menyan?" ucap Sheila.
"Udah" jawab heeseung.
"Ih jorok banget sih" ucap Sheila.
"Biarin" ucap heeseung sambil memanyunkan bibirnya.
Sheila yang masih menyondorkan sesendok ice cream ke arah heeseung pun semakin memajukan sendok itu ke mulut heeseung.
"Rasanya ini beda kok Lo harus coba" ucap Sheila.
Heeseung menatap sekilas Sheila, bau ice cream itu masuk ke hidungnya, karena ia merasa ice cream itu tidak seburuk itu dia pun membuka mulut dan menerima suapan Sheila.
"Gimana enak kan?" Tanya Sheila yang kembali menyendok ice cream dari cupnya dan memasukan ke mulutnya sendiri.
"HM lumayan" ucap heeseung.
Sheila pun tersenyum.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
strawberry and cigarettes •heeseung Enhypen
RomansaSheila gadis judes, galak, pecinta strawberry, dan wakil ketua OSIS, dengan Heeseung badboy, jail, bandel, perokok, dan membuat Sheila darah tinggi setiap hari. Sering sekali bertengkar dan jarang akur, namun keduanya malah terlibat perasaan, hingga...