Jake dan Sheila saling memandang satu sama lain, netra mereka masih bertemu juga tangan Jake yang masih mendekap dan perlahan mengusap telinga Sheila.
Takut semakin dalam tenggelam dalam tatapan Jake, Sheila pun memutus kontak mata mereka, ia juga menepis tangan Jake yang mendekap telinganya.
Sheila pun berlari menerobos hujan, Jake menatap Sheila karena ia khawatir dengan keadaan gadis itu, ia pun ikut menerobos hujan dan mengejar gadis itu.
Sheila berlari menerobos hujan tangannya berada di atas kepala untuk melindungi matanya dari rintikan hujan, Jake pun sama halnya ia juga menaruh tangan di atas kepalanya.
Tangan Jake meraih dan mencekal tangan Sheila, Sheila pun berhenti dari larinya dan menoleh ke belakang, dimana Jake langsung mendekap tubuh mungilnya yang kedinginan dan basah itu.
Tangan jake mengelus surai Sheila yang basah kuyup, ia meletakkan dagunya di atas kepala gadis itu, sedangkan wajah Sheila ia sembunyikan ke dada bidangnya.
Diam-diam Sheila terisak untung saja hujan begitu deras hingga menyambar isakan nya, meskipun hujan deras tetapi Jake bisa mendengar isakan Sheila, perlahan ia memejamkan matanya ia berusaha kuat.
Air hujan yang deras mengguyur tubuh keduanya yang saling menempel, Jake yang mendongak ke atas pun secara tidak langsung wajah tampannya terguyur air hujan itu. Sakit? Pasti namun Jake memilih mencoba kuat padahal dirinya juga ingin menangis karena ia merindukan kehangatan gadis yang ada di dekapannya itu.
Sheila pun melepas dekapan Jake dan ia mendorong tubuh pria itu hingga Jake sedikit terhuyung ke belakang.
Jake menatap Sheila yang baru saja mendorongnya, ia dapat melihat kekecewaan pada gadis itu.
"GUE BENCI SAMA LO! LO BAJINGAN! LO BRENGSEK! BISA-BISANYA GUE PERNAH CINTA SAMA BAJINGAN KAYAK LO JAKE!" Teriak Sheila.
Teriakan Sheila tidak dapat didengar dengan jelas karena dikalahkan oleh suara rintikan hujan, namun bagi Jake teriakan itu terdengar begitu jelas, hati Jake hancur mendengar umpatan gadis itu.
Sheila semakin menangis melihat Jake, ia kasihan kepada pria itu namun ia terlanjur benci.
Jake adalah pria yang mau mengalah, ia pun berjalan mendekati Sheila dan mendekap gadis itu.
Tanpa diketahui oleh Sheila Jake meneteskan air matanya dalam dekapan gadis itu.
"Lo bajingan Jake, tapi gue selalu cinta sama Lo, gue nyesel pernah cinta sama Lo" ucap Sheila dengan lirih di dekapan Jake.
Jake mendengar lirihan gadis itu, ia semakin erat mendekap tubuh Sheila, air matanya yang keluar semakin deras.
Sheila membalas pelukan Jake dengan tak kelah eratnya, sehingga mereka saling berpelukan di derasnya hujan.
Sheila mengingat segala perlakuan manis yang Jake berikan, pria itu selalu ada untuknya, pria itu tidak pernah membuatnya menunggu untuk suatu hal, pria itu selalu mengetahui apa yang ia inginkan, pria yang membuatnya menjadi seorang yang merasa bahagia di dunia, dan pria yang juga membuatnya merasakan sakit hati seperti ini.
"Jake jangan tinggalin gue" lirih Sheila kepada Jake.
Dalam diam Jake mengangguk.
Flashback
Sheila dan Jake, dua remaja itu sedang berada di balkon yang berada di kamar Sheila, keduanya memandang langit malam yang yang gelap namun indah karena dihiasi bulan dan bintang-bintang.
Jake menatap gadis yang duduk di hadapannya, mereka duduk berhadapan, ia nampak ragu namun ia harus tetap mengatakannya kepada gadis itu.
Keduanya menginjak usia 17 tahun dan duduk di bangku kelas 2 SMA.
Meskipun masih lama terjadi namun ia haru mengatakannya sekarang supaya gadis dihadapannya bisa siap.
"Sheila" panggil Jake dengan lembut kepada Sheila.
Sheila menoleh dengan senyum yang tipis berada di wajah cantiknya.
"Aku mau ngomong sesuatu" ucap Jake kepada sheila.
Sheila pun mulai serius mendengar ucapan Jake karena wajah Jake sangat serius mungkin yang dibicarakan pria itu sangat-sangat penting.
Kedua tangan Jake meraih kedua tangan sheila untuk digenggam,"Sheila janji ya" ucap Jake.
"Janji apa?" Tanya sheila.
"Sheila harus bisa tanpa Jake, Jake akan selalu kangen sama Sheila, Jake akan selalu bersama Sheila meskipun Jake gak ada di samping Sheila" ucap Jake kepada Sheila.
"Kok Jake ngomong gitu sih? Jake mau kemana?" Tanya Sheila dengan wajah khawatir menatap Jake.
"Jake waktu Gak akan lama lagi" ucap Jake kepada Sheila.
"Gak lama lagi? Jake mau kemana? Jake harus berada di samping Sheila, Jake kan mau nikah sama Sheila meksipun kita udah gak pacaran tapi Jake janjikan akan menjadikan Sheila wanita paling berarti dihidup Jake setelah bunda" ucap Sheila menatap panik jake, bahkan ia meremas tangan Jake yang bersentuhan dengan tangannya.
Jake menatap Sheila lirih,"aku gak bisa shel, aku gak bisa hidup lebih lama, waktu aku tinggal 7 bulan lagi" ucap Jake.
"Kenapa gitu?" Tanya Sheila kepada Jake dengan mata yang berkaca-kaca.
"Aku kena kanker paru-paru" ucap Jake.
Deg.
Jantung Sheila berdegup lebih kencang mendengar ucapan Jake.
Sheila menggelengkan kepalanya, air matanya pun turun membasahi wajahnya,"gak! Gak mungkin Jake!" Ucap Sheila menangis dengan kencang.
Jake segera mendekap tubuh Sheila, ia mengusap surai gadis itu supaya berhenti menangis sedangkan Sheila masih saja terisak.
Jake menatap langit malam, kini tinggal 7 bulan lagi ia bisa menikmati suasana seperti ini.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
strawberry and cigarettes •heeseung Enhypen
RomanceSheila gadis judes, galak, pecinta strawberry, dan wakil ketua OSIS, dengan Heeseung badboy, jail, bandel, perokok, dan membuat Sheila darah tinggi setiap hari. Sering sekali bertengkar dan jarang akur, namun keduanya malah terlibat perasaan, hingga...