27. mabuk

260 15 0
                                    

Jake dan Jay menatap kedua sahabat mereka yang sedang sudah mabuk berat, mereka meracau tidak jelas di depan keduanya.

"Temen Lo Jake?" Tanya Jay kepada Jake yang duduk di disebelahnya.

Jake menggeleng,"bukan"

Keduanya kembali menatap heeseung dan sunghoon yang sedang meracau tidak jelas.

Keempat pemuda itu sedang ada di sebuah club, mengingat besok hari Sabtu dan sekolah libur mereka menghabiskan waktu malam ini dengan ke tempat seperti itu.

"Iya Lo jangan tinggalin gue" raucau heeseung disusul dengan rengekan dan tangisan.

Jake dan Jay menggeleng melihat sahabatnya yang terlihat miris itu.

Jake melirik ke jam tangan yang berada dipergelangan tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul 1 malam.

"Lo nganter siapa?" Tanya Jake kepada Jay.

"Nanti aja nanggung biar sekalian pagi" ucap Jay sambil meneguk wine yang ada digelas kecil.

"Oke" ucap Jake.

Beruntung Jake dan Jay memiliki ketahanan alkohol yang tinggi sehingga mereka tidak mudah mabuk, padahal keduanya sudah menghabiskan dua botol masing-masing.

"Gue cinta" racau heeseung.

Jake dan Jay tidak memperdulikan racauan itu.

"Gue cinta Lo Sheila"

Deg.

Jake merasa detak jantungnya berhenti ketika mendengar ucapan heeseung.

Jay tersenyum ke arah heeseung,"bisa jatuh cinta juga dia Jake" ucap Jay kepada Jake.

Jake tida menggubris ucapan Jay, ia masih diam saja dan mencerna ucapan heeseung, hatinya merasa hancur juga detik ini.

Jay merasa tidak tega melihat heeseung yang mabuk seperti itu,
Ia pun mendekat ke arah heeseung yang setengah sadar itu,"Seung ayo pulang" ucap Jay.

"Siapa Lo?" Ucap heeseung yang terdengar ngelatur.

"Gue Jay" ucap Jay.

"Gue gak mau pulang sama Lo" ucap heeseung.

"Sama Jake?" Tanya Jay.

"Gue mau Sheila" ucap heeseung.

"Jake gimana dong?" Tanya Jay kepada Jake yang masih duduk santai.

Jake mengangkat bahunya tanda tidak tau, Jay yang mendapatkan respon itu pun ikut bingung.

"Lo telepon Sheila deh" perintah Jay kepada jake.

Jake berat hati ingin menelpon Sheila datang kemari, apalagi ini sudah malam akan bahaya jika Sheila keluar makan hari, dan jangan lupakan alasan yang membuat dirinya semakin berat yaitu kedatangan Sheila untuk membantu heeseung, Jake tidak menyukai hal itu.

"Udah malam gak mungkin dia kesini" ucap Jake kepada Jay.

"Lo gak mau yaudah gue aja yang ngasih tau Sheila" ucap Jay kepada Jake.

"Jangan Jay" ucap Jake.

"Lo tenang aja gue tau dia gak sendirian, Silva nginap dirumahnya malam ini" ucap Jay.

"Terus?"

"Nanti Lo bantu Sheila bawa heeseung, gue sama Silva bawa sunghoon" ucap Jay.

"Serah Lo deh" ucap Jake yang badmood.






































































Hari sudah menuju pagi namun dua gadis cantik dobel 's' balik juga tidur sampai saat ini, siapa lagi dua 's' itu kalau bukan Sheila dan Silva.

Kedua gadis itu membalut tubuhnya dengan selimut di atas ranjang posisi mereka tengkurap menghadap ke laptop yang berada di depan mereka, laptop itu menampilkan sebuah film disney Tangled.

Kedua gadis itu nampak serius ketika Film sudah akan end.

"Kan rambutnya kependekan" keluah Silva ketika melihat rambut Rapunzel yang dipotong oleh Flynn.

"Ih kesel deh gue" ucap Silva.

Sheila hanya tertawa dan menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah lucu Silva yang terbawa suasana.

And that the way i loved you

Atensi Sheila teralihkan ke arah benda pipih yang berada di ponselnya, dilayar benda pipih itu menampilkan nama 'jay', tidak lupa Sheila menyalakan speaker supaya Silva bisa mendengar percakapan mereka juga.

"Ngapain Jay telepon malam malam?" Tanya Silva kepada Sheila.

Sheila pun mengangkat bahunya, ia mengambil benda pipih itu lalu menggeser tombol teleponnya ke atas untuk mengangkat panggilan dari Jay.

"Shel halo?" Ucap Jay diseberang sana.

"Iya ini gue kenapa?" Ucap Sheila.

"Gue minta bantuan Lo boleh?" Tanya Jay diseberang sana.

"Heh jangan macam-macam ya Lo, cewe disuruh ke situ malam-malam" ucap Silva yang mendengar ucapan Jay.

"Oh jadi kalian gak bisa ya?" Tanya Jay.

"Eh bisa kok Jay Lo kirim lokasinya aja nanti gue sama Silva ke sana" ucap Sheila.

Silva melototkan matanya ke arah Sheila, ia tidak habis pikir dengan sahabat itu karena mau menolong padahal hari sudah sangat larut.

"Yaudah gue Sherlock nanti kalian datang ya" ucap Jay.

Sheila pun menggangguk padahal Jay tidak akan tau bahwa dirinya mengangguk, Sheila pun mematikan Panggilan itu.

"Gila Lo! Ini udah makan shel kita cewe tau" ucap Silva kepada Sheila.

"Iya gue tau tapi sorry banget ya sil, dia sahabat kita jadi kita harus membantu dia apalagi dia teleponnya ke kita minta bantuannya ke kita pasti ini hal penting banget" ucap Sheila kepada Silva.

Silva pun berdecak kesal.

"Udah gapapa nanti setelah itu kita lanjut nonton Frozen" ucap Sheila.

Silva pun menggangguk dan tersenyum tipis, keduanya memang menyukai film disney.

Ting

Sheila membuka hp yang masih berada ditangannya, ternyata Jay sudah mengirimkan lokasinya kepada dirinya.

"Ayo siap-siap" ajak Sheila kepada Silva.

Keduanya pun beranjak dari ranjang untuk bersiap-siap pergi ke lokasi yang Jay kirimkan.






































































TBC

strawberry and cigarettes •heeseung Enhypen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang