"Lian, itu kakak kamu yah?" Tiba-tiba seorang gadis datang menghampiri Lian, sambil memperhatikan mobil Leo yang sudah mulai menjauh dari arah kampus.
"Iyah, kenapa memangnya?" Tanggap Lian dengan dingin, sambil melemparkan tatapan tajam pada gadis itu.
"Enggak, cuma nanya aja..." Ujar sang gadis.
"Owh", balas singkat Lian, sambil pergi meninggalkan gadis itu berdiri mematung di sana.
"Tuh orang, nggak ada sikap ramahnya sama sekali yah sama orang lain" cibir wanita itu.
(๑♡⌓♡๑)
Kala itu, Saint sedang duduk sendirian di bangkunya. Entah mengapa, akhir-akhir ini dia lebih suka melamun.
Apa yang sedang dia pikirkan?
Pemuda itu tidak sedang memikirkan masalah keluarga atau masalah pribadinya. Tidak juga memikirkan tentang tugas sekolah.
Tapi dia sedang memikirkan seorang gadis. Dia merasa, bahwa sepertinya dia telah jatuh cinta pada gadis itu. Sebagai pria normal, tentu saja Saint juga menginginkan seorang pacar untuk dirinya sendiri.
Semenjak SMA, Saint memang tidak pernah jatuh cinta kepada gadis manapun.
Saint terlalu sibuk memikirkan bagaimana dia akan merasa bahagia, hingga tak punya waktu untuk jatuh cinta.
Ralat...
Saint sebenarnya pernah mencintai seseorang, hanya saja dia tidak ingin mengakuinya karena cintanya hanyalah cinta sepihak.
Dan sekarang, sudah ada seseorang yang mulai membangkitkan kebahagiaan di dalam dirinya. Dan itulah, yang membuat Saint terus memikirkannya dan merasa bahwa dia mungkin telah jatuh cinta dengan gadis itu.
Siapa gadis itu?
Jangan tanyakan lagi, tentu saja dia adalah Sammy Anastasya Grusha.
Saint, kini tersenyum-senyum sendiri saat mengingat, moment pertama kali bertemu dengan Sammy, lima bulan yang lalu.
Di saat Sammy secara tidak sengaja, hampir menabraknya saat menuju ke kampus.
-Flashback 5 bulan yang lalu-
Hari itu, adalah hari pertama Saint kuliah di Universitas Angkasa.
Pagi-pagi sekali, dia sudah bangun dan membersihkan rumah serta mencuci piring-piring yang kotor, agar dia tidak terlambat ke sekolah hari itu.
Setelah semuanya selesai, Saint langsung saja bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.
Saint kini sedang menyisir rambut nya yang setengah basah itu. Dengan full senyuman dia memulai hari ini.
"Nak, ayo sarapan!" Ajak Yoshirin dengan senyuman hangat di wajahnya.
Terlihat, Shane yang juga sudah rapi dengan seragam osisnya.
"Cieee ... Yang udah naik kelas dua belas..." Goda Saint, sambil tertawa kecil ke arah Shane.
Shane yang menatap ekspresi kakaknya yang terlihat sangat lucu itupun, kini ikut tersenyum.
"Cieee juga, yang udah masuk universitas... Semangat belajarnya yah kakak" ujar Shane.
"Iyah, kamu juga semangat yah belajarnya" balas Saint.
Saint adalah lulusan dari SMA Pelangi, sedangkan Shane saat ini belajar di SMK pasti bisa.
Setelah selesai sarapan, Shane sudah berangkat lebih dulu ke sekolahnya, karena memang jarak rumah mereka, bisa terbilang cukup jauh dari sekolahnya Shane. Apalagi, Shane yang hanya pergi ke sekolah dengan berjalan kaki saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Ray Of Sincere Love (END)
RandomYoshirin dituduh berselingkuh dengan mantan kekasih oleh suaminya sendiri. Dua puluh tahun lamanya, dia berusaha untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah namun suaminya hanya menutup mata dengan itu. Dia bahkan menuduh dua anak bungsunya, buka...