Empat Minggu kemudian_
Hari-hari telah berlalu... Hari ini, tanggal 20 Agustus adalah hari ulang tahun Lia dan Leo yang ke 26 tahun.
Sebuah gedung telah di pesan dengan dekorasi yang indah megah, dengan hiasan mawar putih kesukaan Lia di setiap sudut tempat itu.
"Lia, tolong urus persiapan ini sebentar yah, aku akan pergi ke rumah sakit dulu", tutur Leo dan di angguki oleh Lia.
Yoshirin dan juga Saint masih belum bisa melewati masa koma mereka. Sedangkan Shane yang sudah sadar beberapa minggu yang lalu, sekarang sudah bisa melakukan rawat jalan di rumah.
Namun, walaupun begitu kondisinya sama sekali belum memungkinkan. Shane hanya diam sepanjang saat. Dia tidak berbicara, ataupun tersenyum.
Dia bahkan harus mengenakan kursi roda jika ingin kemana-mana, dia tidak merespon siapa pun yang mengajaknya bicara atau melakukan apapun terhadap nya.
Dia hanya diam saja dengan tatapan dinginnya yang kosong. Bahkan jika di beri makan pun dia jarang merespon, sehingga Shane juga sudah beberapa kali di larikan kembali ke rumah sakit akibat kekurangan cairan.
Leo kini sudah sampai di rumah sakit. Baru saja memasuki tempat itu, dia sudah berjumpa dengan ayahnya yang tengah mendorong kursi roda yang diduduki oleh Shane.
"Eh? Shane di sini?" Tanya Leo pada ayahnya.
"Iyah, tadi papa membawanya untuk melakukan pemeriksaan", balas Abraham.
"Lalu?" Tanya Leo.
Abraham membuang nafasnya dengan kasar sebelum dia menjawab. " Tidak ada perkembangan. Kondisinya masih sama seperti sebelumnya", tutur Abraham.
Leo tersenyum pahit mendengar apa yang dikatakan oleh ayahnya itu. "Setidaknya dia sudah bangun, dan memberikan kita harapan. Bagaimana pun juga, kita harus berusaha untuk membuat nya sembuh", ucap Leo, yang sedikit menekankan kata 'bangun'.
Karena, seperti yang di ketahui bahwa Ibu, dan Saint adiknya masih dalam kondisi koma. Tak perduli seberapa keras para dokter di rumah sakit itu berusaha membuat mereka bangun, atau bereaksi, namun tetap saja tidak berhasil yang harus membuat mereka terpaksa menunggu.
"Ya sudah, kalau begitu Leo pergi dulu yah... Leo ada jadwal operasi sebentar lagi", ucap Leo lagi.
"Oh yah, bagaimana dengan persiapan acara sebentar malam?" Leo hendak melangkah pergi namun pertanyaan ayahnya membuatnya berhenti melangkah.
"Aku meminta Lia untuk menanganinya. Kalau Lian sudah pulang dari kantor, dia juga akan membantu Lia!" balas Leo, sambil berbalik menghadap Abraham. Yah, Sekarang karena Lian sudah lulus, maka dia membantu Abraham dalam mengelola perusahaan mereka.
"Baiklah kalau begitu, persiapkan dirimu yah. Ini adalah hari ulang tahun pertamamu bersama saudari kembar mu", ujar Abraham.
"Itu sudah pasti. Dan jangan lupa, untuk mendandani adikku ini dengan tampan. Ini adalah acara yang besar, dan semua orang harus melihatnya sebagai tuan rumah", ucap Leo sembari mencubit pelan pipi tirus Shane.
Mengingat, bahwa selama ini Ibu dan kedua adiknya itu hanya menjadi sebatas pelayan saja di setiap acara keluarga mereka.
**** **** ****
Malam itu, acara di gelar dengan begitu meriah. Para tamu-tamu orang-orang terhormat telah memenuhi tempat itu.
Sebuah mobil Lamborghini hitam kini berhenti di depan sebuah gedung nan mewah, tempat acara itu di adakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Ray Of Sincere Love (END)
RandomYoshirin dituduh berselingkuh dengan mantan kekasih oleh suaminya sendiri. Dua puluh tahun lamanya, dia berusaha untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah namun suaminya hanya menutup mata dengan itu. Dia bahkan menuduh dua anak bungsunya, buka...