Bab 19. klien penting ayah adalah kak Lia

465 21 0
                                    

Malam ini, Lia sudah tiba di kediaman Keluarga Wistara dengan seorang pria, dan di sambut hangat oleh Abraham dan Chyntia.

"Selamat malam, selamat datang Nona Lia" sapa Abraham.

"Iyah, selamat malam Tuan Abraham!" balas Lia, dengan senyuman indahnya. Melihat senyuman Lia, seperti mengingatkan Abraham akan seseorang, tapi Abraham sendiri saja tidak tau siapa orang itu.

"Ah, apakah ini istri anda tuan?" Tanya Lia, sembari menatap wanita yang berpenampilan berkelas di samping ayahnya itu.

"Oh iya, perkenalkan ini istri saya, Chyntia", ujar Abraham memperkenalkan istrinya pada Lia.

'Dia terlihat cantik. Tapi, dia sepertinya lebih muda dari Ibu. Tunggu dulu, jangan bilang, kalau dia adalah istri muda ayah, lagi. Dan ibu... Ibu di jadikan pelayanan di rumah ini, setelah mereka menikah!' batin Lia.

"Oh, dan ini... Apakah pria ini kekasih Anda Nona?" Tanya Abraham, yang langsung membuat Lia bangun dari lamunannya.

"Oh Iyah... Perkenalkan, ini adalah Daren. Dia adalah tunangan ku!" ujar Lia, sambil memperkenalkan pria yang ada di sampingnya, yang merupakan tunangannya.

Yah, Lia sudah bertunangan satu bulan yang lalu dengan Daren. Namun, hanya ada Sean saja di sisinya sebagai keluarga, karena dia bahkan tidak bisa menemukan Saint, ataupun Shane dan Ibu mereka.

"Ya sudah... Ayo kita masuk", ajak Abraham, mempersilahkan Lia untuk masuk ke dalam rumah nya.

Lia masuk ke dalam rumah itu. Dia tersenyum melihat rumah besar milik Abraham itu, sambil memperhatikan foto-foto yang terpajang di dinding.

Tapi tunggu...

'kenapa di dinding ini tidak ada satupun foto ibu? Tidak... Bukan hanya ibu, bahkan satu foto Saint, dan juga Shane pun tak ada', batin Lia dengan heran.

Di sana malah, terpajang foto dua pemuda yang tak di kenalnya sama sekali.

Dia kemudian menatap foto yang paling besar yang ada di ruang tamu. Di dalam foto itu ada Abraham, Chyntia, dan dua pemuda yang wajahnya mirip dengan Abraham yang tak di kenal Lia. Yah, mereka adalah Leo dan Lian.

Mereka terus berjalan menyusuri ruangan besar di rumah itu, sebelum akhirnya mereka tiba di ruang makan.

Di sana, sudah tersedia banyak makanan mewah yang masih hangat untuk di makan.

"Silahkan duduk Nona Lia, nikmati hidangan Anda. Jika rasanya kurang enak, Anda bisa memberitahu saya", tutur Abraham dengan ramah.

'Ayo makanlah Nona Lia, dan katakan bahwa makanan itu tidak enak, agar Wanita itu akan di bunuh Bram', batin Chyntia sambil tersenyum jahat.

Tak lama setelah itu, kedua pemuda yang di lihat Lia ada di dalam foto keluarga Abraham itu pun, tiba di ruangan itu dan duduk bersama mereka.

"Ah, Nona Lia, perkenalkan ini adalah putra sulung ku, Leo!" ujar Abraham, sambil menunjuk ke arah pria yang terlihat seusia dengan Lia.

"Dan itu, dia adalah Lian. Putra bungsu ku!" ujar Abraham, sambil menunjuk pria yang lebih muda.

Lia tersenyum manis ke arah dua orang itu, yang juga di balas dengan senyuman oleh kedua pemuda itu.

Kegiatan makan mereka pun di mulai...

Leo memasukkan makanan itu ke dalam mulutnya, dan dia merasakan bahwa masakan ini rasanya seperti makanan Yoshirin.

'Apakah Papa sudah membebaskan wanita itu?' Leo bertanya-tanya dalam hatinya. Karena, walaupun Saint atau Shane yang memasak, masakan mereka tidak akan sama rasanya dengan masakan Yoshirin. Karena Leo, sangat hafal dengan rasa masakan ibunya.

A Ray Of Sincere Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang