Bab 76. Pengakuan

915 30 1
                                    

Terlihat Sammy saat ini sedang berada didalam mobil, dirinya sedang bercanda tawa dengan seorang pria yang saat ini memakai seragam dokternya.

Yah, dia adalah Leo.

Setelah memikirkan kembali dengan penuh pertimbangan, pada akhirnya Sammy memutuskan untuk mempercayai suaminya dan memberikan kesempatan yang dulunya tidak dia berikan kepada Saint.

Dan saat ini, mereka sedang berada di jalan pulang menuju ke mansion keluaga Wistara.

Leo sangat bahagia, karena pada akhirnya hari ini dia bisa membawa istrinya kembali pulang.

"Ini sudah siang, sebaiknya kita mampir ke restoran dulu untuk makan!" ujar Leo dan di angguki oleh Sammy.


Disisi lain_

"Saint, kakak ipar kamu kemana sih? Ini sudah lebih dari satu minggu, dia tidak masuk kuliah," tanya salah seorang teman laki-laki Sammy, kepada Saint.

"Oh itu... Dia sedang sibuk, jadi tidak bisa masuk kuliah," jawab Saint dengan nada datar.

"Oh..." Balas orang itu, karena dia sudah tidak tau lagi harus berkata apa setelah melihat tatapan menakutkan dari Saint.

Dulu, dia adalah salah satu orang yang membully Saint, dia yang selalu mengatakan bahwa Saint adalah putra pelayan.

Namun sekarang sudah tidak lagi, setelah dia mengetahui bahwa Saint adalah putra dari keluarga Wistara.

Selain itu, sifat Saint juga sudah berubah menjadi lebih tegas dari sebelumnya. Dia tidak bisa di ajak bercanda, hingga semua teman kuliahnya berbicara dengan hati-hati agar tidak salah bicara padanya kalau tidak ingin mendapatkan gamparan atau kata-kata tajam dari Saint.

'Saint yang amnesia benar-benar berbeda dengan Saint yang dulunya,' batin pria itu.

"Ya sudah, kalau begitu aku pergi dulu yah... Sampaikan Salam kami pada Sammy!" Ujarnya kemudian pergi.

Saint memutar bola matanya dengan malas setelah kepergian pemuda tadi.

"Dasar orang-orang munafik!" Gumam Saint.


ʕっ•ᴥ•ʔっ ლ(' ❥ 'ლ)


Malam harinya telah tiba, Saint baru saja memasuki mansion nya dan sudah melihat pemandangan yang sama sekali tak ingin dia lihat.

'Jadi dia berhasil membawa istrinya pulang?' batin Saint sambil mengangkat sebelah alisnya.

Di ruang Keluarga, sudah ada seluruh anggota keluarga Wistara.

Yah, seluruh karena Lia dan Daren juga ada disana, dengan Saint yang juga baru datang.

Saint mencoba untuk tidak peduli, dan langsung saja berjalan ke arah lantai dua.

"Saint?!" Pemuda itu segera menghentikan langkahnya ketika ayahnya memanggil dirinya.

"Hm?" Sahut Saint tanpa menoleh.

"Kemarilah sebentar, apa kau tidak ingin berkumpul dengan keluarga mu ini?" Ujar Abraham.

"Aku lelah..." Balas Saint kembali berjalan ke arah kamarnya namun tiba-tiba tangannya di cekal oleh seseorang ketika dia baru saja menginjakkan kakinya di anak tangga kedua.

Saint memalingkan wajahnya kearah orang yang mencekal tangannya, dan terlihatlah tatapan datar dari seorang Leo.

"Apa?" Tanya Saint dengan tak kalah datarnya.

"Kemarilah... Ada yang ingin kami bicarakan," ucap Leo.

Saint sebenarnya tidak mau, namun setelah dibujuk berkali-kali akhirnya dia mau dan kembali ke ruang keluarga kemudian dia duduk bersama dengan keluarga nya yang lain.

A Ray Of Sincere Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang