Bab 24. Enak sayang?

545 13 0
                                    

Setelah makan malam, Saint berjalan-jalan di halaman rumahnya. Tanpa sengaja, indera matanya menangkap sosok kedua kakak laki-lakinya, yang saat ini sedang bersama di tepi kolam renang.

Mereka berdua terlihat sangat akur, dan tawa mereka benar-benar terlihat lepas, ketika mereka saling bercanda.

Saint tersenyum tipis melihat kedua kakaknya itu. Sejak dulu, dia sangat ingin dekat, dan berteman dengan Leo dan Lian.

Namun, Abraham terus saja memarahinya dan Shane, jika terlihat mendekati mereka.

Saint juga ingin merasakan, bagaimana rasanya di sayang oleh kedua kakak kandungnya itu.

Saint juga sudah kehilangan kontak dengan Lia dan Sean. Selain Saint, Shane dan juga Ibu mereka di larang keluar dari rumah selain pergi ke sekolah, atau pergi ke pasar membeli kebutuhan mereka, Lia dan Sean juga sudah memblokir nomor mereka, entah apa salah mereka.

"Unik!" Satu kata yang berhasil keluar dari bibir manis Saint.

'Sebuah keluarga, dengan Ayah, Ibu dan ke enam anak mereka. Sebuah keluarga itu terbagi tiga. Ayah, dengan kedua putra pertamanya, kemudian Ibu dengan kedua putranya yang lebih muda, sedangkan ada juga kedua anak mereka yang hidup jauh dari mereka. Tidak ada anak yang hidup sendirian, karena mereka masing-masing di bagi menjadi dua. Kak Leo dan kak Lian,, kak Lia dan Sean,, dan... Aku dan Shane', batin Saint sambil terus memandangi kedua kakaknya yang sedang bercanda di tepi kolam renang itu.

'Tuhan, kapan kebahagiaan yang ku impikan itu akan tercapai? Aku ingin Keluarga ku yang sudah terbagi tiga ini kembali bersatu kembali, dan bahagia bersama'. Ucap Saint, dalam hatinya sambil memandang ke arah langit.

Namun, di tengah lamunannya itu, tiba-tiba punggung bawahnya terasa sakit kembali, hingga membuat Saint saat ini sudah tidak tahan lagi.

Segera, dia lari ke dalam kamarnya dan mencoba untuk merebahkan tubuhnya di atas kasur. Namun itu tidak berhasil, karena rasanya sangat sakit.

'Tuhan, apakah aku akan sempat bahagia sebelum aku pergi?' lirih Saint dalam hatinya, sambil menahan rasa sakit nya. Akhirnya, Saint tertidur karena rasa sakit yang dia rasakan.

Ó╭╮Ò

Pagi telah tiba_

"Nak, ayo makan dulu!" Ujar Yoshirin, pada anak-anak nya.

"Kalian makan saja yah", balas Saint.

"Loh, kenapa kak? Kakak enggak mau makan?" Tanya Shane, karena tidak biasanya kakaknya itu menolak makanan.

"Kakak cuma enggak nafsu makan aja kok!" Balas Saint.

"Tapi nak, bagaimana kamu bisa fokus belajar kalau kamu enggak sarapan?" Tukas Yoshirin.

"Maaf yah Ibu, Saint memang tidak nafsu untuk makan", balas Saint.

Saint pun langsung saja pergi ke kampus nya, karena dia ada kelas pagi hari ini.



_KAMPUS_

"Saint, kamu udah masuk kuliah, emangnya kamu udah sembuh?" Tanya Sammy, ketika dia masuk ke kelas.

Saint menggelengkan kepalanya dengan pelan, sebagai jawaban. Sammy pun mendekat dan memeluk Saint.

"Kau tau? Aku sangat merindukanmu" ucap Sammy dengan nada manja.

"Aku juga merindukan mu sayang, tidak bertemu denganmu selama berhari-hari membuatku sedih", balas Saint, dengan manisnya.

"Kamu udah makan?" Tanya Sammy. Gadis itu memang selalu menanyakan hal itu, ketika bertemu dengan Saint di pagi hari.

A Ray Of Sincere Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang