Bab 80. FINAL!

3.2K 49 20
                                    

Satu bulan kini telah berlalu, dalam waktu satu bulan ini Saint sibuk mengurusi semua pekerjaannya, karena dia tengah mendirikan perusahaannya yang ke dua di negara ini, agar dia juga bisa bekerja disini.

Perihal perusahaan pertamanya yang berada di Jerman, dia menyerahkan tanggungjawab itu kepada orang kepercayaannya, yang sudah menemaninya dari titik nol.

Dia akan mengawasi perusahaan nya itu, dari jauh.

Saint kini sudah berdamai dengan keluarganya, sudah tidak ada lagi dendam yang tersimpan dihatinya untuk mereka.

Bisa dikatakan, dendamnya itu telah hilang ditelan waktu. Karena pada waktu dia mendapatkan kembali ingatannya, dia juga memang masih menyimpan dendam namun semua itu lenyap seiring berjalannya waktu.


(っ˘з(˘⌣˘ )


Daren berjalan mondar mandir didepan sebuah ruangan yang bertuliskan 'Ruang Operasi'.

Tadi siang, Lia merasakan sakit di perutnya pertanda bahwa dia akan segera melahirkan.

Setelah dibawa ke rumah sakit, dokter mengatakan bahwa Lia harus menjalani operasi Caesarean, untuk bisa melahirkan bayinya.

Daren pun menyetujui semua yang dikatakan oleh dokter, karena dia benar-benar khawatir dengan kondisi istri dan anaknya.

Mereka sudah pernah kehilangan anak mereka dimasa lalu, dan sekarang kesalahan itu tidak boleh terulang lagi.

"Daren, bagaimana Lia?" Abraham yang mendengar kabar dari menantunya bahwa putri nya akan melahirkan, segera meninggalkan pekerjaannya dan datang kerumah sakit.

"Dia ada didalam," jawab Daren dan Abraham pun langsung mengerti.

Sembari menunggu, Abraham duduk di kursi tunggu didepan ruangan tersebut.

Dia mengingat kembali waktu berpuluh-puluh tahun yang lalu, ketika Yoshirin, mendiang istrinya melahirkan anak kedua mereka, yang tidak lain adalah Lian.

Kala itu, Yoshirin juga harus di operasi karena kondisinya yang waktu itu sedang tidak stabil untuk melahirkan secara normal.

Abraham memegang tangan menantunya, guna memberikan syarat untuk tetap tenang, karena semuanya akan baik-baik saja.

Abraham mengerti dengan apa yang dirasakan oleh Daren sekarang, karena dulu dirinya juga pernah merasakan perasaan yang sama.

Dimana sang istri harus berjuang sendirian didalam sana, sedangkan dia harus menunggu diluar.

Tak lama kemudian, Shane datang bersamaan dengan Saint untuk melihat keadaan kakak mereka, yang nyatanya masih berada didalam ruang operasi.

Sementara itu, Daren di panggil untuk mengurus semua surat-surat yang dibutuhkan dan dia ditemani oleh Leo.

"Kira-kira, anaknya kak Lia laki-laki atau perempuan yah?" Tanya Shane.

"Laki-laki atau perempuan, kita harus bersyukur," balas Saint.

"Kamu memangnya maunya anak apa?",
Tanya Saint.

"Aku sih maunya laki-laki, kan sudah ada keponakan perempuan," balas Shane.

"Kalau buat anak kamu? Kamu maunya jenis kelaminnya apa?" Pertanyaan Saint barusan langsung membuat Shane menoyornya.

"Apaan sih! Belum juga nikah udah di tanya-tanya soal anak!" Ketus Shane.

"Lah kamu kan sebentar lagi akan menikah dengan Vio!" Balas Saint.

"Sebentar lagi? Helloooo... Gue nggak mau nikah sebelum elu nikah duluan!" Saint terkekeh mendengar tata bahasa adiknya itu.

A Ray Of Sincere Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang