Malam itu, Leo beserta istri dan kedua adiknya makan malam bersama di sebuah restoran mewah.
Shane makan dengan sendirinya, karena dia menolak di suapi oleh Lian. Memangnya siapa, pemuda remaja yang ingin disuapi oleh kakak laki-laki nya di depan banyak orang seperti itu? Tentu saja dia merasa malu.
Sementara itu, Leo dan Lian sedang sibuk beradu mulut, sambil sesekali tertawa. Sammy memandang mereka sambil tersenyum bahagia.
Sedangkan Shane? Shane tidak memperdulikan mereka, dan hanya fokus pada makanannya saja.
Leo yang menyadari akan ketidaksukaan Shane pada mereka pun langsung mengubah ekspresi wajah nya menjadi suram.
'Aku tau kesalahan ku memang tak bisa dimaafkan... Tapi Tuhan, aku mohon... Aku ingin melihat semua adikku bahagia bersamaku', batin Leo.
"Shane... Mau susu coklat? Biar kakak beliin yah..." tawar Lian.
"Nggak usah!" Tolak Shane, dengan tatapan dinginnya.
Lian yang menerima penolakan dari adiknya itupun hanya bisa terdiam membisu.
Dia yang dulunya selalu bersikap dingin pada Shane dan Saint, kini merasakan apa yang selama ini mereka rasakan.
Ternyata, menerima sikap dingin dari orang lain tidaklah enak.
Rasanya seperti membuat orang lain mati rasa, dan tak bisa berkata apa-apa lagi.
Bahkan bibir pria itu kini tertutup rapat, tak tau apa kata yang akan dia ucapkan.
=_==_==_==_==_==_==_==_==_==_==_==_==_==_==_==_
Rumah sakit__
Seorang pemuda yang berusia dua puluh tahun yang tengah terbaring di atas brankar rumah sakit, kini secara perlahan membuka matanya.
Hal pertama yang dia lihat adalah plafon kamar rumah sakit yang berwarna putih.
"Arrghh..."
Dia meringis, ketika merasakan rasa sakit yang ada di kepalanya.
"Kau sudah sadar?" Axel yang kebetulan memang datang untuk memeriksa keadaan Saint, terkejut karena melihat Saint yang sudah sadarkan diri.
Dia yang tadinya tersenyum bahagia, kini senyuman nya luntur saat melihat Saint yang tengah kesakitan.
Axel segera datang menghampiri Saint, dan memeriksanya.
"Ini pasti karena benturan keras di kepalanya", gumam Axel.
Axel benar-benar tidak membawa peralatan lain selain stetoskop yang mengalung di lehernya, karena dia tidak akan menyangka kalau Saint akan sadar.
Segera, Axel berlari dengan kencangnya keluar dari kamar itu, dan mencari sesuatu yang dia butuhkan saat ini.
Bugh...
Tanpa sengaja, Axel menabrak Leo yang baru saja tiba dirumah sakit, setelah sesi makan siangnya.
"Xel... Kenapa terburu-buru?" Tanya Leo.
"Saint... Dia sudah sadar, namun kepalanya sakit... Aku har..." Belum sempat Axel menyelesaikan kalimatnya, Leo sudah pergi dari sana.
Beberapa menit kemudian, Axel sudah kembali ke ruangan Saint lagi, dengan membawa beberapa alat medis, beserta obat-obatan.
Namun, yang dia dapati malah Saint yang sudah tertidur, dengan Leo yang duduk di bangku samping tempat tidur Saint, sembari memegang tangan kurus Saint dengan matanya yang berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Ray Of Sincere Love (END)
AcakYoshirin dituduh berselingkuh dengan mantan kekasih oleh suaminya sendiri. Dua puluh tahun lamanya, dia berusaha untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah namun suaminya hanya menutup mata dengan itu. Dia bahkan menuduh dua anak bungsunya, buka...