Bab 47. Golongan darah

904 19 0
                                    

Malam itu, sebuah ambulance terhenti di depan rumah sakit Wistara. Leo segera datang menghampiri ambulance tersebut.

Dia sangat panik ketika ayahnya meneleponnya dan mengatakan bahwa ayahnya itu telah menabrak seseorang. Segera, Leo mengirimkan ambulance ke lokasi ayahnya untuk menolong orang yang telah di tabrak oleh ayahnya.

Namun, betapa terkejutnya dia, saat melihat bahwa korban itu tidak lain adalah Shane. Ayahnya hanya mengatakan bahwa dia menabrak orang namun tak memberitahu kalau orang itu adalah Shane.

"Ayo segera bawah dia ke ruang operasi sekarang!" Ujar Leo, sambil mendorong brankar rumah sakit, di bantu oleh beberapa suster. Shane pun di bawah masuk ke dalam ruang operasi.

Setengah jam telah berlalu, dan Leo kini keluar menemui ayahnya yang menunggu di depan ruang operasi.

"Bagaimana? Anak itu tidak mati Kan?" Tanya Abraham langsung pada intinya.

Dia mengalami luka yang besar pada kepalanya, hingga membuat kami harus mengoperasi nya untuk mencegah suatu hal buruk yang akan terjadi.

"Kalau begitu, lakukanlah!" Ujar Abraham.

"Kami membutuhkan donor darah, karena dia telah kehilangan banyak darah!" ujar Leo.

"Astagaa... Mau cari dimana donor darah malam-malam begini?!" Gerutu Abraham.

"Bisa..." Jawab Leo.

"Maksud mu? Apakah rumah sakit ini memiliki stok darah yang sama dengan golongan darahnya Shane?" Tanya Abraham, namun Leo hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Lalu?" Tanya Abraham.

Leo terlihat ragu-ragu untuk memberitahukan pada ayahnya. Dia terlihat berpikir sangat keras untuk memberitahu sesuatu pada ayahnya.

"Kenapa diam saja? Memangnya apa golongan darah anak itu?" Tanya Abraham, yang sudah mulai kesal dengan putra sulungnya itu karena hanya diam saja.

Baru saja Leo akan membuka suaranya, namun tiba-tiba...

"Pa... Aku dengar papa nabrak orang yah? Kok bisa sih..." Lia tiba-tiba datang, dengan wajah paniknya menghampiri sang ayah, dan di ekori oleh Daren dan juga Lian, yang bertemu dengan mereka di depan rumah sakit tadi.

"Iyah sayang, tapi tidak apa-apa. Jangan khawatir yah, kasihan nanti anak kamu kalau kamu nya tertekan", ucap Abraham sambil mengusap-usap perut Lia yang rata itu.

Yah, Lia telah di kabarkan hamil beberapa hari yang lalu dan itu membuat semua anggota keluarga nya senang kecuali Yoshirin, dan Shane yang tidak tau apa-apa soal ini.

"Jadi gimana Pa? Orang yang papa tabrak itu masih hidupkan?" Tanya Lian, dan di balas anggukan oleh Abraham.

Lian menghembuskan nafas nya lega, karena dia takut ayahnya nanti akan di penjara jika orang itu sampai meninggal.

"Orang yang papa tabrak adalah Shane". Ucapan dari Leo itu, mampu mengejutkan semua orang yang ada di sana.

Mendengar nama Shane, Abraham pun langsung teringat dengan omongan Leo yang terputus tadi akibat Lia.

"Oh Iyah Leo, kau bilang anak itu butuh donor darah kan? Jadi ayo katakan, apa golongan darah nya, biar papa akan menggerakkan seluruh anak buah papa untuk mencari golongan tersebut", ujar Abraham.

"O resus negatif." Ucap Leo dengan nada yang sangat pelan.

Dan hal itu mampu membelalakkan mata Abraham dan putranya Lian. Pasalnya, golongan darah Shane sama dengan golongan darahnya.

"Pa, golongan darah Shane, sama dengan golongan darah kita bertiga..." ucap Leo, sambil menatap lekat ayah dan adiknya.

Abraham mendapati dirinya mundur selangkah dari tempatnya berdiri. 'Apa ini? Kenapa golongan darah anak itu sama denganku? Apakah dia benar-benar adalah putraku?' batin Abraham sambil bertanya-tanya.

A Ray Of Sincere Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang