Ceklek...
Pintu ruangan yang merupakan ruang VVIP itu telah terbuka. Menampilkan sosok Yoshirin yang saat ini tengah terbaring tak sadarkan diri di atas brankar rumah sakit, dengan selang oksigen yang terpasang, dan jarum infus yang tertancap di tangannya.
Abraham dengan langkah pelan mendekati wanita yang masih berstatus sebagai istrinya itu.
Abraham duduk di kursi samping Yoshirin, dia hanya diam menatap wajah pucat wanita yang ada di depannya itu.
"Maafkan aku... Aku harap aku belum terlambat", ucap Abraham sembari menciumi punggung tangan Yoshirin. Yoshirin sudah di jadwalkan akan menjalani operasi sebentar sore, dan Abraham sangat berharap semoga operasi nya berjalan dengan lancar.
Sementara itu, di lain tempat Lian saat ini tengah melihat wajah Shane yang sudah beberapa hari ini dalam keadaan koma.
"Bagaimana bisa, mereka bertiga sakit secara bersamaan. Tuhan, selamatkan Ibu dan adik-adik ku. Aku selama ini terlalu jahat pada mereka", gumam Lian, sembari mengusap-usap Surai hitam Shane.
"Cepat sembuh adik kecil... Aku janji, akan membelikan mu susu coklat kesukaan mu sebanyak-banyaknya jika kau sudah sembuh nanti", ucap Lian dengan lirih.
**** **** ****
Sementara itu, Sammy saat ini baru pulang dari kampusnya dan langsung saja menuju ke rumah sakit. Dia membawakan makanan yang dia beli untuk suaminya, saat dalam perjalanan dari kampus menuju ke rumah sakit.
Sesampainya di sana, dia berpapasan dengan Leo yang kebetulan ingin keluar untuk membeli makanan.
"Mau kemana sayang?" Tanya Sammy dengan manisnya.
"Mau keluar sebentar, untuk membeli makanan buat Papa sama Lian. Kasihan, mereka dari tadi pagi belum makan", jawab Leo.
"Lalu kak Lia?" Tanya Sammy.
"Lia pergi makan siang bersama Daren, dia juga sempat ajakkin papa tapi papa nggak mau", balas Leo.
"Ya sudah, ayo kita pergi bersama. Aku juga sudah membelikan makanan untuk mu", ucap Sammy dengan senyuman tipisnya.
"Lalu kau? Apa kau sudah makan?" Tanya Leo sambil mengusap lembut pipi Sammy.
"Tenanglah, aku sudah makan di kampus tadi", jawab Sammy, dan mereka pun pergi membelikan makanan untuk Abraham dan Lian.
**** **** ****
"Papa, makanlah" ucap Leo, sembari menyodorkan sebuah paper bag yang berisi makanan pada Ayahnya, yang saat ini tengah berada di ruangan ibunya.
"Taruhlah di meja. Nanti Papa makan", balas Abraham.
"Makan sekarang aja, nanti kalo nanti, Papa nggak akan makan", oceh Leo.
"Iyah, Iyah anak keras kepala", balas Abraham sembari meraih paper bag itu dari tangan Leo.
"Oh Iyah, di mana Lian by the way?" Tanya Leo.
"Dia tadi di Telvon oleh temannya. Pasti dia sekarang ada di luar", balas Abraham.
"Baiklah, tolong berikan makanan ini jika dia sudah kembali". Ucap Leo, sembari meletakkan paper bag yang satunya lagi di atas nakas.
Setelah itu, Leo dan Sammy pergi ke luar dari ruangan itu dan berjalan menuju ruangan Leo untuk memakan makanan yang di beli Sammy tadi.
"Makanannya sudah dingin", ucap Sammy setelah mereka sudah duduk bersama di ruangan Leo.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Ray Of Sincere Love (END)
RandomYoshirin dituduh berselingkuh dengan mantan kekasih oleh suaminya sendiri. Dua puluh tahun lamanya, dia berusaha untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah namun suaminya hanya menutup mata dengan itu. Dia bahkan menuduh dua anak bungsunya, buka...