Hari sudah menunjukkan jam 21:40 malam, dan Lian masih sibuk mengotak-atik laptop nya di dalam kantor.
Kondisinya masih di bilang belum stabil, karena saat pemeriksaan tadi, ternyata kepalanya terkena pukulan yang keras, hingga membuatnya sesekali pusing.
Namun, dirinya juga tidak bisa mengabaikan pekerjaannya di kantor, hingga membuat pemuda itu beradu mulut dengan saudaranya yang lain, karena mereka tidak mengizinkannya pergi ke kantor.
Namun pada akhirnya, dialah yang menang dalam pertarungan mulut itu.
Tok! Tok! Tok!
Terdengar, suara ketukan pintu. "Masuk!" Seru Lian yang masih fokus dengan laptop di depannya.
Ceklek!
"Permisi pak!"
Tanpa menolehkan wajahnya, Lian sudah tau jika orang itu adalah Maya. Sekretaris yang ingin sekali di pecat nya, namun dilarang oleh Papanya, karena dia adalah sekretaris yang handal dan profesional dalam bekerja.
"Ada apa?" Tanya Lian dengan dingin, tanpa menatap wanita yang berdiri didepannya kini.
"Em... Begini pak..." Maya sepertinya ragu untuk melanjutkan kata-katanya.
"Ada apa?" Lian langsung menatap Maya dengan tatapan datarnya.
"Itu... Mobil Ferrari berwarna hitam yang ada di basement adalah mobil bapak, kan?" Tanya Maya.
"Iya," jawab Lian. "Kenapa?" Sambungnya lagi, masih dengan ekspresi yang tadi.
"Jadi begini pak..."
Flashback_
Tiga orang berpakaian hitam, dengan menggunakan topi, masker dan kacamata dengan warna yang senda kini berada di dalam basement perusahaan Lian.
Entah muncul darimana, yang pasti mereka saat ini terlihat sedang mencari sesuatu.
Di tangan mereka, mereka terlihat memegang sebuah tongkat baseball.
"Ini dia!" Ujar seseorang di antara mereka, dan kini mereka terlihat berdiri didepan mobil milik Lian.
Mereka mulai melancarkan aksinya, dengan memukulkan tongkat baseball itu ke mobil milik Lian, hingga membuat kacanya pecah.
Bahkan salah seorang dari mereka, melempari mobil itu dengan batu, hingga pada akhirnya mobil itu benar-benar rusak.
Kacanya yang sudah tidak ada lagi, dan bahkan ban nya yang sudah di buat pecah semua.
Flashback end_
Lian kemudian berdiri dari tempat duduknya, dirinya langsung saja keluar dari ruangannya dan menaiki lift untuk turun ke basement dan melihat langsung kondisi mobilnya.
Walaupun tatapannya terlihat dingin, dan wajahnya dibuat sedatar mungkin, namun di dalam hati dia memaki habis-habisan orang yang sudah merusak mobilnya.
Ketika tiba, ternyata ada banyak sekali karyawan yang berdiri disana, dan melihat mobil bos besar mereka yang saat ini sudah rusak parah.
Mereka memberi jalan kepada Lian, dan menunduk hormat.
Lian mengerang marah, karena ternyata mobilnya lebih rusak, daripada yang dia bayangkan.
Dia memejamkan matanya kuat-kuat, demi dan untuk menahan emosi didalam dirinya yang sudah melunjak.
'Aku akan membunuh orang itu, jika aku menemukannya,' umpatnya dalam hati.
Sementara disisi lain_
KAMU SEDANG MEMBACA
A Ray Of Sincere Love (END)
AcakYoshirin dituduh berselingkuh dengan mantan kekasih oleh suaminya sendiri. Dua puluh tahun lamanya, dia berusaha untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah namun suaminya hanya menutup mata dengan itu. Dia bahkan menuduh dua anak bungsunya, buka...