Bab 60. Tak bisa berhenti meminta maaf

1.2K 32 0
                                    

Jam 16:30 sore, Yoshirin kini telah di makamkan di sebuah taman yang luas yang di beli Abraham untuk di jadikan tempat peristirahatan terakhir istrinya.

Shane masih saja menangis sambil memeluk batu nisan ibunya, dia tidak ingin pulang namun dia sudah di paksa pulang oleh kakak-kakak nya demi kesehatan nya yang juga belum sepenuhnya pulih.

Semua orang kini telah pergi, menyisahkan Abraham yang masih tidak ingin pergi meninggalkan tempat itu.
Dia memandang sendu batu nisan yang ada di depannya itu.

YOSHIRIN ALEXANDRA

Lahir 28 Januari ****
Wafat 04 September ****

"Aku tidak bisa berhenti meminta maaf padamu, kesalahan ku terlalu fatal. Ku harap kau bisa memaafkan ku", lirih Abraham.

"Kau tidak takut hmm? Di dalam gelap", ujarnya dengan pilu.

"Ah iyah... Aku lupa, aku kan sudah sering mengurung mu di tempat gelap, kau pasti sudah terbiasa kan? Hahaha", dia tertawa sumbang, sambil menangis.

Mentalnya benar-benar terguncang setelah kepergian Yoshirin.

Kepedihan dan rasa sakit ini, tidak pernah dia rasakan ketika dia kehilangan wanita yang katanya sangat dia cintai dulu.

~~"Hari ini, kau telah resmi menjadi milikku. Aku berjanji, akan menjaga dan mencintaimu seumur hidup ku"~~

Abraham menangis pilu, mengingat kembali dengan janji manisnya kepada Yoshirin, di malam pernikahan mereka.

Namun nyatanya apa?

Baru saja berjalan beberapa tahun, namun dia sudah mengingkari janji tersebut.

Yoshirin yang awalnya hanya mencintai Dafa saja, di buatnya agar wanita itu mencintai nya, setelah menikah karena perjodohan.

~~"Terimakasih karena sudah berusaha untuk membuat ku membuka hatiku untuk mu. Aku mencintaimu, Bram"~~

Namun, ujung-ujungnya hubungan pernikahan mereka juga rusak karena kesalahpahaman dengan Dafa.

Dafa yang saat ini tinggal di negara yang jauh dari mereka dan tidak tau apa-apa, malah terus saja di sebut-sebut dan di salah-salahkan oleh nya.

~~"Bram, anak pertama kita telah lahir... Mereka kembar", ujar Yoshirin muda dengan senyuman manisnya yang tengah terbaring di atas brankar setelah melahirkan anak kembarnya.

"Mereka sangat tampan, dan cantik. Yang laki-laki begitu mirip denganku, sedangkan yang perempuan cantik seperti mu",  ucap Abraham.

"Kita namakan siapa mereka?", Tanya Yoshirin.

"Cleopatra, dan Cecilia. Itu adalah nama yang indah untuk mereka", balas Abraham~~

Abraham tersenyum tipis, mengingat masa-masa itu, namun senyuman itu seketika memudar ketika...

~~"Jangan pernah sekalipun kau mengganggu upacara pernikahan kedua anak ku. Aku akan membunuhmu jika kau mengacaukan semua nya!" Ancam Abraham, kala itu mereka berada di dekat pantai, lokasi pernikahan Leo dan Lia.

"Tapi aku ibu kandung mereka, izinkan aku untuk menjadi ibu mereka di hari pernikahan mereka dan mendampingi mereka di sana" balas Yoshirin dengan memohon.

"Chyntia adalah satu-satunya wanita yang paling pantas untuk menjadi ibu dari anak-anakku, bukan kau! PAHAM!" ~~

"Sejuta maaf dariku, tidak akan mampu menghilangkan dosa ku pada mu di masa lalu", tangis Abraham.

A Ray Of Sincere Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang