10. Berbohong

51 4 0
                                    

haiii alll
sorry bgtt lama bgtt ga upp
karena lagi sibuk bgtt pkkmb:))

btw, ini mungkin aku ga up untuk beberapa waktu, karna emang lagi sibuk²nya acara dan tugas maba..
aku nanti up lagi kok kalau udah ga begitu sibuk..

minta doanya juga supaya lancar semua yaaa

happy reading all!!

****

Jam menunjukkan pukul 16.00, yaitu jam pulang sekolah. Sebelum bel, Sila dan Yasya sudah keluar kelas menuju parkiran karena jam pelajaran terakhir kosong. Tapi ini bukan tanpa sebab, melainkan mereka di parkiran menunggu seseorang yang perlu diamati. Siapa lagi kalau bukan Maya.

Masih ingat berita pagi tadi? Ya, Maya dan Abian berangkat bersama. Dan sekarang kedua cewek itu mengamati bagaimana interaksi antara Abian dan Maya.

Keduanya kini sudah nangkring di gazebo tempat parkir. Mereka berbincang santai seperti tak ada sesuatu. Agar tidak menimbulkan kecurigaan. Terlebih lagi Abian mengenal Sila. Ia tak mau Abian curiga jika ia memperhatikan cowok itu.

Sepuluh menit sudah terlewat. Namun kedua sejoli itu belum juga menampakkan batang hidungnya.

"Masa mereka udah pulang sih?" tanya Sila.

"Nggak mungkin lah, Sil. Hari ini hari Jum'at, nggak mungkin Maya ada kumpul," jawab Yasya.

Di sekolah mereka, memang ada aturan untuk tidak mengadakan pertemuan organisasi ataupun ekstrakurikuler saat hari Jum'at.

Mata Sila mendadak menangkap dua orang berjalan depan belakang menuju salah satu motor. "Sya, itu mereka!" Sila menepuk pundak Yasya.

"Eh, iya! Terus kita gimana?" sahut Yasya.

Berpikir sebentar, Sila menjentikkan jarinya. "Kita pura-pura motor kita disana. Ayo!"

Alhasil mereka berjalan melewati Abian dan Maya sambil mengobrol supaya tak dicurigai. Tapi samar-samar mereka mendengar suatu perbincangan.

"Temenin aku beli P3K bisa?" tanya Maya.

Sambil memakai helm, Abian menjawab, "Bukannya kayak gitu udah ada bagian tugasnya?"

"I-iya sih, tapi temen gue lagi sakit. Sedangkan Senin harus ada buat upacara," terang Maya.

"Besok masih ada Sabtu Minggu," balas Abian dengan malas.

"Mmm, tapi besok aku nggak bisa. Please ya, temenin. Nanti aku beliin makan deh," bujuk cewek itu.

"Gue punya uang buat beli makan!" ketus Abian.

"Eh, Bi! Lo bareng sama Maya?" tanya salah seorang cowok yang mungkin itu adalah teman sekelas Abian.

"Dia-" ucapan Abian terpotong.

"Iya! Karena kita satu komplek," pangkas Maya.

"Oh.. Enak dong deket," sahut cowok itu.

"Iya dong.." Maya seperti menahan senyumannya. Sedangkan Abian hanya menghela napasnya panjang.

Hanya itu yang dapat Sila dan Yasya dengar. Lantas Abian dan Maya melenggang dari kawasan sekolah.

"Maya sekomplek sama Abian? Berarti, sekomplek sama gue juga dong?" beo Sila.

"Iya juga ya, Sil. Berarti rumah lo deket sama Maya," balas Yasya.

"Kok bisa? Kenapa plot twist banget anjir! Tapi gue nggak pernah lihat muka Maya di sekitar rumah gue." Sila masih tercengang dengan fakta ini.

Karya Untuk DutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang