selamat malam alll
happy reading<33****
Sesuai janji Duta, ia mengajak Sila jalan-jalan sore ini. Walaupun awalnya Sila bersikeras menolak, namun bukan Duta jika tak bisa meluluhkan hati Sila. Hingga cewek itu tak bisa menolak omongan Duta.
Kini, mereka berhenti di warung mie ayam kesukaan Sila. Ditemani dengan dua gelas es jeruk.
"Maafin gue ya, Sil.. Gue beneran ngerasa bersalah," ujar Duta memulai pembicaraan.
"Iya iya," balas Sila singkat setelah menelan mie ayamnya.
"Secepat itu?"heran Duta.
"Lagian gue capek marah sama lo mulu. Ini mie ayam juga gratis kan pasti. Jadi kasihan kalau nggak gue maafin," ucap Sila dengan cengengesan.
"Dih, tahu gitu nggak gue beliin lo!" sahut Duta.
"Ya gampang, kalau lo nggak beliin, ya udah nggak gue maafin," balas cewek itu.
"Ya udah deh. Lo boleh matre sama gue, tapi jangan matre sama cowok lain."
Ekspresi Sila seketika berubah. "Maksud lo?! Gue matre gitu?"
Duta menggaruk tengkuluknya yang tak gatal. "Salah lagi kan gue. Bercanda Sila.. Bercanda.. Lo itu cewek baik hati, tidak sombong, dan tidak matre.." Ia tersenyum manis sambil membujuk Sila.
Sila ikut tersenyum. "Nah, gitu dong.."
"Eh btw, si murid baru itu, sombong banget anjir!" lanjut Sila memulai perghibahan.
"Masa sih?" sahut Duta heran. Sebab, menurutnya Kania tidak seperti itu.
Sila mengangguk meyakinkan. "Tanya aja sama si Fakhri. Padahal Fakhri cuma nanya kenal sama lo apa nggak karena daerah rumahnya sama. Eh dia jawabnya sepanjang kereta api tumpuk dua. Sok banget, kayak dia yang paling kenal lo!"
Duta tersenyum menggoda. "Cemburu ni ye ceritanya?"
"Dih, siapa yang cemburu? Gue cuma kesel aja sama mukanya. Masa nyindir gue gini, oh lo cuma temennya, bukan pacaranya. Gitu anjir! Nyebelin banget," terang Sila.
"Ya udah sih, nggak usah diladenin kalau kayak gitu," jawab Duta santai.
"Emang lo dulu deket sama dia kayak gimana?" Sila mengode.
"Gue dulu satu SMP sama dia. Tapi gue belum deket sih. Terus pas SMA, dia pindah ke Bekasi. Jadi kita deketnya LDR gitu. Tapi gue udah punya pacar. Dia sempet confess sih ke gue, cuma gue kan udah punya pacar," jelas Duta.
"Sama sebelumnya Maya siapa sih?" sahut Sila penasaran.
"Ada namanya Rika, orang sekelas juga sama Maya. Terus sebelum Rika ada namanya Bella. Sebelum Bella, namanya Sintia. Tapi Bella sama Sintia lo nggak kenal sih," terang Duta.
Mulut Sila menganga lebar. "What? Sebanyak itu?"
Duta menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Itu belum yang SMP loh padahal."
Sila menggeleng tak percaya. "Gila gila.. Eh tunggu, lo tadi bilang si Rika sekelas sama Maya?"
Duta mengangguk sebagai jawaban.
"Emang berapa bulan lo sama Rika?" tanya Sila.
"Cuma 2 bulan."
Kepala Sila kembali menggeleng-geleng tak habis pikir. "Lo nggak pernah apa, pacaran sampai hitungan tahun gitu?"
"Pernah sih, waktu SMP. Tapi ya udah lah, orang masa lalu juga."
"Lo nggak mau tobat gitu?"
"Ya mau, tapi kayaknya harus sama orang yang tepat sih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Karya Untuk Duta
Teen FictionPersahabatan cowok cewek tanpa adanya perasaan salah satu atau keduanya itu bohong. Seperti halnya Sila, ia harus membohongi Duta, teman-temannya, dan perasaannya sendiri. Karena ia takut jika jujur, persahabatannya justru renggang. Sila tak mau hal...