Hot Teacher - 1

68.2K 410 4
                                    

"Lo udah lihat guru sementara yang gantiin Bu Tika?" tanya Desty dengan wajah sumringah.

Tangan Angel yang tengah menggerakkan sendoknya ke arah mulut itu seketika terhenti, tanpa menoleh ia mengeleng. Memangnya harus, ya, Angel tahu soal guru sementara yang akan menggantikan Bu Tika yang sedang cuti melahirkan itu?

"Ganteng banget, Ngel. Kayak bule," lanjut Desty menggebu-gebu, seolah Angel memang harus tahu tentang sosok guru sementara yang ia maksud. "Kayaknya sih setengah bule deh dia," terka Desty mulai sok tahu.

Angel meletakkan sendok di piring gado-gadonya yang masih tersisa setengah, kemudian menoleh ke arah Desty yang masih belum melunturkan senyum merekah di kedua sudut bibirnya itu. "Terus kenapa kalau ganteng?" tanyanya cuek.

Angel akhirnya memutuskan untuk memberikan kesempatan Desty menjelaskan sosok itu. Meskipun ia tidak antusias sama sekali.

"Ya pokoknya lo harus tahu!" serunya agak memaksa. "Namanya Pak Jason, orangnya ganteng banget. Hidungnya mancung, badannya tinggi, dan ototnya... gue yakin Pak Jason punya sixpack atau bahkan eightpack," cerita Desty dengan nada menerawang, mungkin otaknya juga sedang memikirkan tubuh telanjang Pak Jason sekarang.

"Desty, lo lagi mikir jorok, ya?" tuduh Angel tepat sasaran.

Mau tak mau Desty menggeragap. Tertangkap basah oleh Angel. Sehingga hanya tawa yang ditunjukkan oleh gadis itu.

"Lo harus lihat Pak Jason langsung. Gue yakin lo juga pasti mikir jorok juga tentang dia," kata Desty di sela-sela tawanya yang belum berhenti.

Ah, masa? Apakah Pak Jason memang semenarik itu?

Dan agaknya Angel melupakan sesuatu. Bahwa ia hanyalah gadis berumur tujuh belas tahun yang sama sekali tidak bisa dibandingkan oleh Jason yang telah banyak memakan asam dan garam kehidupan.

***

Angel meneguk air liurnya saat mendapati Jason berdiri di depan kelasnya. Ia kenal pria itu, Jason adalah anak dari teman bisnis papanya. Beberapa kali mereka bertemu di satu acara yang sama—tentunya tanpa saling bicara.

Angel sudah mengagumi sosok itu sejak lama. Tapi tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk berkomunikasi dengannya. Apakah sekarang waktunya?

"Gimana? Hot banget kan guru baru kita?" bisik Desty di samping Angel.

Angel pura-pura tidak peduli. Tapi di dalam otaknya ia tengah menyusun rencana, bagaimana caranya agar ia dapat berbicara dengan Jason. Mumpung Jason sedang menjadi gurunya sekarang.

Pelajaran berdurasi satu jam itu berakhir dengan sebuah PR. Hampir semua siswa di kelasnya mendesah penuh protes, termasuk Angel. Ia tidak terlalu suka matematika. Tapi demi Jason, ia rela belajar matematika berjam-jam lamanya, asalkan Jason yang jadi gurunya.

"Gampang kan tugasnya? Besok pagi kalian kumpulkan di meja Bu Tika ya," ucap Jason sambil menebar senyum. "Pelajaran hari ini saya akhiri, selamat siang," itulah kalimat terakhirnya sebelum keluar dari kelas Angel.

Sepeninggal Jason, pelan-pelan muncul sebuah ide gila dari kepala Angel yang masih terselip bayang-bayang mengerikan tentang PR matematikanya.

"Gampang apaan, orang susah gini," gerutu Desty sebal. "Kerjain bareng yuk, Ngel," ajaknya sambil menoleh kepada Angel yang duduk di sampingnya.

"Des, gue bakal ngajak Pak Jason tidur bareng," bisik Angel kepada Desty.

"APA?!" Desty langsung berteriak. Merasa kalau suaranya telah mengganggu ketenangan kelas, ia meringis meminta maaf lalu mengulangi ucapannya kepada Angel dengan nada berbisik. "Apa? Lo gila?"

Sweet and SpicyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang