Gossip

3.9K 86 6
                                    

Dentuman musik aliran EDM yang mulai menyapa telinga Cantika membuat tubuhnya refleks bergerak-gerak pelan seraya mengikuti dua temannya menuju sebuah table yang telah mereka sewa. Malam ini, setelah menyelesaikan syuting sinetron stripping yang akhirnya tamat—setelah dua tahun tayang—Cantika langsung diajak oleh beberapa temannya untuk melepas stres dan merayakan kebebasannya sejenak. Menikmati hidup untuk masa mudanya yang sedang berjalan, sebelum akhirnya kembali ke rutinitas di mana proyek sinetron barunya menanti.

Meski Cantika hanya pemeran pembantu di sinetron tersebut, namun namanya mulai naik karena perannya sebagai second lead yang baik hati dan ceria. Sehingga di proyek barunya, ia tidak perlu repot-repot lagi melakukan casting seperti biasa karena tawaran itu langsung ia terima lewat manajemennya. Terlebih di dalam tawaran itu, Cantika berperan menjadi lead female untuk pertama kalinya.

Cantika merasa senang dan bangga terhadap dirinya sendiri. Sebab setelah bertahun-tahun berkecimpung di dunia hiburan. Akhirnya ada masa di mana namanya bersinar di antara bintang-bintang indah yang lain.

"Can, apa kabar? Lama nggak liat," seorang teman lama yang sudah lebih dulu tiba di table mereka menyapanya dengan ramah.

Setelah acara saling peluk dan cipika-cipiki, Cantika menjawab. "Kabar gue baik, Fanny, biasalah lagi sibuk nyari duit gue. Mumpung masih muda. Kalau lo apa kabar?" ucapnya gamblang dan tertawa. "Kayaknya makin mesra aja lo sama pacar lo yang sekarang."

"Kerja keras bagai kuda nih ceritanya," seloroh Fanny dan menarik Cantika untuk duduk di sofa yang melingkari table tersebut. "Jangan bahas dia deh malam ini, gue lagi berantem sama dia," curhat Fanny dengan raut kesal.

"Oke oke, karena malam ini waktunya kita seneng-seneng dan ngelupain segala masalah yang ada, so, malam ini kalian bebas pesan apa aja. Bill on me," Tamara setengah berteriak dan mengangkat kedua tangannya ke udara.

Suara riuh menyambut pengumumannya. Tak terkecuali Cantika yang ikut berdiri dan menari kecil di samping Tamara. "Nggak salah gue punya temen tajir kayak lo, makasih Tamara," Cantika memeluk Tamara dengan erat sebelum mengecup pipi temannya itu sekilas.

"Lipstick lo waterproof, kan, Wak?" tanya Tamara pura-pura kesal.

Cantika tertawa sambil memanyunkan bibirnya. "Nggak, makanya sini gue cium lagi biar ada bekas bibir gue di pipi lo."

Table yang berisi lima wanita termasuk Cantika itu kian semarak saat satu per satu dari mereka mulai menyesap minumannya masing-masing. Mengikuti alunan musik yang dibawakan oleh disjoki kenamaan, Cantika dan teman-temannya sibuk menari dengan tawa dan senyum yang tidak kunjung redup di bibir mereka.

Hingga tiba-tiba Tamara yang saat itu izin pergi entah ke mana sudah kembali sambil membawa tiga pria asing bersamanya. "Guys, kenalin, ini temen-temen bisnis gue. Kebetulan mereka di sini juga, di table yang di sana," tunjuk Tamara ke arah tempat yang terlihat remang-remang dari posisi mereka sekarang.

Satu per satu pria dan wanita di table itu berkenalan. Sampai tibalah giliran Cantika yang tiba-tiba terdiam di tempatnya saat melihat siapa orang yang sedang mengulurkan tangan kepadanya itu. "Andra," ucap pria tersebut sambil tersenyum.

Pria yang memiliki tinggi di atas 180 senti itu tersenyum ramah. Meski pencahayaan di tempat tersebut terbatas, namun Cantika tidak akan salah menyadari sosok di depannya sebagai orang yang ia kenal sejak lama.

"Cantika," jawab Cantika setelah menyambut tangan itu dan menjabatnya. Sekaligus berharap bahwa Andra mengingat dirinya.

Hati Cantika semakin berdesir tak karuan. Betapa sosok di depannya ini telah mampu menarik segala atensinya. Namun respons yang ia dapat sangat disayangkan, Andra hanya mengangguk dan tersenyum sebelum melepas jabatan tangan mereka. Sungguh tidak bisa dipercaya, pria tersebut tidak mengenalinya!

Sweet and SpicyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang