Savia: Om, lagi apa?
Savia: Ooommm
Savia: Om, kangen. Kok nggak dibales chat aku?
Savia: Aku main ke rumah ya?
Tidak ada satupun balasan yang Savia terima dari Darius. Bangsat, gue di-gosting!
Belum mau menyerah, Savia yang tengah berada di sofa kesayangannya itu lantas bangkit menuju lemari pakaian. Mengambil satu helai dari sana dan memakainya. Tidak lupa ia juga mengecek penampilan barunya di depan cermin. Sempurna. Sebuah gaun tidur berenda superseksi berwarna hitam dengan belahan dada yang rendah telah melekat cantik pada tubuhnya.
Savia meraih ponselnya dan mengambil foto selfie beberapa kali. Tapi kali ini bukan sembarang selfie, ia melakukan beberapa pose menantang, jelas ada unsur menggoda yang ingin ia tunjukkan.
Savia: Kangen nih, pengen ngerasain dientot Om lagi
Ia mengirimkan pesan itu setelah lebih dulu mengirim foto-foto seksi dirinya yang tengah memakai lingerie.
Dan ... berhasil. Tidak berselang lama, sebuah balasan singkat Savia terima. Tentu saja dari Darius, pria yang sudah berhasil menjerat dirinya.
Darius: Share location, now
Sekarang sudah jam sembilan malam. Waktu yang tepat untuk bercinta, bukan?
Savia tertawa cekikikan membaca pesan itu. Tampak puas meski hanya membayangkan ekspresi terkejut Darius saat menerima foto berpose provokatif darinya.
Terlebih ia sudah meminta izin tidur cepat kepada Salis. Maka malam ini aman, ia tidak akan diganggu oleh pesan ataupun telepon dari pria itu. Dan tentunya dapat bermesraan dengan Darius sepanjang malam.
***
Darius mengambil kunci mobilnya di atas nakas lalu bergegas keluar kamar. Ia menemukan Salis yang tengah memegang secangkir kopi sedang berjalan menaiki tangga.
Ada kerutan di kening Salis saat melihat Darius yang sepertinya sedang terburu-buru. "Ada masalah, Pa?"
Darius terkesiap, ia memainkan kunci mobilnya sambil mengangguk ragu. "Y-ya, Papa ada urusan mendadak," katanya sambil menepuk bahu Salis pelan. "Papa pergi dulu, ya."
Brengsek adalah kata yang pas untuk menggambarkan perilaku Darius sekarang. Belum puas dengan satu pacar yang berprofesi sebagai pramugari, Darius justru berselingkuh dengan sekretarisnya, dan di tambah kini ia pun tengah melakukan hubungan gelap dengan pacar anaknya sendiri. Mungkin iblis pun insecure dengan apa yang ia lakukan.
Tapi masa bodoh, Darius kepalang pusing dengan foto-foto yang barusan ia lihat. Selain itu, kepala bawahnya juga tidak kalah pusingnya, bahkan sudah meronta-ronta minta dibebaskan.
Sabar, batinnya sambil menunduk melihat gundukan yang tercetak jelas di balik celananya.
Entah karena jalanan sudah tidak lagi semacet beberapa jam yang lalu atau karena Darius terburu-buru sehingga melajukan mobilnya lebih cepat dari biasanya. Tapi yang jelas ia sudah sampai di basemen apartemen Savia dalam waktu kurang dari tiga puluh menit.
Sangat mengesankan.
Darius langsung menaiki lift menuju unit Savia setelah mendapatkan kartu akses dari resepsionis. Rupanya Savia telah merencanakan ini semua, bahkan sampai menyiapkan kartu akses untuk Darius alih-alih menjemputnya di lobi. Dengan kartu akses ini, Darius dapat dengan bebas keluar masuk apartemen Savia. Dan ... Darius tidak bodoh dalam mengartikan apa maksudnya itu.
Sesampainya di depan pintu unit Savia, Darius memutuskan untuk menekan bel tanpa perlu menggunakan kartu akses yang ia punya untuk membuka pintu. Tidak butuh waktu lama sampai kemudian pintu terbuka dan Savia menyambutnya dengan pakaian superseksi yang sudah ia lihat versi fotonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet and Spicy
Короткий рассказKumpulan short story khusus 21+ Trigger warning: mature, adult romance, sex scene, and agegap I already warned you guys, pilihlah bacaan yang sesuai dengan umur kalian ya :) (cover from pinterest)