bagian #3

2.4K 80 0
                                    


    Darrel menghentikan motornya di ikuti oleh beberapa temennya yg ikutan memberhentikan motornya jga.

"Knpa berhenti si Rel?"tanya salah satu temannya.bukannya menjawab Darrel malah langsung turun dari motornya dengan terburu buru lalu berlari kesuatu arah.

Sedangkan teman temannya yg tadinya bingung jadi mengerti kenpa Darrel tiba tiba menghentikan motornya ditengah jalan gini saat melihat kemana lelaki galak itu pergi.

Ternyata Darrel ingin menolong dua gadis itu yg salah satunya adalah Kiara.kedua gadis itu dipaksa untuk ikut oleh beberapa lelaki yg sepertinya jga anak genk motor.

"Gausah maksa kalo orangnya gak mau."ujarnya seraya melepaskan genggaman tangan salah satu lelaki itu dari tangan gadisnya.

"Gausah ikut campur lo."ujarnya.

Darrel terkekeh mendengarnya.namun detik kemudian ia langsung memukul wajah salah satu gerombolan orang orang itu membuatnya tersungkur.

Karena tidak terima yg lainnya berusaha memukul Darrel namun bukan Darrel namanya jika tidak bisa melawan.

"Wah curang,maennya keroyokan."sahut Raffa yg mulai tersulut emosi.ia langsung berlari kearah perkelahian itu terjadi diikuti oleh beberapa temannya.

Setelah beberapa perkelahian itu ada pihak lawanlah yg akhirnya kalah.

"Gue ingetin sama lo jgan pernah macem macem sama gue lg atau gue akan buat lo menyesal."ujarnya seraya menarik kerah baju yg katanya ketuanya itu.

"I..iya maafin gue."pasrahnya.

"Gue maafin.untuk kali ini."ujarnya seraya memukulnya untuk yg terakhir kali sebelum mereka pada kabur.

Darrel berbalik melihat Kiara yg jga sedang menatapnya.namun tak lama pun ia memutuskan kontak itu dan pandangan nya beralih pada Raffa.

"Anterin dia pulang Raff."suruh Darrel.

"Ke rumah lo?"tanyanya memastikan.

lelaki itu menggelengkan kepalanya lalu menjawab. "Kerumah orang tuanya."balasnya sebelum memakai helmnya.

"Arrel."panggilnya namun lelaki itu tidak menyahut dan malah memilih pergi dari tempat itu.

Raffa memang tidak tau apa yg sebenarnya terjadi diantara kedua orang itu namun yg ia tau keadaan hubungan kedua orang itu tidak sedang baik baik saja.

"Udah ayok pulang."ujarnya.

"Tapi Rea?"ia tidak mungkin pulang dengan meninggalkan Rea sendirian disini.Rea adalah salah satu temannya.

"Gue udah dijemput abang gue,tuh."balasnya seraya menunjuk motor merah milik kakak laki lakinya itu.

__

     Jam delapan malam Darrel baru tiba dirumahnya,ia merogoh kantung celananya untuk mengambil kunci rumahnya.saat masuk ia cukup dikejutkan dengan keberadaan gadis yg sudah beberapa hari kemarin meninggalkan rumah itu.

Ia menghela nafasnya lalu berjalan kearah gadis yg sedang menata makanan di meja makan itu.

"Kebeneran Arrel udah pulang,Ara udah masakin makanan kesukaannya Arrel.ayok makan."ujarnya seraya menarik tangan lelaki itu untuk duduk namun sebelum itu terjadi Darrel lebih dulu melepaskan tangannya dari genggaman Kiara dengan sedikit kasar.

"Ngapain lo disini?"tanyanya dengan nada dinginnya.

"Arrel ko ngomong nya gitu,Ara kan istrinya Arrel masa gak boleh disini."ujarnya pelan.

Tadinya Raffa memang akan mengantarkan nya kerumah orangtuanya namun Ara menolak dan meminta teman dari suaminya itu agar mengantarkannya kerumah ini.

"Bukannya lo gak mau lg tinggal sama gue?"ia masih ingat kata kata perempuan itu dengan sangat jelas.

Flashback on

"Ikut gue pulang."ujarnya.saat ini ia sedang berada dirumah mertuanya.ia kesini untuk menjemput istrinya yg kekanak-kanakan itu.

Setelah hari dimana ia bertengkar itu esoknya gadis itu malah pulang kerumah orangtuanya dan ini adalah hari ketiga gadis itu berada disini.

"Gak mau.Ara gak mau lg tinggal sama Arrel.Arrel galak banyak aturan,Ara gak suka."

"Lo bisa gak gausah kekanak-kanakan gini,lo itu istri gue udah seharusnya lo tinggal bareng gue bukan disini."bentaknya ia sudah muak dengan tingkah gadis disampingnya ini yg selalu saja membuatnya emosi.

"Ara gak suka dibentak,Ara benci Arrel.mending Arrel pergi karena Ara gakan mau pulang."ujarnya dengan nada tinggi.

Darrel tidak menjawab apapun lalu langsung pergi meninggalkan Ara dan menghampiri mertuanya untuk berpamitan.

Flashback off

  "Ara gak serius soal kata kata itu,Ara tau Ara salah,maaf."

Lelaki itu tidak menjawabnya dan memilih berjalan kearah kamarnya untuk membersihkan diri.

Gadis itu mengikutinya masuk kedalam kamar namun lelaki itu langsung masuk kedalam kamar mandi membuatnya hanya menghela nafasnya pelan.yg bisa ia lakukan hanya menunggu lelaki itu keluar dari kamar mandi.

Tak lama pun Darrel keluar dengan hanya menggunakan celana selututnya.

"Arrel gak mau makan dulu?"tanyanya.

Lg lg Darrel tidak menjawabnya, lelaki itu memilih merebahkan tubuhnya tanpa memperdulikan keberadaan gadis itu.

Kiara menghela nafasnya lalu ikut bergabung dengan memeluk lelaki itu tidak peduli jika Darrel tidak menyukainya yg terpenting rasa rindunya terobati.

     Paginya seperti biasanya gadis itu menyiapkan sarapan pagi, selesai itu ia langsung berjalan menuju kamar untuk memanggil Darrel.

"Arrel sarapan dulu yu."ujarnya dengan menampilkan senyumnya seolah semuanya sedang baik baik saja.

Tanpa menjawabnya lelaki itu berjalan melewatinya keluar dari kamar.Kiara berharap lelaki itu mau makan masakannya lg.

Segera ia mengekori lelaki itu, seketika senyumnya menggembang saat melihat Darrel yg duduk disana memakan sarapannya.tidak mau melewatkan momen ini lg ia  pun segera bergabung dan akhirnya mereka sarapan bersama walaupun hanya dalam keheningan.

__

"Arrel mau dibuatin minum gak?atau mau dibuatin camilan apa gak?"tanyanya pada lelaki yg sedang berkutat dengan laptopnya itu.

"Mau lo itu apasi?"tanyanya balik.ia sungguh tidak mengerti dengan sikap labil istrinya itu.

"Lo bilang lo benci gue,lo gak mau tinggal bareng gue lg.tapi sekarang apa?tanpa gue minta lo balik lg kesini dan bersikap seolah tidak apa apa kemarin kemarin."lanjutnya yg mulai jengah dengan keadaan ini.

Gadis itu menggenggam tangan lelaki itu dengan gemetar.
"Arrel,Ara minta maaf.Kemarin kemarin Ara emang salah,maaf karena Ara sempat bicara dengan nada tinggi bahkan teriak sama Arrel.Ara jga minta maaf udah ngusir Arrel dari rumah papa.itu semua karena Ara kesel sama Arrel yg terlalu banyak melarang.tapi kejadian kemarin membuat Ara sadar ternyata omongan Arrel itu bner dengan gaya penampilan Ara yg kadang memakai pakaian mini itu ngebuat Ara dalan bahaya.kalo kemarin Arrel sama temen temen Arrel gak datang Ara gak tau bakal punya nasib kayak apa."ujarnya lirih.

"Maafin Ara ya,janji deh bakal nurut sama Arrel gak akan ngebantah lg."lanjutnya.

"Yakin mau nurut sama gue?"tanyanya dengan serius.

"Iya."

"Yakin masih mau bertahan sama gue yg kata lo galak ini?"

"Iya Arrel."

"Yaudah gue maafin."balasnya yg membuat gadis itu kembali tersenyum lalu memeluk tubuh lelaki itu.

"Knpa harus nangis si Ra."dengusnya karena perempuan itu bukan hanya memeluknya tapi jga menangis membuat kaosnya basah.

"Gak tau salahin aja air matanya yg tiba tiba pada mau turun."balasnya ngasal.

















20-06-2023










     

DARREl AlFATHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang