bagian # 36

1.7K 49 1
                                    

Budayakan vote setelah membaca ya man teman semuanya, hargailah Author nya yang sudah jungkir balik mikirin alurnya hhe

______________________________________



        Kiara sedang melihat suaminya yang sedang mengupas serta memoting motong buah mangga itu.awalnya ia hendak melakukannya sendiri namun lelaki itu melarangnya dan malah membantunya melakukannya.

Selesai itu keduanya berjalan keruang tengah.Kiara langsung menyalakan televisi untuk menonton sedangkan Darrel kembali membuka laptopnya untuk melanjutkan mengerjakan pekerjaannya yang sempat tertunda itu..

Selama bekerja dirumah Darrel memang selalu diam di tempat yang sama dengan istrinya itu agar jika ada apa apa ia bisa langsung tau.

"Kecilin dikit suaranya." Tegurnya dengan nada lembutnya.Kiara yang mendengar itupun langsung menurutinya.

   "Ayah." Panggilnya membuat Darrel langsung menoleh kearah sampingnya itu.

"Mau gak?" Tanyanya menawarkan buah miliknya itu.selain mangga Darrel juga memotong beberapa buah kesukaan bumilnya itu

"Boleh,suapin tapi." Balasnya.Kiara tersenyum tipis lalu menyuapi suaminya itu.

"Jangan mangganya ah bun." Protesnya.

"Ih kenapa, padahal enak tau." Ujarnya.

"Asem gitu kamu bilang enak." Herannya.semenjak hamil lidah istrinya itu seperti bermasalah,masa ia mangga asem begitu dibilang manis.

Padahal sebelum hamil, wanita itu paling menghindari yang namanya asem yang kelewatan begitu.

"Orang manis juga,lidah kamu aja tuh yang bermasalah." Cibirnya.

                               OoO

        Darrel sedari tadi menemani istrinya yang sedang merintih kesakitan itu.saat ini Kiara memang sudah berada di salah satu rumah sakit karena setelah isya tadi mengalami kontraksi,dan kini hanya tinggal menunggu beberapa pembukaan lagi sebelum melahirkan.

Sebenarnya perhitungannya adalah seminggu lagi tapi ternyata lebih cepat dari perhitungan dokter.

      Masa masa menegangkan itu akhirnya telah berakhir saat Kiara berhasil melahirkan bayi itu yang berjenis kelamin laki laki.

Kiara menatap bayinya yang masih di pegang suster itu.ia bahagia karena sudah resmi menjadi seorang bunda.

"Makasih sayang." Ujarnya seraya mencium kening istrinya berkali kali.

Sebelum dibersihkan Darrel mengadzani putranya itu.

   Selang beberapa lama kiara dipindahkan keruang inap untuk beristirahat,dan jika keadaan sudah membaik besok pun sudah diizinkan untuk pulang.

Saat Darrel hendak masuk kedalam ruangan istrinya itu, diwaktu yang sama juga ia bertemu dengan papa mertuanya yang baru datang itu.

"Gimana Kiara dan cucu papa? mereka baik baik aja kan?" Tanyanya.saat mendapatkan kabar putrinya mau melahirkan ia langsung buru buru datang tapi karena jalanan macet membuatnya agak lama untuk sampai ke rumah sakit itu.

"Allhamdulillah mereka baik baik aja pa, semuanya berjalan dengan lancar."

  Lelaki paruh baya itu bernafas lega mendengarnya.ia cukup kwatir karena takut kehilangan lagi.cukup mamanya Kiara saja yang pergi,putrinya jangan.

___

"Udah gada yang ketinggalan kan?" tanyanya memastikan.siang ini Kiara memang sudah dibolehkan untuk pulang kerumahnya

"Gada ko. " Balasnya.

"Kamu lucu banget si.ganteng banget lagi masya'allah."  Kiara berbicara dengan penuh kegembiraan.ia benar benar tidak menyangka bakal punya bayi secepat ini.

"Bapaknya ganteng gini masa anaknya enggak." Sahut Darrel yang ikut menimbrung.

"Ayah kamu sombong banget ya ternyata." Balasnya.bayi itu tersenyum tipis nyaris tak terlihat seolah mengerti apa yang dikatakan bundanya itu.

"Sini biar aku aja yang gendong." Kiara memberikan bayinya pada suaminya itu karena jika ia yang menggendong takut malah jatuh mengingat ia yang masih kesusahan untuk sekedar berjalan.

Setibanya di rumah ia dikejutkan dengan keberadaan keluarganya dan dua sahabatnya itu yang tak lain adalah Rea dan Bella.

Saat tau sahabatnya melahirkan dan pulang hari ini membuat keduanya memilih berkunjung kesini daan memilih libur bekerja.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam."

"Aaaa.. ponakan gue ganteng banget." Heboh Rea saat melihat bayi dari sahabatnya itu.

"Ponakan gue juga kali." Sahut Bella.

Kiara tersenyum mendengar perdebatan kedua sahabatnya itu.

Giana mengambil cucunya  dari tangan menantunya itu,agar memudahkan Darrel membantu istrinya untuk berjalan kedalam rumah.

"Aku keluar bentar ya,mau ngangkat telpon dulu." Izinnya pada Kiara yang sudah duduk bersama yang lainnya.

"Iya."

"Gemes banget masya'allah,jadi pengen punya juga." Ujar Rea yang menganggumi ketampanan bayi itu.

"Nikah makanya."sahut Bella.

"Ck.. ngomong mah gampang bell yang susah itu dapetin jodohnya." Balas Rea.

"Gue comblangin sama ka Raffa lo nya gak mau Re." Ujarnya mengingatkan lagi dengan diiringi tawanya.

"Ya gak dia juga Ra,yang lain ada gak si,yang kalem gitu atau gak yang dingin kayak laki lo juga gak papa deh."

"Eh awas lo ya gak mau gak mau ntar jodoh tau rasa lho."samber Bella lagi.

"Iya tuh, lagian Ka Raffa itu baik tau setia juga orangnya gak aneh aneh deh pokoknya." Kiara memberi tau.

"Ck.. udah ah jangan bahas orang itu terus,balik bahas bayi lo aja yang gemesin ini." Ujarnya yang berusaha mengalihkan topiknya.



















Assalamualaikum man teman semoga suka sama part ini






                              OoO

   

      

 

DARREl AlFATHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang