Happy reading
Budayakan vote setelah membaca
______________________________________
Kiara langsung berjalan kearah pintu saat mendengar suara bel rumahnya berbunyi.
Saat pintu rumah sudah terbuka Kiara merasa sedikit takut melihat lelaki di hadapannya ini yang kelewat datarnaya itu.
"Darrel ada?"tanyanya dengan datarnya.ternyata benar temen suaminya yang satu ini sifatnya tidak jauh dari Darrel bahkan lebih parah kayaknya.
"Ada,bentar aku panggilin.kakak masuk dulu aja."ujarnya yang langsung diangguki oleh Sagara.
Kiara berjalan kearah kamar untuk memanggil suaminya itu.
"Ayah."panggilnya,membuat lelaki yang sedang memakai baju pun menoleh kearah wanita cantik itu.
"Dibawah ada temen kamu tuh."beritahunya.
"Siapa?"tanyanya karena temannya itu banyak,tapi tidak mungkin jika semuanya kesini karena ia tidak mendengar keributan apapun itu.
"Kak datar."ujarnya.membuat Darel yang mendengar itu terkekeh pelan.ia tau siapa yang di maksud istrinya itu karena yang disebut kak datar itu hanya satu yaitu Sagara.
"Yaudah kamu bikin minum ya,aku samperin Sagara dulu."ujarnya yang langsung diangguki oleh kiara.
Keduanya langsung turun kebawah namun dengan berbeda tujuan karena Kiara ke dapur sedangkan Darrel menuju ruang tengah untuk menghampiri Sagara.
"Ada apa?"tanyanya yang langsung to the point.
Lelaki itu tidak langsung bicara namun menyodorkan sebuah surat undangan dihadapan Darrel.
Darrel langsung mengambilnya dan membacanya,disana tertera nama Sagara dan juga nama wanita disana.
"Lo mau nikah?"tanyanya yang langsung di angguki oleh lelaki itu.
"Dan karena itu,gue mau izin buat Bubarin genk kita."ujarnya.karena ia rasa sekarang udah bukan waktunya untuk bermain main lagi,udah saatnya dirinya dan juga yang lain menata masa depan.
Saat Darrel beneran keluar,Sagara memang menggantikannya sebagai ketuanya.
"Gue izinin."ujarnya karena ia mengerti dan memang sudah seharusnya genk itu bubar.
Diwaktu yang sama Kiara datang dengan membawa nampan yang ada segelas air diatasnya.
"Sini aja sayang."ujarnya seraya menahan tangan istrinya agar tetap disini.Kiara akhirnya duduk disamping Darrel.
"Santai aja sayang,Sagara gak bakal gigit ko."ujarnya.ia tau jika istrinya itu seperti ketakutan jika melihat Sagara.
"Maksud?"tanya lelaki di sebrang itu, karena kurang paham dengan ucapan temannya itu.
"Dia takut sama lo Gar."balasnya membuat Kiara yang mendengar itu langsung saja mencubit pinggang suaminya itu.
Sedangkan Sagara Hanya menanggapinya dengan acuh walaupun sebenarnya ia sedikit bertanya tanya pada dirinya sendiri, memang seseram itukah dirinya sampai wanita hamil itu takut padanya.
"Soal yang tadi,gue mengizinkan tapi sebelum itu lo udah obrolin sama yang lain belum?bukan apa apa gue cuma takut pada gak setuju, karena pemikiran orang itu beda beda." Tanyanya.
"Udah,dan mereka setuju kalo emang lo ngizinin." Balasnya.
"Ayah." Bisik Kiara pada suaminya itu.lelaki itu menggerakkan dagunya seolah bertanya 'apa'
"Ara pengen gelangnya kak datar."bisiknya dengan sangat pelan sekali,namun untungnya Darrel mendengarnya.
Darrel langsung menoleh kearah temannya itu.
"Gue gak mau ngasih."sahut Sagara duluan sebelum Darrel mengatakan apapun.ia masih bisa mendengar bisikan wanita hamil itu.
"Gue beli deh." Balasnya karena ia tidak mau Kiara menangis hanya karena sebuah gelang itu.
"Gak."
"Nanti beli aja ya, banyak ko yang kayak gitu."ujarnya seraya mengelus kepalanya istrinya itu.
namun Kiara tetap menggelengkan kepalanya karena ia hanya ingin gelang yang diapake oleh Sagara bukan yang lain.
"Gak mau hiks... Ara pengen yang itu hiks.... "
"Tanggung jawab lo Gar." Tunjuknya pada temannya itu.
"Lo yang lakinya kenapa jadi gue yang harus tanggung jawab." Balasnya dengan sangat enteng.
"Ya karena lo yang buat bini gue nangis." ujarnya yang tak mau kalah.
"Kak datar hiks... Jahat gak kayak kak Raffa yang baik sama Ara hiks... "Wanita hamil itu menyahut di sela tangisnya itu.
Sagara berdecak sebal bisa bisanya wanita itu membandingkannya dengan Raffa, pikirnya.
Melihat Kiara yang menangis tanpa henti membuat Sagara berdecak untuk yang kesekian kalinya.pads akhirnya ia melepaskan gelangnya dan memberikannya pada Kiara.
"Ini buat Ara?" Tanyanya yang langsung diangguki oleh pria pemilik gelang tersebut.
"Makasih kak datar." Balasnya dengan senyum indahnya.
"Hm."
"Gue balik,jangan lupa Dateng." ujarnya yang berpamitan pada tuan rumah itu.
"Apa?"tanyanya pada sang istri yang menatapnya seolah ingin mengatakan sesuatu.
"Anterin ke depan."titahnya.
"Males ah."
"Ih ayah gak boleh gitu,harus sopan tau." Peringatnya.
"Gausah dianter segala."sahut Sagara yang mendengar perdebatan antara suami istri itu.
"Udahlah ayo."Darrel bangkit dari duduknya dan berjalan untuk mengantar Sagara ke depan.
"Btw makasih." Ujarnya saat keduanya sudah diluar.
"Buat?"
"Soal gelang tadi."
"Hm."
"Ko lo betah sama cewek kayak dia." Tanyanya heran.setaunya dulu Darrel itu paling tidak suka dengan perempuan manja dan cengeng tapi kenapa sekarang kayak betah banget dengan orang yang seperti itu.
"Dia punya sisi berbeda yang gak gue temuin dari siapapun.bagaimana pun orang orang memandangnya tapi dia istimewa buat gue."
Sagara tersenyum tipis nyaris tak terlihat seraya menganggukan kepalanya.
"Yaudah gue balik, assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam."
Setelah Sagara benar benar sudah tidak terlihat lagi barulah Darrel masuk kembali kedalam rumah.
"Ayah."panggilnya saat melihat suaminya sudah kembali masuk.
"Ini kak datar beneran mau nikah?" Tanyanya yang masih tidak percaya jika seorang Sagara menikah.
"Iya,kenapa?"
"Enggak,cuma kasian aja sama yang jadi istrinya karena dapat suami yang dinginnya dan cueknya melebihi kamu." Ujarnya.dari cara bicaranya Sagara saja seperti membentak walaupun sebenarnya tidak membentak.
"Sedingin dinginnya dia tapi dia itu sebenarnya penyayang cuma memang cara memperlihatkan nya beda dengan yang lain."
"Masa si."
"Iya,aku udah kenal dia lama,aku tau banyak tentang dia begitupun sebaliknya." Ujarnya. "Dia dulu dia pernah punya adik perempuan dan dia sangat menyayanginya,dia bahkan akan melakukan apapun buat adiknya bahkan dia rela kalo harus mempertaruhkan nyawanya sendiri.jadi kalo Sagara sudah menikah pasti istrinya juga akan disayangi"
"Kak datar punya adik?" Tanyanya.ko ia baru tau.
"Iya,tapi udah gada karena penyakit yang di deritanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
DARREl AlFATHAN
General FictionDARREL Alfathan Gradexa namanya,si cowok galak yg terkenal sebagai raja jalanan namun banyak di disukai oleh para gadis. wajahnya yg tampan dengan pengetahuan agama yg cukup luas membuat para gadis mendekati nya. bukan Darrel namanya jika tidak meno...