bagian #40

1.6K 41 0
                                    


Budayakan vote setelah membaca ya man teman semuanya, hargailah Author nya yang sudah jungkir balik mikirin alurnya hhe

______________________________________

       Pagi ini Kiara sedang sibuk mengurus kedua lelaki kesayangannya itu.terutama menyiapkan perlengkapan bayinya itu.

Hari ini adalah hari bahagianya seorang Raffa, karena pagi ini lelaki itu akan menikah dengan gadisnya itu.Bicara soal Raffa siapa sangka ternyata satu tahun lalu lelaki yang kerap menjadi sasaran kemarahan Darrel dan Sagara itu telah ber ta'aruf dengan calon istrinya itu.

Raffa memang sengaja merasiakan semuanya Rapat rapat karena memang tidak mau orang orang tau sebelum acara pernikahan ini beneran terjadi.

      Selesai dengan semuanya, ketiganya berangkat dan akan menunggu rombongan yang lainnya itu di pertigaan dekat dengan tempat acaranya.karena memang jarak antara rumah Darrel dengan tempat acara tidak begitu jauh jadi daripada bolak balik mending ia menunggu saja.

"Seneng ya diajak jalan jalan hm." Tanya Kiara pada anaknya yang sedari tadi tersenyum bahagia.

"Ih gemes banget si anak bunda,disana jangan rewel ya sayang." Ujarnya yang hanya dibalas senyuman oleh sang bayi.

Tak lama pun rombongan itu tiba lalu Darrel menjalankan mobilnya mengikuti rombongan itu.

    Sesampainya disana segala rangkaian acara telah dilaksanakan dengan lancar begitu juga saat ijab qobul itu dilaksanakan.

"Istrinya kak Raffa cantik banget ya." Ujar Kiara dengan senyumnya.

"Biasa aja." Sahut Darrel. Karena baginya mau secantik apapun perempuan diluar sana tetap saja yang paling cantik hanya bunda dan istrinya saja.tidak ada yang lain.

"Mau makan gak?" Tanya Darrel pada istrinya itu.

"Boleh,tapi nanti deh kalo orang orang udah." Ujarnya karena disana sudah banyak yang mengantri untuk mengambil makan.

Darrel menganggukan kepalanya, karena ia malas juga jika harus desek desekan disana.

Saat sudah mulai sepi barulah Darrel mengambil makan untuknya juga sang istri.

" Ih ko disatuin si,malu tau." Bisik Kiara pada suaminya.ia pikir lelaki itu akan mengambil dua piring tapi nyatanya malah satu piring berdua.

"Ribet." Balasnya singkat.tidak peduli dengan orang orang yang menatapnya dengan iri atau yang meledeknya sekalipun.

Melody yang melihat itu langsung menoleh kearah suaminya yang sedang asik makan itu.

" Mas Gara."

"Hm."

"Gak mau kayak mereka juga." Tanyanya.membuat Gara langsung menoleh kearah Darrel.

"Gak."

"Kenapa?ih romantis tau mana suap suapan juga lagi.jadi pengen juga." Rengeknya. Sifat melody memang tidak beda jauh dengan Kiara yang sering merengek pada suaminya.

Bisa dibilang kedua pasangan ini memang memiliki kesamaan.dimana Kiara Dan Melody sama sama memiliki suami dingin.sedangkan Darrel dan Gara sama sama memiliki istri yang manja juga gampang ngambekan.

"Apanya yang romantis?alay gitu." Sahut Gara.

"Tau ah,kamu gak asik." Ujarnya dengan sedikit kesalnya.

       Tak lama usai makan Darrel dan Kiara pamit pulang duluan karena Nio terlihat sudah mengantuk.

Tapi sebelum pulang mereka berfoto dulu dengan pengantin.itung itung buat kenang-kenangan.

"Udah mau pulang Ra." Tanya Melody.

"Iya nih,Nio udah ngantuk, keliatan cape juga dia." Ujarnya. "Oh iya denger denger udah isi ya, selamat ya." Lanjutnya.

"Iya, makasih.semoga si kalo yang lahir Cowok gantengnya kayak Nio." Ujarnya seraya mengusap pipi gembul Nio.

"Apaan, enggak." Sahut Sagara yang mendengar penuturan istrinya itu.

"Lho kenapa?orang Nio ganteng,masa gak boleh kayak Nio." Balasnya.

"Nio kan mirip bapaknya,ya kali anak aku mirip dia." Ujarnya seraya menunjuk kearah Darrel.

    Kiara terkekeh pelan, ternyata reaksi Sagara tak beda jauh dengan reaksi suaminya saat waktu itu ia bilang supaya anaknya mirip Sagara.

Darrel dan kiara berpamitan pada semua orang sebelum pulang.

       Sesampainya dirumah Kiara langsung menidurkan Nio ke bantal sofa yang ada di ruang tengah itu.sengaja menidurkannya disana agar bisa dijagain, karena jika di tinggal di kamar sendiri takut jatuh.

Sedangkan Darrel lebih suka menghabiskan waktunya di ruang tengah,dan itu pun harus ditemani.

selama perjalanan tadi Nio memang tertidur walaupun tadi sempat rewel.

"Tungguin dulu anaknya,aku ganti baju dulu." Ujarnya yang melihat Darrel yang sudah berganti baju.

Lelaki itu mengangguk dan duduk tepat disamping putranya itu.

"Gemes banget si pipinya kayak balon." Ujarnya seraya melihat pipi putranya yang gembul itu.

Diwaktu yang sama ada yang menencet bel rumahnya itu, membuatnya langsung berjalan kearah pintu utama.

"Assalamualaikum,maaf mengganggu waktunya mas." Ujar wanita itu dengan senyumnya.

"Wa'alaikumsalam,ada apa?" Tanyanya to the point karena ia memang tidak suka berbasa basi dengan orang lain.

Belum sempat wanita itu berbicara tiba-tiba Kiara datang dan menatapnya tidak suka.

Kiara menoleh kearah suaminya seraya menatapnya seolah mengisyaratkan agar suaminya masuk kedalam.tanpa mengatakan apapun lelaki itu pergi kedalam.

"Ada apa mba kesini." Tanyanya.

Wanita itu tersenyum lalu memberikan sesuatu pada Kiara. "Aku mau nikah,jangan lupa dateng." Ujarnya.wanita itu memang memberikan surat undangan.

"Maaf, karena aku pernah mau ngerebut suami kamu." Lanjutnya.ia menyerah dan pada akhirnya menerima lamaran seseorang yang sama sama tidak memiliki pasangan.

"Aku udah maafin mba, walaupun kadang masih kesel si." Balasnya.

"Kamu beruntung, karena mendapatkan laki laki seperti Darrel.jarang lho ada lelaki setia seperti dia padahal banyak yang suka sama dia." Ujarnya.

dulu ia bercerai karena mantan suaminya dulu selingkuh dengan perempuan lain.karena itu juga ia kesal dan malah mencoba menjadi pelakor karena ia sudah tidak percaya kesetiaan.namun melihat Darrel yang sesetia itu membuatnya kembali menyadari jika tidak semua lelaki brengsek seperti mantan suaminya itu.

"Oh iya,aku gak bisa lama lama.sekali lagi aku minta maaf.assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam."



















Next gak nih?



DARREl AlFATHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang