bagian #12

1.8K 49 1
                                    


H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
.
.
.
.
.
.

.
.




     "Sebenarnya apasi yang lo mau sampaikan ke kita semua."tanya Raffa yg membuka pembicaraan.

Tadi Darrel memang mengatakan di grup jika dia sengaja mengumpulkan seluruh anak anak untuk menyampaikan sesuatu yang sangat penting.

Darrel menatap semuanya yang sedang menunggu hal apa yang akan disampaikannya.sebelum mengatakannya ia menghela nafasnya pelan.

"Gue mau mengundurkan diri dari genk ini."ujarnya membuat semuanya langsung membulatkan matanya tak percaya akan pemberitahuan tersebut.

"Bercanda lo Rel."sahut Raffa diiringi kekehannya.

"Gue serius."ujar Darrel lagi.Raffa yang tadinya terkekeh langsung terdiam, sepertinya Darrel memang serius dalam ucapannya.

"Gue udah punya istri yang harus gue jaga,gue punya tanggung jawab dikantor ayah,gue punya tanggung jawab sebagai mahasiswa dan sebentar lagi jga gue akan menghadapi skripsi.itu sebabnya gue rasa gue harus mundur jadi ketua karena gue takut gak bisa bagi waktu gue lagi untuk genk ini dan ujungnya malah terbengkalai."ujarnya.

"Semuanya masih bisa dipertimbangkan lagi Rel.

"Gue mau fokus sama keluarga, kerjaan jga kuliah gue raff,dan gue harap lo dan semuanya mengerti."ujarnya.karena ia sadar ia tidak bisa membagi waktu untuk semuanya maka dari itu ia harus melepaskan salah satunya.

Semuanya terdiam jika Darrel keluar lalu siapa yang akan menjadi ketuanya sekarang.

"Terus kalo lo keluar siapa yang akan jadi penggantinya?"tanya salah satu anggota itu.

Darrel menghela nafasnya pelan ia sudah kepikiran dari kemarin kemarin sebelum ia mengatakan ini.ia tahu jika dirinya keluar itu artinya harus ada yang menggantikan posisinya menjabat sebagai ketua dari genk ini.

Menjadi ketua dari sebuah genk itu bukanlah hal yang mudah,banyak tanggung jawab yang harus ia jalani dan untuk itu yang harus menjadi penggantinya adalah orang yang benar benar tepat,dan ia sudah tau siapa orangnya.

"Sagara,dia yang bakal jadi gantinya."sontak perkataan Darrel barusan membuat semua orang langsung menatap Sagara.

Sedangkan orang yang disebut namanya itu langsung berdiri setelah memasukan handphonenya kedalam saku celananya lalu berjalan kearah Darrel.

"Gue gak minat, pilih yang lain aja."ujarnya.Sagara memang memiliki sifat yang tak beda jauh dari Darrel yaitu dingin dan datar.

"Tapi gue maunya lo."ujarnya.bukan tanpa alesan ia memilih Sagara untuk menggantikannya.tapi ia bisa melihat jika Sagara adalah orang yg berbeda dari semua anggotanya,dia adalah orang yang tenang dalam menyikapi sesuatu dan lebih berpikir panjang lebih dulu sebelum bertindak,bukan tipikal orang yang hanya mengandalkan emosinya.

"Iya Gar lo aja."sahut Raffa, begitu pun yang lain karena jika dipikir pikir memang hanya Sagara yang mampu menjadi ketua.

"Tapi gue gak minat, sorry."ujarnya yang langsung melangkah pergi.

"Pikirin dulu baik baik Gar."ujar Darrel sebelum Sagara pergi,tapi ia yakin jika lelaki itu mendengarnya.

    Selesai dengan urusannya di markasnya Darrel langsung pulang karena tidak mau meninggalkan istrinya sendirian lama lama.

Darrel memang belum sepenuhnya mencintai istrinya namun entah kenapa ia selalu merasa kwatir jika meninggalkannya sendirian saat malam.

Sesampainya dirumah yang ia lihat pertama kali setelah membuka pintu adalah wanita itu yang sedang berjalan kearahnya dengan senyum yang menghiasi wajahnya yang terlihat sedikit pucat itu.

Kiara meraih tanga suaminya dan mencium punggung tangannya seperti biasa saat lelaki itu hendak pergi atau baru pulang darimana pun.

Darrel merasa ada yang aneh saat istrinya itu mencium punggung tangannya.ia langsung meraih tangan wanita itu sebentar lalu melepaskannya dan tangannya beralih menyentuh kening istrinya.

"Lo demam."ujarnya.

"Apasi enggak juga,tangan Arrel aja kali yang bermasalah."elaknya.sebenernya ia memang merasa tidak enak badan hanya saja ia tidak ingin lelaki itu mengetahuinya.

Darrel hanya berdecak lalu tanpa aba aba ia menggendong tubuh istrinya itu ala bridal style menuju kamar mereka kemudian membaringkannya di tempat tidur.

Lelaki itu pergi keluar kamar setelah melepas jaketnya.tak lama kemudian lelaki itu kembali dengan membawa kompresan lalu duduk ditepi ranjang.

"Arrel apasi,Ara gapapa."protesnya saat lelaki itu hendak mengompres keningnya.

"Lo pikir gue anak kecil yang gampang lo kibulin hah."kesalnya membuat Kiara langsung terdiam dan pasrah saja.

"Ara gada niat bohongin Arrel,Ara cuma gak mau ngerepotin Arrel."ujarnya pada akhirnya.lelaki itu hanya diam namun sesekali menyelupkan handuk kecil itu pada baskom kecil lalu menaruh handuk kecil itu pada kening Kiara.

"Arrel mau kemana?"tanyanya.lelaki itu tidak menjawab dan pergi begitu saja keluar kamar seraya membawa baskom kecil tadi.

Selang beberapa menit lelaki itu kembali dan langsung masuk kamar mandi setelah mengambil celana yang seperti biasa dipakai saat tidur.

"Apa Arrel marah ya sama Ara?"tanya kiara pada dirinya sendiri.

Saat mendengar suara pintu kamar mandi terbuka Kiara langsung menutup matanya seolah olah ia sudah tidur.

Darrel yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya lalu berjalan mendekati tempat tidur lalu menyentuh kembali kening istrinya itu yang ternyata panasnya belum juga turun.

Tanpa izin lelaki itu melepaskan satu persatu kancing piyami istrinya itu membuat Kiara yang sedang berpura pura tidur itu langsung terbangun.

"Arrel mau ngapain,Ara masih sakit tau."ujarnya.bukannya menjawab lelaki itu tetap menarik baju tidur bagian atas milik wanita itu.selesai itu ia langsung menarik kiara agar berbaring lalu ia memeluknya.

"Ara pikir Arrel_"

"Gue males kalo harus bolak balik ganti kompresan."ujarnya.ia sama sekali tidak berniat seperti yang dipikirkan oleh wanita itu karena ia masih punya perasaan.

"Ya harusnya Arrel bilang dong,kan Ara kaget."ujarnya.

"Lebay."cibirnya.

"Bukan lebay,soalnya Ara gak pernah skin to skin kayak gini tau." Ujarnya. "Tapi makasih karena udah peduliin Ara,jadi makin sayang deh sama suamiku ini."lanjutnya.

"Berisik."balas lelaki itu membuat kiara tersenyum tipis lalu memejamkan matanya untuk tidur.













Assalamualaikum man teman semuanya maaf karena Author baru bisa up sekarang dan semoga kalian suka sama alurnya.

Btw next gak nih?

DARREl AlFATHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang