bagian #30

1.8K 60 0
                                    

Budayakan vote setelah membaca ya man teman,masa kalian gak kasian si sama author yang sudah jungkir balik memikirkan alurnya hhe

______________________________________

 H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G














  "Yang tadi siapa?ko aku baru liat?" Tanyanya saat melihat perempuan asing yang baru saja keluar dari ruangan suaminya dengan membawa beberapa berkas di tangannya.

"Karyawan baru,dia baru masuk dari kemarin." Balasnya.

"Ko gak ngasih tau aku?" Tanyanya lagi.karena biasanya lelaki itu akan memberitahu apapun itu pada dirinya.namun tidak soal karyawan baru yang cukup cantik itu.

"Lupa." Balasnya.

"Dia cantik ya." Ujar Kiara membuat lelaki itu menoleh.

"Lebih cantik kamu."

"Tapi dia beneran cantik tau."

"Gausah mulai deh." Peringatnya.jika sudah membahas hal seperti ini pasti ujung nya malah ada keributan atau Kiara yang menangis karena selalu merasa tidak sempurna.

Kiara tidak menjawabnya karena ia tidak mau merusak mood makan suaminya itu.

"Apa?" Tanya Kiara bingung saat Darrel tiba tiba menyodorkan sendok yang sudah ada nasi serta lauknya itu.

"Daripada bengong,mending makan." Ujarnya.Kiara membuka mulutnya dan menerima suapan itu

"Aku gak bengong ya." Bantahnya.

Darrel hanya tersenyum tipis namun tidak membalas ucapan istrinya itu.karena jika ia membalasnya sudah pasti akan memanjang yang bisa saja malah berujung pertengkaran,apalagi wanita itu sedang cemburu dengan karyawan barunya itu.

Selesai makan Kiara langsung membereskan nya lagi.karena setelah ini ia akan langsung pulang.

"Mau pulang kapan?" Tanyanya pada wanita itu.

"Bentar kayaknya,nunggu taxi online nya ada dulu." Tadi ia kesini memang naik taxi.

"Aku antar aja."  Ujarnya yang langsung mengambil kunci mobilnya.

"Eh ko gitu, gausahlah,lagian taxi nya udah sampe ko,nih."ujarnya seraya menunjukan handphone nya.

Darrel tidak menjawabnya namun menarik pelan istrinya itu.Kiara hanya diam saja pasrah mengikuti suaminya itu.

Sesampainya di bawah Darrel menghampiri taxi yang sudah di pesam oleh istrinya itu,lalu membayarnya.

"Istri saya tidak jadi naik taxi nya pak." Beritahunya.

"Tapi mas ini_"

"Gak papa ambil aja, Itung itung mengganti rugi untuk waktu bapak." ujarnya.

"Makasih mas."

Darrel hanya menggangguk sebagai jawabannya.lalu berjalan kearah mobinya di ikuti oleh istrinya itu dari belakang.

"Harusnya kamu biarin aja aku pulang naik taxi,kamu kan kerja." Ujarnya.

"Kamu lebih penting daripada kerjaan aku." Balasnya.

mana mungkin ia membiarkan istrinya yang sedang mengandung anaknya naik taxi untuk yang kedua kalinya hanya karena pekerjaannya.dirinya mengakui jika dirinya memang galak namun ia tidak setega itu.

  Selama perjalanan hanya ada keheningan saja hanya ada musik yang ada diantara mereka berdua.

"Lain kali,jangan ke kantor tanpa ngabarin aku lagi." Peringatnya saat kedua nya sudah sampai didepan rumah.

"Iya iya maaf ayah." Ujarnya. tadinya ia ingin memberikan suprise buat suaminya namun ternyata Darrel malah tidak menyukainya karena takut terjadi apa apa pada dirinya juga bayinya.

"Iya.istirahat dirumah ya, jangan kemana mana apalagi tanpa sepengetahuan aku." Ujarnya memperingati.

"Iya ayah." ujarnya.ia langsung mencium punggung tangan suaminya itu sebelum turun dari mobil.

"Hm." Balasnya setelah mencium kening istrinya itu.

"Hati hati sayang." Ujarnya yang langsung diangguki oleh Darrel.

Kiara langsung turun dari mobil suaminya itu dan masuk kedalam rumah setelah mobil Darrel tidak terlihat lagi.

    Sebelum ia masuk kedalam di waktu yang sama ia kedatangan tamu yang sangat ia kenal,siapa lagi jika bukan Rea salah satu temannya itu.

"Hy bumil cantik." Sapanya dengan senyum khasnya itu.

"Wa'alaikumsalam."sindirnya karena kebiasaan sekali temannya itu tidak mengucapkan salam jika bertamu kesini.

"Eh iya lupa, assalamualaikum."ulangnya.

"Wa'alaikumsalam.tumben lo kesini ada angin apaan nih." Tanyanya karena biasanya Rea akan mengabarinya lebih dulu jika mau main kerumahnya.

"Aelah elo,masa sama tamu gitu banget,kayak yang gak suka kalo gue main kesini." Ujarnya dengan nada sok sedihnya itu.

"Bukan gitu,baperan lo ah." Cibirnya.Rea bukannya marah namun malah tersenyum.

"Ini gue gak disuruh masuk kedalam gitu?masa dari tadi cuma di teras doang,gak dikasih minum juga lagi.orang kaya bukan si lo." Ujarnya.

"Eh iya lupa,ayo masuk kedalam,anggap saja rumah teman lo." Ujarnya yang langsung menyuruh Rea masuk kedalam rumahnya itu.

"Dih, aturan mah anggap aja rumah sendiri gitu." Sahut Rea.

"Haha terserah lo aja deh Re.btw mau minum apa nih biar gue ambilin." Ujarnya menawarkan minum.

"Ah gampang Itu,gue gak mau ngerepotin bumil yang satu ini.ntar lo kecapean gue malah dimarahin pawang lo lg,mana galak lg." Ujarnya.

Kiara tertawa saat mendengar Rea mengatakan bahwa suaminya itu galak.ia tidak marah karena memang begitu faktanya ya kan.

"Btw lo gak kerja gitu." Tanyanya karena ini bukanlah hari libur dan jam segini masa ia sudah pulang kerja.

"Libur dulu gue,ada urusan soalnya tadi pagi dan karena gue inget lo jadi mampir deh kesini, sekalian temu kangen sama bimil gue ini." Ujarnya dengan jujur.

"Iyaiya percaya deh.gue kira lo kesini karena mau nyebar undangan." Balasnya.

"Ngeledek lo,gue mau nikah sama siapa,pacar aja enggak punya." Sahutnya dengan nada sedikit kesalnya.

"Ututu maaf maaf.btw kalo mau gue bisa lho kenalin lo ke cowok." Ujarnya menawarkan.

"Siapa nih, ganteng gak?" Tanyanya yang mulai penasaran.

"Temennya laki gue tuh,kak Raffa.dia jomblo tau." Ujarnya.

"Haha enggak ah makasih." Ujarnya.ya walaupun Raffa termasuk orang ganteng tapi tetap saja ia tidak mau dengan orang seperti Raffa yang menurutnya itu sangat menyebalkan sekali.





                         




   








DARREl AlFATHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang