bagian #38

1.4K 46 0
                                    

Assalamualaikum man teman semuanya.

Budayakan vote setelah membaca ya man teman semuanya hargailah Author nya yang sudah jungkir balik mikirin alurnya hhe

______________________________________

 

        Kegiatan baru Darrel di pagi hari adalah mengajak anaknya main sambil menunggu Kiara selesai memasak.

Keduanya memang sudah sepakat untuk tidak melibatkan orang lain dalam rumah tangganya,bukan karena tidak mampu membayar orang pembantu hanya saja baik Darrel ataupun Kiara ingin mandiri dan saling membantu satu sama lain untuk menjalani rumah tangganya ini tanpa ada campur tangan Art ataupun orang tuanya.

  "Ih seneng banget kamu kayaknya main sama ayah hm." Ujarnya saat menghampiri kedua lelaki itu.

Kiara langsung menggendong bayinya itu karena tidak mungkin ia meninggalkan bayinya sendiri di kamar.

Selama orang tuanya sarapan bayinya cukup anteng didalam stroller itu.selesai sarapan baby Nio kembali bermain dengan sang ayah.

Darrel menggendong bayinya saat bayi itu menangis.ia mencoba menenangkan bayinya itu namun tak kunjung berhasil.sepertinya baby Nio haus.

"Bunda,Nio nangis nih."

"Iya bentar." Sahutnya dari arah dapur, karena memang sedang mencuci piring Bekas sarapan tadi.

Kiara langsung mengambil bayinya dan duduk di karpet Bulu itu lalu memberikan asinya itu.

Setelah kenyang baby Nio terlelap tidur dipangkuan bundanya itu.Kiara menidurkan bayinya di bantal sofa bayi motip itu.

"Enak banget ya jadi bayi,cuma makan tidur." Celetuk Darrel yang duduk di samping istrinya itu.

"Ya namanya juga bayi." Balas Kiara.

Darrel memeluk istrinya itu sesekali ia mencium pipi istrinya itu.  "Kangen banget sama istrinya aku."

"Lebay ah kamu." Balasnya.

"Serius sayang.semenjak ada baby kan kamu sama dia terus,sama aku nya jarang." Ujarnya.

" jadi suami aku cemburu sama bayi ceritanya." Tanyanya seraya menaik turunkan alisnya.

"Dikit." Ujarnya seraya mempererat pelukannya.bahkan hanya sekedar memeluk saja ia harus menunggu bayinya tidur.

Wanita itu tersenyum tipis seraya menyingkirkan tangan suaminya itu dari sana lalu mencium pipi Darrel sebelum akhirnya memeluk lelaki itu seraya menyenderkan kepalanya di dada bidang itu.

"Resiko punya baby itu ya gitu,gak selamanya waktu aku cuma buat kamu begitu juga sebaliknya.ada kalanya aku dan kamu juga punya waktu buat anak kita." 

Darrel menghela nafasnya pelan.yang dibilang wanita itu memang ada benarnya juga.

" Ayah."

"Hm."

" Jangan minta adik Nio sekarang ya." Ujarnya mengutarakan isi hatinya.karena kebanyakan lelaki yang sudah menargetkan ingin punya anak berapa selalu ingin anak lagi padahal anaknya belum satu tahun.

"Gak lah bun,aku gak setega itu.aku tau ngurus anak itu gak gampang jadi ya satu satu aja." Walaupun dirinya ingin punya anak tiga tapi bukan berarti ia ingin sekarang.ya minimal ada jarak dua atau tiga tahun untuk memiliki anak lagi.

"Ih suami aku pengertian banget,makin sayang ayah deh."

"Haruslah."

Di waktu yang sama baby Nio terbangun dari tidurnya dan hal itu membuat kiara langsung melepaskan pelukannya lalu mengambil baby Nio.

"Bentar banget si cil tidurnya." Cibirnya.

"Namanya juga bayi, gampang tidur gampang juga bangun." Balasnya.

"Untung anak gue lo,kalo bukan udah gue buang lo cil." Gerutunya.

"Ck.. masa sama anak sendiri ngomongnya lo-gue si,gak baik ayah." Tegurnya mengingatkan.

"Khilaf bunda." Kiara hanya menggelengkan kepalanya.selalu saja itu ujungnya.

"Sayang."

"Apa ayah."

"Mau minum gak?" Tanyanya.

"Mau,tapi nanti ambil sendiri aja." Ujarnya. Ia memang berniat mengambil minum untuknya tapi nanti kalo Nio sudah anteng.

Tanpa berkata apapun Darrel langsung pergi kearah dapur untuk mengambil Minum serta puding buatan istrinya itu.

Tak lama Darrel kembali lagi dan duduk kembali di samping istrinya itu.

"Makasih ayah."

"Sama sama bunda." Kiara langsung meminum Minumnya itu namun hanya setengah karena sudah cukup kenyang.

Tanpa rasa jijik Darrel meminum bekas istrinya itu bahkan ia sengaja mencari bagian mana istrinya itu meminum.

"Kamu mah kebiasaan, kayak yang gak ada gelas lain aja ih." Komentar Kiara karena ini bukan pertama kalinya Darrel melakukan ha ini.

"Karena bekas kamu manis sayang."

"Heleh."

   Diwaktu yang sama handphon milik Darrel berdering.dan disana tertera nama Sagara disana.

"Angkat dong ayah,masa cuma diliatin doang.

" Males."

"Yaudah aku aja yang angkat kalo gitu." Ujarnya yang langsung mengambil handphone milik suaminya itu.namun belum ia angkat Darrel sudah lebih dulu mengambil handphone miliknya.

" Assalamualaikum,ada ada Gar?" Tanyanya to the point.

"Wa'alaikumsalam,anak lo ada dimana?"

"Dirumah,kenapa?"

"Oh,otw." Balasnya yang langsung mematikan sambungan teleponnya.

"Ada apa yah."tanya Kiara.

"Sagara mau kesini,ketebak si pasti bininya kangen sama Nio." Ujarnya dengan percaya diri.

Melody memang menyukai baby Nio kadang perempuan itu Datang 2 atau tiga kali hanya untuk main saja.













  
        


   









    

DARREl AlFATHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang