bagian# 8

2.2K 61 0
                                    


kiara menyiapkan pakaian untuk Darrel dan tak lama pun Lelaki itu keluar dari kamar mandi.

"Mau ngapain."ujarnya seraya menjauhkan diri dari istrinya itu.

"Ih Arrel galak amat."

"Ya lo mau ngapain."ujarnya dingin.Kiara mendengus kesal.

"Ara cuma mau pegang roti sobeknya Arrel."ujarnya karena ia masih penasaran karena selama ini Lelaki itu selalu saja melarangnya dengan alesan geli.

"Kita udah bahas ini Ra."ujarnya mengingatkan jika dirinya selalu mengatakan alesannya.

"Yaudah kalo emang gak mau."balasnya dengan nada sedihnya seraya menunduk melihat jarinya yg ia mainkan.

Darrel menghela nafasnya lalu menarik sebelah tangan istrinya dan menempelkannya pada perutnya.sedangkan Ara langsung terkaget dengan kejadian barusan.

Kiara tersenyum walaupun hanya sebentar namun pada akhirnya ia bisa menegangnya langsung tanpa ditutupi oleh kaos.

"Makasih Arrel."

"Hm."

"Sini sini duduk,Ara keringin dulu rambutnya."ujarnya.walaupun tidak mengatakan apapun namun Darrel mengikuti ucapan istrinya itu.

"Aneh ya kalo orang ganteng mah diacak acak jga tetep aja ganteng."celotehnya.

"Lo jga aneh,makin kesini kok malah makin cerewet ya."balasnya dengan santai.

"Hah?apa?Ara cantik? iyalah dari lahir si."kiara berpura pura tidak mendengarnya dan malah menjawabnya ngasal.

"Budek."cibirnya dengan nada datarnya.

"Ara jga cinta Arrel ko."balasnya yg nambah ngawur.sontak hal itu malah membuat Darrel mendengus kesal saat mendengar jawaban istrinya yg sangat absurt.

Selesai rambutnya dikeringkan Darrel langsung memakai bajunya,lalu mengambil laptopnya untuk mengecek sesuatu sebelum sarapan pagi.

Sedangkan Kiara lebih dulu kebawah untuk membantu mamanya menyiapkan sarapan pagi untuk semuanya.

"Arrel nya mana Ra?"tanya mama Giana saat melihat Ara yg hanya turun sendiri.

"Masih diatas ma,tapi bentar lg turun ko."balasnya dengan senyumnya.dan benar saja tak lama pun Darrel turun lalu duduk disalah satu kursi meja makan.

Setelah semuanya kumpul barulah sarapan pagi itu dimulai.sebelum mengambil untuknya Kiara lebih dulu mengambilkan untuk Darrel dulu setelah itu barulah ia mengambil untuknya sendiri.

Selama sarapan itu tidak ada obrolan apapun karena baik papanya atau suaminya sama sama tipikal laki laki yg tidak suka ada obrolan saat makan.

                              O0O

"Rel gue ada info buat lo."ujarnya membuat sang pemilik nama menoleh.

"Kemarin gue ketemu nathan,dan dia bilang buat ngajak lo balapan malam ini,kalo lo nolak dan gak Dateng katanya dia bakal buat keributan lg."ujarnya.

Darrel menghela nafasnya lg lg orang itu selalu saja mengibarkan bendera peperangan dengan cara seperti ini.

"Gue pasti Dateng, Sherlock aja tempatnya."balasnya santai.

"Lo serius mau nerima tantangannya,lo tau kan dia orangnya licik."

"Gue gak pernah main main sama ucapan gue."balasnya lagipula ia sudah beberapa bulan terakhir tidak balapan membuatnya semakin semangat menerima tantangan itu.ia tahu jika Nathan adalah orang yg cukup licik dan walaupun ia menerima tantangannya sekarang pun tidak menjamin lelaki itu untuk tidak membuat keributan.

Darrel memang sering balapan namun ia tidak pernah mengambil apapun yg menjadi bahan taruhan karena ia tahu jika taruhan sama saja seperti judi.dan ia ingin menghindari itu.

   Malamnya tepatnya setelah isya Darrel bersiap siap untuk pergi ketempat dimana balapan itu dilaksanakan.

"Arrel mau berangkat sekarang?"tanyanya.tadi suaminya itu memang sudah mengatakannya.

Lelaki itu mengangguk sebagai jawabannya.

"Boleh gak kalo Ara liat Arrel balapan,Ara dari dulu pengen bgt liat yg ke gitu tapi selalu dilarang papa karena gada yg jagain,tapi sekarang kan Arrel, boleh ya."izinnya.

"Bella sama Rea jga Dateng kesana masa Ara enggak, padahal suaminya Ara ada disana."lanjutnya karena Darrel hanya diam seraya menatapnya.

"Disana bahaya Ra, mending lo dirumah aja."ujarnya, karena ia tidak mau terjadi hal hal yg tidak diinginkan jika sampai Kiara ada disana.

"Kan ada Arrel, lagian Ara jga bisa ko jga diri Ara, boleh ya please."mohonnya.

"Sekali enggak tetap enggak,lo tetap dirumah, tidur duluan dan gausah tungguin gue pulang."finalnya.

"Setelah gue pergi langsung kunci pintunya,gue pamit assalamualaikum."ujarnya yg langsung pergi.

"Wa'alaikumsalam."balasnya seraya menghela nafasnya pelan.kemudian ia mengabari temannya jika ia tidak bisa ikut dengan mereka.

       Sedangkan Darrel hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja untuk sampai di tempat tujuan.disana teman temannya sudah ada begitupun dengan Nathan and the Genk.

"Wah akhirnya ustadz kita Dateng jga."seru nathan seraya menepukan kedua tangannya.

"Gue kira lo takut dan gak bakal Dateng."lanjutnya seraya tersenyum remeh.

"Cuma cowok pecundang yg takut sama orang kayak lo."balasnya.

"Oh iya, kita buktikan siapa yg sebenarnya pecundang disini."ujarnya yg langsung menaiki motornya karena sebentar lg akan dimulai.

Tak lama pun keduanya mulai menjalankan motornya masing masing setelah diberikan aba aba oleh orang didepannya itu.

Sebagian orang meneriaki jga memberikan semangat untuk Darrel dan beberapa orang meneriaki nama Nathan.

"Darrel semangat."teriak seorang gadis membuat Raffa menoleh kearah suara yg menurutnya sangat berisik itu.

"Berisik lo."cibirnya membuat gadis itu mendengus sebal.

"Apasi Lo sirik aja,ya kalo gak mau berisik pergi aja lo."balasnya galak.

"Cih,suara cempreng aja bangga lo."cibirnya namun tidak membuat gadis bernama Ressa itu berhenti meneriaki nama Darrel.

"Wow Darrel menang."teriaknya saat Darrel memenangkan balapan ini.ia pun langsung berlari menghampiri lelaki itu.

"Selamat atas kemenangannya,gue tau lo emng jago."ujarnya heboh setelah berhasil mencium pipi Darrel sekilas tanpa malunya.

Bukannya menjawab atau apa Darrel memilih turun dari motornya dan berlari mengejar seseorang yg ia kenali.

"Dasar cewek gak tau malu, pantes emang lo bersikap kayak tadi hah?"maki Raffa pada Ressa.

"Lo gak usah ikut campur deh Raff, terserah gue dong knpa lo yg ribet."

"Sadar, Darrel itu gak bisa lo gapai,dia udah jadi suami orang"balasnya.

Sedangkan disisi lain akhirnya Darrel bisa menghentikan orang yg memakai topi itu.

"Lo gak bisa lari lg."

DARREl AlFATHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang