bagian #31

1.6K 59 0
                                    

   budayakan vote setelah membaca ya man teman, Tolong hargai author yang sudah jungkir balik mikirin alurnya.








H
A
P
P
I

R
E
A
D
I
N
G
.
.
.
.
.
.
.
.











  "Kamu apaan si, balikin handphone nya." Ujar Kiara yang tidak tertima saat handphone nya dirampas secara tiba tiba seperti itu.

"Banyakin ngaji sayang.jangan handphone mulu ah." Peringatnya.

"Tapi_"

"Apa?kamu aja dalam sebulan ini gak ada lho setoran hafalan satu ayat pun." Ujarnya mengingatkan kembali.Kiara menghela nafasnya pelan.

"Iyaiya,maaf.besok deh aku setornya ya.nanti ngaji juga tapi please balikin dulu handphone bentar aja.ya ya." Tawarnya.siapa tau Darrel mau merubah pikiran sekali saja.

"Emang yakin nanti masih ada umur?" Tanyanya dengan mode serius.besok dan nanti katanya,tapi jika mati sekarang bagaimana.

"Astaghfirullah,kamu jahat banget ih.doain aku meninggal." Sahutnya dengan nada sedikit kesal.kata katanya itu dikit tapi nyakitin banget.

"Aku gak doain kamu,tapi umur itu gak ada yang tau." Balasnya.meninggal itu tidak mandang apapun, karena jika memang sudah ditakdirkan meninggal mau dia keadaan sehat atau tidak,muda atau tua sama saja tidak bisa di tawar.karena ketika manusia dilahirkan Allah SWT sudah menyiapkan takdirnya masing masing.

Kiara terdiam,benar juga si yang di katakan oleh suaminya itu.ia langsung beranjak dari tempatnya lalu berjalan kearah kamar mandi untuk mengambil wudhu sebelum mengaji.

Darrel tersenyum lalu melihatnya lalu bergantian ke kamar mandi untuk mengambil wudhu selesai istrinya keluar dari kamar mandi.

"Kamu ngapain?" Tanyanya pada lelaki itu saat sudah duduk tepat di depannya.

"Menurut bunda?" Ujarnya dengan malas.sudah tau ia sudah memegang Al-Qur'an,masa iya masih nanya mau ngapain.

"Ya tapi kenapa harus disini?aku lagi gak mood ngaji bareng kamu." Ujarnya.

"Oh, oke." Ujarnya yang langsung menaruh Al-Qur'an nya lalu mengambil jaket serta kunci motornya.

"Mau kemana,malem malem." Tanyanyanya dengan sedikit panik.bagaimana tidak,ini sudah malem masa iya dia ditinggal sendirian dirumah.

"Ngaji bareng temen." Balasnya santai tanpa beban sama sekali.

"Jahat banget mau ninggalin aku sendiri di sini." Lirihnya.

"Terus maunya gimana?"

"Ngaji bareng aja sama aku." Cicitnya dengan menampilkan wajah menggemaskan itu.

Darrel tersenyum tipis nyaris tak terlihat lalu kemudian duduk di tempat tadi lagi.

Selesai mengaji bersama keduanya langsung menaruh Al-Qur'an yang di baca tadi ke tempat semula.

"Sayang." Panggilnya membuat lelaki itu langsung duduk di sebelah istrinya itu.

"Aku udah dapet lho tempat foto studio yang bagus untuk foto nanti." Ujarnya dengan antusias.

Kiara memang berniat melakukan foto bersama suaminya agar ada momen disaat dirinya sedang mengandung.

"Aku gak izinin."

"Maksudnya gimana?"

"Jangan cari cari studio foto lagi karena aku gak izinin kamu buat di foto foto disana." Finalnya.dari awal ia memang tidak setuju dengan hal itu.

"Ih kamu ko gitu si,aku pengen abadiin momen ini tau,masa gak boleh." Ujarnya dengan kesalnya.

"Aku gak larang soal itu tapi aku gak suka dan gak rela kalo istri aku berpose di depan cowok lain." Karena biasanya fotografer nya selalu laki laki dan ia tidak menyukai itu walaupun disana ada dirinya sekalipun.

"Kamu gak seru,gak pengertian,jahat."

Darrel memilih diam tanpa merespon apapun.

"Ayah ih,ayo dong izinin ya,kan fotonya sama kamu juga ." Bujuknya lagi.

"Kita bisa foto dirumah, tinggal di dekor dikit aja gampang kan." Ujarnya.

"Tapi_"

" Mau atau enggak?" Tanyanya untuk yang terakhir kalinya.

"Ck... Iyaiya mau." Balasnya seraya menyenderkan kepalanya pada bahu dada bidang suaminya itu.

"Lagian kamu tuh aneh banget tau gak,pasangan lain gak ribet kalo soal studio foto.lah kamu nyebelin nya minta ampun." Cibirnya yang jelas saja di dengarkan oleh Darrel.

Lelaki itu memiliki diam seraya membaca bukunya.membiarkan istrinya itu menggerutu tanpa ia balas barang satu kata pun.

"Ayah." Panggilnya setelah cape menggerutu sejak tadi yang sama sekali tidak direspon oleh suami galaknya itu.

"Hm." Balasnya.

"Elusin perut aku dong." Ujarnya.

Datrel langsung menaruh bukunya dan mulai mengelus perut buncit istrinya itu seraya bershalawat.

Kiara tersenyum karena rasa sakit perutnya sedikit berkurang setelah Darrel mengelus perutnya itu.anaknya itu memang selalu ingin dimanja oleh ayahnya itu.

Perlahan kiara mengubah posisinya yang tadinya duduk bersandar,kini menjadi terbaring sampai akhirnya ia tertidur.

Darrel yang melihat istrinya yang sudah tertidur pun menyudahi aktivitasnya.

"Sehat terus anak ayah bunda."ujarnya.setelahnya ia mengecup perut buncit istrinya itu.

Lelaki itu menarik selimut untuk menutupi tubuh keduanya dan mengecup singkat kening istrinya sebelum ia tidur.

"Semoga mimpi indah sayang." Ujarnya.

Darrel melihat wajah teduh istrinya itu.ada beberapa penyesalan dalam dirinya karena kebanyakan menolak permintaan kecil wanita yang sedang mengandung anaknya itu.namun jika di pikir ualng itulah jalan terbaiknya.










See you next part



   



















DARREl AlFATHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang