bagian #41

1.3K 37 0
                                    


Assalamualaikum

Budayakan vote setelah membaca ya man teman semuanya hargailah Author nya yang sudah jungkir balik mikirin alurnya hhe
______________________________________

      Darrel baru saja tiba di rumahnya.ia menghentikan langkahnya sebelum masuk kedalam rumah lalu berjalan kearah samping saat menyadari sesuatu.

Ia melipat kedua tangannya diatas dada. "Lagi ngapain?" Tanyanya membuat anak kecil itu menoleh.

"Jangan belisik ayah, nanti ketauan bunda." Ujar Nio dengan pelan.Nio kini sudah berumur tiga tahun.

"Memang kenapa?" Tanyanya lagi.

"Aku nda mau mandi."

Darrel berjongkok lalu mengusap puncak kepala anaknya itu dengan lembut. "Kalo kamu mau mandi nanti ayah beliin mainan lagi." Ujarnya.

"Benelan." tanyanya dengan mata yang berbinar binar. Darrel mengangguk mengiyakan.

Nio merentangkan kedua tangannya kode minta di gendong sang ayah.Darrel tersenyum tipis lalu menggendong putranya itu dan masuk kedalam rumah.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam,"Kiara menghampiri suaminya lalu mencium punggung tangannya.

"Ko Nio bisa sama kamu, ketemu dimana?daritadi aku nyariin gak ketemu ketemu."

"Didepan."

"Minta maaf sama bundanya," ujar Darrel pada Nio.

"Aku ndak salah,kenapa halus minta maaf ayah?" Tanyanya.

"Setiap mau mandi,kabur kaburan.emang itu udah bener?" Tanyanya. Anak itu menggelengkan kepalanya.

"Maaf bunda."

Kiaras tersenyum tipis, "iya bunda maafin.tapi sekarang mandi ya."

"Mau mandi sama ayah," ujar Nio yang semakin mempererat pelukannya pada sang Ayah.

"Ayahnya kan baru pulang,masa harus mandiin kamu," bujuknya namun putranya itu malah menggelengkan kepalanya,seolah menolak permintaan bundanya.

"Gapapa,Nio bareng aku mandinya." Ujarnya.

    Selama kedua lelaki itu mandi,Kiara menyiapkan pakaian untuk keduanya.

Selang beberapa lama menit kedua laki laki itu baru saja keluar dengan sama sama hanya menggunakan handuk saja.

"Sini pake baju dulu," ujar Kiara pada Nio.

Anak itu menghampiri bundanya untuk dipakaikan baju serta yang lainnya.

"Tuh ganteng kan,kalo udah mandi.wangi lagi."

Pandangan Kiara tertuju pada suaminya yang hanya diam melihat kearahnya.

"Kenapa gak di pake bajunya?"

"Pengen kayak Nio juga." Jujurnya tanpa rasa malu sedikitpun.

"Apaan si udah gede juga,malu sama umur." Balasnya.

Darrel tidak menjawab apapun lalu duduk dikasur dan memainkan ponselnya.

Kiara menghela nafasnya seraya menggelengkan kepalanya,lalu berjalan kearah suaminya.

Lelaki itu tersenyum lalu menaruh handphonenya kembali.

"Apa? gausah senyum."

"Senyum itu ibadah sayang."

_

    Usai menidurkan putranya Kiara langsung ke kamarnya untuk tidur juga.
  Nio memang sudah tidur dikamarnya sendiri yang terletak tepat sebelah kamar orang tuanya itu.

DARREl AlFATHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang