"Kenapa?ko diem?hasilnya gimana?""Ini...."
"Apa?"
"Garisnya cuma satu."
" aku kan udah Bilang,jangan terlalu berharap."
"Iya garisnya cuma satu tapi ditambah lagi satu,bun." Lanjutnya.
"Bercanda ah,kamu." Kata Kiara yang masih tidak percaya.
Darrel menunjukkan hasilnya untuk meyakinkan.tanpa disadari Kiara mengeluarkan airmata nya.
"Nio bakal punya adek." Lirihnya seraya memeluk suaminya.
Siangnya keduanya kerumah sakit untuk memastikan, karena terkadang hasil Tespack sering kali tidak akurat.
Setelah namanya dipanggil Kiara langsung di periksa oleh dokternya setelah diberikan beberapa pertanyaan terlebih dahulu.sedangkan Darrel dan Nio hanya menunggu saja.
"Gimana dok?"
Dokter itu tersenyum, "ibu Kiara memang sedang mengandung,dan usianya baru tiga Minggu."
"Ini saya tuliskan resepnya,nanti tinggal di tebus aja obatnya."
Ternyata benar ya jika ucapan adalah doa.dulu Darrel mengatakan jika ia akan memiliki anak lagi jika anak pertamanya sudah berumur tiga tahun.dan sekarang disaat Nio baru menginjak umur yang ketiga tahun, keduanya kembali di percayakan untuk anak kedua,yang tak lain adalah adeknya Nio.
OoO
"Kamu yakin,gapapa?kalo emang gak enak badan gausah pergi aja." Saran Darrel.
Hari ini adalah ulang tahunnya Anak Sagara yang ke dua taun,dan Kiara keukeuh ingin datang kesana.padahal sebenarnya jika tidak hadir pun tidak apa apa.
"Gapapa ih, gaenak tau.masa setiap kita ada acara mereka selalu datang, terus giliran mereka yang punya acara,kita malah gak Dateng."
"Itu cuma acara anak anak,bun."
"Kalo kamu gak mau ikut gapapa,aku sama Nio aja yang pergi."
Tanpa mengatakan apapun Darrel langsung mengambil kunci mobilnya.percuma berdebat dengan istrinya itu,tidak akan menang juga.
"Kalo disana tiba tiba ngerasa pusing,bilang." Peringat Darrel.
"Iya." Balasnya.
Sesampainya disana Teryata acaranya sudah mau dimulai.tamunya memang tidak banyak karena memang hanya mengundang orang orang terdekatnya saja.
"Nio kasih dong kado nya."
"Ndak mau,males." Balasnya.
"Eh masa kayak gitu si,ayo dong kasih." Nio menghela nafasnya lalu memberikan kado yang ia bawa pada Aluna.
"Macih io."
"Hm."
Acara demi acara sudah selesai dan beberapa orang pun sudah pada pulang.
"Makasih ya udah mau datang." Kata Melody dengan senyumnya itu.
"Sama sama,tapi maaf ya karena sikapnya Nio begitu pada Aluna." Ujarnya yang merasa tidak enak karena sikap putranya itu.
Mau berdoa seperti apapun, nyatanya Nio tidak beda jauh dengan sifat sang Ayah yang mempunyai sifat dingin.Nio hanya akan sedikit mencair didepan ayah bundanya saja,tapi jika diluar sudah seperti kulkas berjalan.
"Hha gapapa,sans aja.aku ngerti ko."
"Ih beneran, aku gak enak tau."
"Gapapa.oh iya selamat ya atas kehamilannya keduanya.semoga dilancarkan semuanya."
"Iya,aminn.makasih."
Diwaktu yang sama Nio menghampiri bundanya,dan merengek ingin segera pulang dari sana.
" Nda ayo pulang." Ujarnya seraya menarik narik baju sang bunda.
"Iya bentar."
"Kita pamit dulu ya, sekali lagi maaf." Ujarnya yang langsung diangguki melody.
Nio menarik narik bundanya untuk berjalan ketempat ayahnya berada.dilihatnya ayahnya itu sedang mengobrol dengan papanya Aluna.
"Kenapa bunda di tarik tarik,heh." Kata Darrel saat melihat anaknya menarik narik istrinya itu.
"Mau pulang." Sahut anak itu dengan menampilkan wajahnya yang sudah kesal sejak tadi.
"Gar,pamit pulang dulu ya.soal kerjaan bahas nanti aja."
"Oke."
"Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam."
Kiara menatap putranya heran, karena tidak biasanya Nio terlihat sekesal ini.biasanya ia seneng di jika sedang banyak orang orang di sekitarnya."Kamu kenapa si,tiba tiba minta pulang?" Tanya Kiara pada putranya itu.
Nio hanya diam tanpa mau menjawab apapun juga.
"Bunda tanya lho,ko diem aja si?marah sama bunda?" Tanyanya.
Nio menggelengkan kepalanya,dia tidak marah pada bundanya sama sekali enggak.
"Terus kenapa?"
"io gak ndak suka Alun." Ujarnya pada akhirnya.
"Lo gak suka cewek cil? astaghfirullah."sahut sang ayah.
"Ngomongnya ih."
"Khilaf bun, abisnya dia aneh masa gak suka cewek." Kiara menggelengkan kepalanya.bisa bisa nya dia mengatakan anaknya sendiri seperti itu padahal belum tau lanjutannya apa.
"Nio,kenapa gak suka sama Luna,dia baik lho."
"Alun centil bun,io ndak suka." Ujarnya.ia memang kurang menyukai Aluna karena menurutnya gadis kecil itu terlalu centil yang selalu Menempelinya.
"Luna cuma pengen temenan sama kamu, mungkin itu emang caranya dia buat dapetin perhatiannya kamu."
"Pokoknya io ndak mau temenan sama Alun."
Kiara menghela nafasnya pelan. "Oke oke,tapi udah dong jangan cemberut gitu.jelek tau."
"Ish.. "
"Ayah." Panggilnya.
"Hm."
"Aku tiba-tiba pengen rujak deh," ujarnya.
Darrel hanya diam,tiba tiba saja ingatannya mengingat saat Kiara mengandung Nio waktu itu yang meminta dirinya membuat rujak sendiri.
"Ayah,ko malah diem.gak mau ya?"
"Bukan."
"Terus?"
"Kamu gak akan nyuruh aku buat bikin rujak sendiri lagi kan?"
Kiara terkekeh pelan ternyata suaminya itu masih mengingat saja kejadian dulu, padahal itu sudah lama.Nio saja sudah tiga tahun sekarang.
"Enggak ko,tenang aja.cariin ya." Pintanya.
"Hm"
KAMU SEDANG MEMBACA
DARREl AlFATHAN
General FictionDARREL Alfathan Gradexa namanya,si cowok galak yg terkenal sebagai raja jalanan namun banyak di disukai oleh para gadis. wajahnya yg tampan dengan pengetahuan agama yg cukup luas membuat para gadis mendekati nya. bukan Darrel namanya jika tidak meno...