bagian #2

2.6K 68 0
                                    

    
H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G



    "Arrel lg ngapain si sibuk bgt perasaan?"tanyanya pada lelaki yg sedari tadi berkutat dengan laptopnya.

"Kerja."balasnya singkat tanpa menoleh sedikitpun kearah gadisnya.

Gadis itu mengerutkan keningnya sejak kapan suaminya itu bekerja.
"Bercanda nih pasti."kekehnya.

Darrel memilih diam tanpa membalas apapun terserah gadis itu mau percaya atau tidak padanya karena yg terpenting baginya sekarang itu hanyalah menyelesaikan pekerjaannya.

"Arrel serius kerja?"tanyanya lg memastikan karena dari raut wajahnya emang tidak ada kata bercanda.

"Ya lo pikir selama satu Minggu ini lo hidup pakai uang siapa kalo gue gak kerja?"tanyanya.ini adalah kata yg sedikit lebih panjang yg dikatakan lelaki itu.

"Papa."balasnya pelan sangat pelan namun tetap saja Darrel mendengar nya.

"Gue udah minta papa buat stop ngasih lo uang, karena sekarang lo tanggung jawab gue,dan gue harap lo gak minta apapun lg ke papa."ujarnya.

Darrel memang sudah ikut campur dalam perusahaan ayahnya dan itu sudah berlangsung sejak ia duduk dibangku SMA.awalnya ia menolak karena rasanya ia belum siap akan hal itu namun ayahnya memberikan memberikan penawaran yg membuatnya akhirnya mengikuti keinginan ayahnya itu.

Penawarannya adalah jika ia menyetujui untuk mulai ikut campur soal urusan kantor ayahnya akan mengizinkan apapun keinginan putranya itu selama itu masih terbilang baik namun jika ia menolaknya ayahnya tidak akan mengizinkannya kemanapun selain sekolah.

Dan akhirnya jalan yg ia pilih adalah mengikuti keinginan ayahnya.namun walaupun begitu ayahnya tidak meminta Darrel datang ke kantor setiap hari karena ia tau putra nya masih sekolah.Darrel hanya diminta sekali atau dua kali saja datang ke kantor dan itupun selesai sekolah, selebihnya Darrel mengerjakan pekerjaannya disela sela waktu kosongnya dimanapun ia berada.

"Iya Arrel."balasnya.

"Arrel udah selesai ngerjainnya?"tanyanya.

"Knpa?"bukannya menjawab lelaki itu malah bertanya balik.

"Kalo belum selesai,ngerjainnya dikamar aja ya,Ara takut kalo tidur sendirian."ujarnya.sebenernya dirumah papa dulu ia jga tidur sendiri namun entah mengapa sejak menikah ia jadi takut jika harus tidur sendiri,aneh tapi itulah Ara.

Darrel menghela nafasnya pelan lalu menutup laptopnya dan berjalan seraya merangkul gadis itu berjalan kearah kamar mereka.

Kiara langsung berbaring ditempat tidur sedangkan Darrel duduk tepat di samping istrinya yg sudah terbaring itu.

"Arrel jgan tidur malem malem ya."ujarnya seraya menatap suaminya dari bawah.

"Hm."

"Ish Arrel mah jawabnya gitu mulu gada yg lebih panjangan dikit gitu."gerutunya.

"Tidur."suruhnya saat ia sudah bosan mendengar ocehan kiara setidaknya untuk hari ini.

DARREl AlFATHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang