Bagian # 47

1.4K 39 0
                                    

Assalamualaikum man teman semuanya

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya., hargailah Author nya yang sudah jungkir balik mikirin alurnya hhe.

______________________________________

"Pelan pelan bun." Protesnya saat sedang di obatin oleh istrinya itu.

"Ini juga udah pelan,kamunya aja yang gak bisa diam." Balasnya.

"Lagian kamu mah aneh, berantem jago giliran kayak gini aja dikit dikit sakit."

"Kan emang sakit,bun."

"Alesan."

"Sekarang kamu galak ya,bun.dulu gak gini perasaan." Sahutnya.

"Kamu juga manja banget ya sekarang, perasaan dulu cuek banget.apalagi pas awal awal nikah." Balasnya tak mau kalah.

Darrel memilih diam tanpa menjawab apapun lagi.jika di pikir pikir dulu ia memang sangat cuek sekali pada istrinya sendiri.

Selesai mengobati luka itu,Kiara langsung membereskan lagi semuanya.

Diwaktu yang sama Kiara merasakan pelukan hangat yang di Berikan istrinya itu.

"Apasi, lepas ah.gerah tau."

"Bentar doang,bunda." Sahutnya.

"Jangan lupa nanti jemput Nio ya." Kata kiara mengingat lagi.

"Hm."

"Bun,mau makan.laper." Ujarnya setelah melepaskan pelukannya itu.

"Yaudah, tunggu bentar." Kiara langsung beranjak dari tempatnya lalu pergi untuk mengambil makan untuk suami manjanya itu.

Tak lama pun Kiara kembali lagi dengan membawakan makan serta minum untuk lelaki itu.

"Makasih mba istri."

"Sama sama pak suami." Balasnya.

"Suapin dong." Pinta Darrel.

"Manja banget si kamu ah."

"Tangan aku sakit tau,abis berantem tadi." Ujarnya seraya memegang tangannya dan berekspresi seperti kesakitan.

Kiara menghela nafasnya pelan.ada ada aja alesannya.

"Gausah liatin aku kayak gitu."

"Apa salahnya liatin istri sendiri,emang boleh liatin istri orang?" Balas Darrel asal.

"Berani liatin cewek lain,aku colok nih mata Kamu." Ancamnya.

___

    Sorenya Darrel benar benar menjemput putranya itu di rumah mertuanya.

Dan saat ia sudah membawa Nio pulang.Kiara langsung saja mememeluk serta mencium putranya itu.

"Aaa.. kangen banget bunda."

"Baru ditinggal nginep sehari aja, sampai segitunya Bun." Celetuk Darrel yang sedari tadi hanya melihat istri dan anaknya itu.

"Besok besok,sebulan aja lo nginepnya cil."

"Iya ntar Nio nginep sebulan bareng aku, biarin aja kamu disini sendirian."balas Kiara.

"Ya gak bisa gitulah,kamu kan istri aku." Protesnya.

"Nio kan anak aku,masa iya aku jauh dari anak aku."

"Jadi kamu lebih pilih Nio daripada aku?" Tanyanya.

"Aku gak bilang gitu lho." Ujarnya.

Darrel tidak menjawab apapun dan memilih pergi ke kamarnya begitu saja.

" Kamu disana gak nakal kan sayang?" Tanyanya pada Nio.

Lelaki itu menggelengkan kepalanya " io kan anak baik." Cengirnya.

"Mau cake gak?tadi bunda bikin lho." Kata kiara.tadi ia memang sengaja membuat cake kesukaan putranya itu.

"Mau,nda." Balasnya dengan antusias.

"Oke, tunggu Bentar.bunda ambil dulu ya." Ujarnya yang langsung diangguki oleh Nio.

   
                              OoO

    Hari ini Darrel mengajak keluarga kecilnya ke kebun binatang.ia sengaja meliburkan diri karena ingin menemani istrinya yang sangat ingin ke tempat wisata itu.

Sesampainya disana Darrel langsung membeli tiket masuknya.selesai menyelesaikan semuanya barulah mereka bisa masuk kedalam.

"Nda, gendong." Ujar Nio seraya merentangkan kedua tangannya itu.

"Jalan sendiri dong,kan udah gede." Sahut sang Ayah.

"io masih kecil yah."

"Yaudah sama ayah aja." Ujarnya karena ia tidak mau anak kedua malah kegencet nanti jika Kiara menggendong putranya itu.

"No.pengen ma nda." Keukeh Nio seraya memamyunkan bibirnya.

Darrel menghela nafasnya pelan,lalu berjongkok di depan anaknya. "Kamu sayang gak sama bunda?" Tanyanya yang langsung diangguki oleh Nio.

"Kamu sayang juga,sama adek Kamu?" Tanyanya lagi yang lagi lagi diangguki oleh Nio.

"Kalo sayang, jangan minta di gendong sama bunda ya,disini itu kan ada adeknya Nio.kalo bunda gendong kamu nanti adeknya kegencet gimana? emang kamu gak kasian?" Tanyanya seraya menyentuh perut istrinya yang mulai membuncit itu.

"Kasian."

"Jadi masih mau digendong bunda?" Tanyanya lagi.

Nio menggelengkan kepalanya lalu merentangkan kedua tangannya pada sang ayah.

Kiara tersenyum melihatnya.untung saja Nio mau mengerti,kalo tidak ia tidak tau akan secape apa jika lama lama menggendong Nio.

"Anak ayah pinter." Kata Darrel seraya mencium kening putranya itu.

"Rame banget ya yah."  Kata Kiara yang melihat banyak sekali pengunjung disini.

"Iya." Balasnya.

"Ayah."

" Hm."

"Foto disana yu,bagus kayaknya." Ujarnya.

"Iya,nanti bentar dulu.kasian nih anaknya yang lagi seru liatin temennya." Balas Darrel.

Nio memang terlihat bahagia saat melihat Gajah yang asli, karena selama ini ia hanya melihat gambar atau boneka gajah milik tetangganya.

"Heh, sembarangan kamu." Protesnya.

"Anaknya aja gak protes bun." Kekehnya.

"Ya karena dia gak terlalu ngerti."

    
  

DARREl AlFATHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang