bagian #6

2.4K 59 0
                                    


    "Ra bisa gak si lo cerita yg lain aja bosen tau gak gue denger lo cerita soal suami lo terus."kesal Rea karena setiap pertemuan dengannya yg Kiara ceritakan hanya tentang Darrel si manusia kutub itu.

"Ih Rea mah gitu gak seneng bgt kayaknya liat temennya bahagia."ujarnya.enggak tau kenapa rasanya menceritakannya saja ia sudah sangat bahagia.

"Bukan gue gak suka lo bahagia Kiara,cuma ya gue bosen doang kayak gada cerita lain aja gitu.lagian gue heran ko lo bisa si sampai sebucin itu sama tuh orang."herannya.bagaimana bisa seorang Kiara mau bertahan dengan laki-laki modelan Darrel.

Kiara mengangkat bahunya acuh karena dirinya pun tidak tau knpa dirinya bisa sampai sebucin ini padahal sebenarnya ia tidak menyukai orang yg selalu membentaknya namun entah mengapa walaupun Darrel dulu sering membentaknya tidak membuat nya untuk mundur dan membenci lelaki yg kini sudah resmi menjadi suaminya itu.

Rea menghela nafasnya berat. "Terserah lo ya Ra,tapi please jgan cerita yg sebenarnya gak penting soal si manusia kutub itu.lo boleh cerita apapun asal jangan dia terus okey gue bosen tau gak."

"Iyaiya maaf deh Rea."ujarnya seraya menyengir tanpa dosanya.

"Tapi kalo lo disakitin sama dia lo harus bgt cerita sama gue Ra."balasnya dengan senyumnya.ia tidak mau sahabatnya menderita sendirian jika seandainya Darrel tidak memperlakukan Kiara dengan baik.

Kiara mengangguk,ia paham kekhawatiran Rea padanya, walaupun kadang sering ribut karena hal sepele tapi sebenarnya Rea sangat menyayanginya begitu pun sebaliknya.

Keduanya memang sudah bersahabat sejak keduanya duduk dibangku SD dan setiap ada masalah pasti keduanya akan saling cerita dan menguatkan.seperti halnya saat Kiara kehilangan sang mama hanya Rea yg bisa membuatnya kembali tersenyum disaat keterpurukannya.

"Duh gue lupa sesuatu."panik Rea saat dirinya melupakan sesuatu yg sedikit penting.

"Lupa apa?"

"Ntar gue jelasin,gue duluan bye."ujarnya yg langsung pergi begitu saja dengan sedikit berlari.

Kiara menggelengkan kepalanya saat melihat Rea yg panik seperti itu,tapi ia tidak mau ambil pusing dan memilih kembali melanjutkan membacanya.

Nmun tak lama dari itu ia jga memutuskan pergi untuk menemui Darrel digedung lain, Tapi sebelum itu ia menyempatkan untuk membeli makanan terlebih dahulu.

Awalnya ia sangat bersemangat namun saat ia sudah menemukannya mendadak semangatnya luntur saat melihat Darrel yg sedang mengobrol dengan perempuan yg katanya jga teman dekat suaminya itu.

Nmun walaupun begitu ia tetap menghampirinya.

"Arrel."panggilnya membuat dua manusia itu langsung menoleh kaarahnya.

"Lo ngapain disini?"tanyanya.

"Pengen makan bareng sama Arrel."ujarnya. "Eum ka Ressa bisa pergi gak soalnya Ara cuma pengen berdua sama Suaminya Ara."lanjutnya.

Ressa berdecak sebal karena merasa terganggu namun walaupun begitu ia tetap berdiri lalu pergi meninggalkan kedua orang itu dengan perasaan kesalnya.

"Gue bisa makan sendiri."ujarnya saat istrinya itu hendak menyuapinya.

"Iya tau,tapi Ara lg pengen nyuapin Arrel,mau ya."balasnya dengan senyumnya.Darrel menghela nafasnya lalu menerima suapan itu.

"Eum besok Ara boleh nginep dirumah papa gak?udah kangen bgt soalnya."izinnya. "Tapi kalo gak dibolehin jga gpp ko mungkin kapan kapan aja hhe."lanjutnya karena tidak mendapatkan respon apapun dari lelaki itu.

Ia tahu posisinya sekarang adalah seorang istri yg dimna harus mendapatkan izin saat ingin berpergian atau sekedar untuk menginap.

"Boleh,tapi gue ikut."ujarnya.

"Arrel serius,bneran gak keberatan kan?"tanyanya memastikan.

"Knpa gue harus keberatan,orang tua lo,orang tua gue jga sekarang."balasnya.karena sebahagia apapun anak perempuan hidup bersama suaminya tetap saja hal yg paling dirindukan adalah orang tuanya dan ia tidak mau egois dengan melarang istrinya untuk sekedar bertemu dengan papanya sendiri.

"Makasih Arrel."ujarnya seraya menggenggam tangan suaminya itu.ia kira Arrel akan melarangnya mengingat sikap Arrel yg kadang galak dan egois itu namun ternyata tidak.

"Eum Arrel."panggilnya membuat lelaki itu menoleh kearahnya dan menggerakan dagunya seolah berkata 'apa'.

"Arrel bisa gak gausah deket deket sama ka Ressa,Ara cemburu tau."curhatnya.ia tau Ressa hanyalah teman bagi Darrel namun ia bisa melihat jika Ressa menggapnya melebihi teman.

Darrel hanya diam tanpa mau menyauti ucapan wanita itu yg sudah ia dengar berulang kali.

"Arrel denger Ara gak si, ngomong dong."kesalnya karena ucapannya seolah hanya angin lalu.

"Gue sama Ressa cuma temen Ra,gak lebih."ujarnya dengan nada dinginnya.

"Iya tau tapi_"

"Kalo kesini cuma mau ngajak ribut mending lo pergi."bentaknya membuatnya langsung terdiam dan menunduk.

Hening

"Nanti lo pulang sendiri gpp kan?"tanyanya setelah beberapa keheningan itu.

Ia memang pulang lebih awal hari ini dan sepulang dari sini ia harus langsung ke kantor karena ada beberapa yg memang harus ia kerjakan disana.

"Iya."

"Langsung pulang,jagan keluyuran."peringatnya mengingat wanita itu yg kadang sangat susah dikasih tau.

"Iya nanti Ara langsung pulang,tenang aja."balasnya dengan nada lebih pelan dari biasanya.

Lelaki itu membereskan Beberapa barangnya yg ia keluarkan tadi, karena sebentar lg kelasnya akan dimulai.

"Gue pergi dulu,bentar lg kelasnya dimulai."pamitnya yg langsung diangguki oleh Kiara.

"Semangat belajarnya suaminya Ara."ujarnya dengan senyum tipisnya.

"Hm.maaf karena udah bentak lo tadi."sesalnya.ia tahu harusnya ia bisa lebih mengontrol emosinya.

Darrel mencium kening istrinya itu sebelum pergi. "Assalamualaikum istrinya Arrel."ujarnya dengan senyumnya yg sangat jarang diperlihatkan oleh lelaki itu.

Beberapa Kiara mencerna perkataan Darrel tadi.baru kali ini Darrel bersikap manis seperti ini.

"Tadi itu bneran Arrel?ko bisa semanis itu si."ujarnya pada dirinya sendiri seraya tersenyum senang.gak apa apalah tadi di bentak dikit kalo ending nya begini,pikirnya.




















Assalamualaikum man teman semuanya maaf karena Author baru bisa up sekarang dan maaf jga kalo feelnya gak dapet karena otaknya lg mumet sama persoalan lain hhe.

Tapi insyaallah kalo ada ide bagus author bakal cepet ko up nya

See you next chapter 🌸



DARREl AlFATHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang