Bagian #48 ( Ending)

2.6K 45 3
                                    



Waktu begitu berlalu begitu cepat.Kini Kiara kembali terbaring di ruang bersalin dengan di temani oleh Darrel.

Melihat istrinya yang kesakitan seperti itulah membuat Darrel sakit sendiri, karena ia paling tidak bisa melihat orang yang disayanginya kesakitan seperti ini.

"Sakit hiks.. "

"Iya aku tau,tapi aku yakin kamu bisa lewatin semuanya.sabar ya."

Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya tibalah waktunya untuk Kiara mengeluarkan bayinya dengan di bantu oleh dokter.

Kiara sangat merasa lega saat melihat putrinya yang sudah terlahir dengan selamat dan tanpa kekurangan apapun juga.

Darrel langsung mengadzani putrinya itu sebelum nantinya di bersihkan.

Setelah mengadzani putrinya Darrel langsung memberikan bayinya pada suster itu.

"Ayah hiks.. bayi kita."

"Bayinya cantik sayang,sama seperti kamu, terimakasih." Ujarnya.ia sangat bahagia bisa menjadi seorang ayah untuk yang kedua kalinya.

OoO


"Dia mirip banget ya sama kamu." Kata Darrel yang sedang menggendong bayi mungil itu.

"Allhamdulillah dong,masa iya mirip kamu terus." Sahutnya.

Karena Nio sangat mirip dengan ayahnya jadi saat anak keduanya mirip dengannya itu adalah suatu kebahagiaan tersendiri bagi Kiara.

"Aku pengen gendong adik." Kata Nio yang sedari tadi hanya melihat bunda,atau ayahnya saja yang menggendong bayi mungil itu.

Kiara tersenyum lalu mengelus puncak kepala putranya itu. " Sayang,kamu belum bisa gendong adiknya.liatin aja ya."

"Tapi io juga mau gendong adik,nda."

"Gede dulu baru bisa gendong bayi." Sahut ayahnya itu.

Darrel memberikan putrinya saat bayi itu menangis.Kiara langsung saja mengambil bayi itu yang sepertinya sedang haus itu.

"Cantik."ujar Nio seraya menyentuh pipi adiknya itu.

"Iya.nanti kalo udah besar adiknya di jagain ya." Ujar Kiara yang langsung saja diangguki oleh Nio.

"Nda,kenapa adik seling tidul?Nio aja cuma siang sama malem doang." Tanyanya.yang ia lihat adiknya itu sering sekali tidur.

Kiara terkekeh pelan mendengarnya. "Karena adiknya masih bayi, sayang.dulu kamu juga sama kayak adik banyak tidurnya." Ujarnya yang memberikan penjelasan pada anaknya itu.

Kiara menidurkan bayinya saat bayi itu sudah tertidur setelah kenyang.

"Nda." Panggil Nio.

"Kenapa sayang."

"Pengen peluk." Ujarnya seraya merentangkan kedua tangannya.

Tanpa menunggu lama lagi,Kiara langsung memeluk putranya itu.setelah melahirkan anak keduanya Kiara memang jarang sekali memeluk putranya itu.

"Maafin bunda ya, karena jarang peluk io." Ujarnya.

"io ngelti nda."balasnya.

"Eum makasih sayang." Ujarnya seraya mencium putranya itu.

_

Setiap harinya Kiara berusaha keras untuk membagi waktunya itu untuk kedua anaknya serta suaminya itu.

Ia tidak ingin Nio merass kekurangan kasih sayang setelah adanya seorang adik.

Seperti sekarang ini,Kiara menemani putranya yang sudah mengantuk itu.sedangkan bayinya sedang di gendong sang ayah dikamar mereka.

Kiara menutup bukunya saat melihat Nio yang sudah tertidur itu. "Mimpi indah sayang." Ujarnya seraya mengecup kening putranya seraya membenarkan selimutnya.

"Nio udah tidur?" Tanyanya.

"Udah,yah."

Darrel menidurkan bayinya ketempat tidur bayi.

"Makasih ya,udah mau bantu ngurus kedua anak kita." Ujarnya.karena tidak semua suami mau ikut mengurus anak apalagi setelah lelah bekerja.

"Harusnya aku yang makasih sama istriku ini.makasih karena udah sabar ngurus mereka dan juga aku." Ujarnya.

"Ayah."

"Hm."

"Udah nemu sekolah yang tepat buat Nio." Tanyanya.bentar lagi Nio berusia empat tahun dan umur segitu udah waktunya untuk bersekolah TK.

"Udah, tempatnya gak terlalu jauh juga dari sini." Ujarnya.ia sengaja mencari sekolah yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya agar lebih mudah saja.

"Nanti juga,biara aku aja yang nyari perlengkapan sekolah buat Nio."

"Emang kamu ada waktu buat beli perlengkapan sekolah."

"Kalo buat kamu dan anak anak kita,aku akan selalu ada waktu.lagian kalo kamu nanti yang ada malah ribet, apalagi kan sekarang udah ada Annara." Kiara mengangguk.

"Hmmm,makin sayang ayahnya anak anak." Ujarnya seraya mencium pipi kanan suaminya itu.

"Aku lebih sayang bundanya anak anak." Ujarnya yang memeluk istrinya seraya berkali kali mengecup kening istrinya itu.


Darrel tidak menyangka akan hidup sebahagia ini menjalani kehidupan bersama Kiara,gadis yang sempat ia tolak kehadiran itu.

Ia akan sangat menyesal jika tidak menikah dengan istrinya itu yang memiliki banyak keunikan yang tak pernah ia temui diperempuan mana pun.



























selesai









Assalamualaikum man teman semuanya.allhamdulillah cerita Darrel Alfathan sudah selesai.

Maafkan jika part ini tidak begitu menarik tapi aku harap kalian tetap suka.

Aku sengaja tamatin cerita ini lebih cepat dari yang seharusnya karena aku rasa tidak banyak yang menyukai cerita Darrel ini.

Sekali terimakasih karena sudah mau membaca.

Aku akan buat extra part kalo pada mau dan pada komen,tapi kalo tidak ada berarti aku tidak akan buat.

Babay





DARREl AlFATHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang