bagian 26

1.8K 52 0
                                    

   
Budayakan vote setelah membaca.

Kalo ada tpyo tolong komen ya biar bisa di perbaiki


H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
G
.
.
.
.
.
.
.
.







     
    Selesai sarapan Darrel langsung berjalan ke kamarnya untuk membangunkan istrinya yang masih terlelap tidur itu.sehabis shalat subuh tadi Kiara memang langsung tidur lagi karena merasa pusing secara tiba tiba.

Lelaki itu menaruh nampan berisi satu piring makanan dan juga air putih yang ia bawa untuk bumil itu.

"Sayang,bangun dulu yu." ujarnya seraya mengusap ngusap kepala istrinya itu dengan lembut.

"Engh.."

"Sarapan dulu sayang." ulangnya.kiara dengan perlahan mengubah posisinya menjadi duduk.

"Kamu udah sarapan?" tanya kiara yang langsung diangguki oleh lelaki itu.

"Maafin aku ya, harusnya aku yang nyiapin semua,bukan kamu." ujarnya yang merasa bersalah itu.

"Gausah minta maaf,ayok makan."
ujarnya yang tanpa diminta langsung menyuapi istrinya itu.

"Kamu gak kerja?" tanyanya karena melihat penampilan suaminya yang tidak menggunakan pakaian pormalnya.

"Enggak." balasnya seadanya.ia tidak mungkin bisa bekerja dengan tenang disaat  istrinya yang masih seperti ini.walaupun hanya pusing saja namun ia tidak akan membiarkan istri juga calon anaknya kenapa naoa hanya karena ia tinggal bekerja.

"Kenapa?" tanyanya.

Lelaki itu hanya diam tanpa menjawab apapun karena seharusnya tanpa bertanya pun wanita itu sudah tau jika ia tidak pergi karena apa.

"Masih pusing?"tanyanya memastikan.

"Udah enggak,kan udah disuapin ayah."ujarnya dengan senyumnya yang menggembang.

"Serius Ra."tanyanya dengan menampilkan wajah datarnya.

"Ck.. iya serius."ujarnya dengan sedikit kesal karena suaminya itu terlalu banyak hidup dengan serius.

"Sayang."panggilnya.

"Hm."

"Kamu bosen gak si sama aku?"tanyanya membuat lelaki itu mengerutkan keningnya heran.

"Gak."

"Nanti kalo aku udah gendutan kamu masih sayang aku gak ya."gumamnya.

Darrel hanya diam tidak merespon apapun.

"Nanti kalo aku abis lahiran kamu bakal jajan diluar gak ya." lanjutnya tapi kali ini dengan air mata yang menetes.

"Kenapa tiba-tiba nanya gitu?" Tanyanya dengan nada dinginnya.jujur saja kurang suka mendengar wanita itu yang sudah menanyakan hal yang seperti ini.

"Aku takut,aku takut kamu bosen sama aku,aku takut kamu malu bawa aku kalo aku gendutan, aku takut kamu selingkuh sehabis aku lahiran,aku takut kamu berubah." lirihnya.

Akhir akhir ini ia sering mendengar pasangan yang berpisah karena suaminya selingkuh setelah istrinya tak menarik lg atau tidak bisa memenuhi kebutuhannya.

Darrel menarik istrinya itu kedalam pelukannya. "Udah berapa kali aku bilang hilangin pikiran buruk kamu,sampai kapanpun gak ada yang bisa gantiin kamu, aku akan selalu sama kamu apapun yang terjadi." Ujarnya.

"Tapi nanti aku gendutan."

"Ya emang kenapa?mau gendut atau enggak,kamu tetep istri aku,kamu tetep jadi sumber kebahagiaan aku."

Kiara tersenyum sedikit lega mendengarnya.ia semakin mengeratkan pelukannya seraya berdoa dalam hati agar pernikahan baik baik saja sampai maut memisahkan mereka berdua nanti.

__

"Lagi ngapain si?" Tanyanya saat sudah sampai di kamar mereka.ia melihat wanita itu yang memberantakan pakaiannya si atas kasur.

"Aku bingung mau pake baju apa buat ke acaranya ka datar nanti."ujarnya.

"Ini bagus." balasnya seraya menunjuk salah satu baju milik istrinya itu.

"Gak pede,keliatan buncit perutnya."ujarnya.

Lalu Darrel kembali menunjukkan baju yang lainnya namun kiara tetap saja menolak dengan banyak alesan.

"Gausah pergi aja sekalian. " Kesalnya yang langsung pergi ke kamar mandi.kenapa Kiara harus seribet ini hanya karena urusan baju, padahal usia kandungannya baru saja dua bulan apalagi jika sudah tujuh bulan keatas,gak kebayang akan seribet apa nantinya.

Tak beda jauh dari Darrel yang kesal tapi Kiara juga sama kesalnya karena merasa terabaikan padahal dirinya belum mendapatkan baju untuk pergi nanti.

Selang beberapa menit Darrel keluar dari kamar mandi dan yang ia liat adalah Kiara yang sudah berpakaian rapih disana.

"Katanya gak pede tapi di pake juga." Sindirnya yang sudah pasti itu menyindir Kiara.

"Kepaksa.daripada gak pakai baju kan."

"Berani kayak gitu gue gantung lo." Ujarnya dengan sedikit kesalnya setelah mendapat jawaban dari bumil itu.

"Serem amat si."balasnya.Darrel tidak menanggapinya lagi lalu tangannya beralih mengambil pakaian yang sudah disiapkan istrinya itu.

Kiara berjalan mendekati lelaki itu untuk membantu mengancingkan baju kemeja lelaki itu.

"Apasi ini jelek banget." Komentarnya seraya mengusap bibir wanita itu dengan sedikit kasar.

"Kamu mah ih,udah rapih rapih malah digituin." Protesnya yang tidak terima.

"Mikir."ketusnya

"Cuma pengen coba sekali aja padahal,galak amat." Balasnya.

"Oke aku izinin kamu,mau tiap hari juga boleh banget." Sahut Darrel.

"Serius boleh?"tanyanya dengan antusias.

Lelaki itu mengangguk dengan mantap. "Asal mau pakai cadar." Lanjut Darrel membuat senyum wanita itu luntur seketika.

      
           Setelah beberapa perdebatan tadi akhirnya keduanya telah sampai di tempat acara.keduanya memang datang telat makanya langsung ketempat ijab kabul tersebut.

"Kak datar ko ganteng banget ya kalo pakai baju pengantin kayak gitu." Puji Kiara tanpa rasa bersalah sedikitpun

Darrel mendengarnya namun tidak merespon apapun itu dan lebih memilih diam.

"Semoga kalo kamu lahir nanti gantengnya mirip kak datar ya." Ujarnya seraya mengusap perutnya itu.

"Gantengan juga gue." Darrel akhirnya menyahut karena tidak terima dengan ucapan Kiara yang menginginkan calon anaknya mirip temannya itu.

"Tapi kak datar ganteng tau." Ujarnya yang keukeuh dengan ucapannya.

"Yang namanya anak gue ya pasti mirip gue lah,gada dari sananya kalo anak mirip sama temen bapaknya."sahut Darrel yang masih tidak terima.bisa bisanya Kiara menginginkan anaknya mirip dengan Sagara.

"Ayah kamu sensi banget ya nak." Ujarnya seraya mengelus perutnya.Darrel tidak menyahuti lagi dan memilih diam walaupun sebenarnya masih sedikit kesal.

"Eh ada bumil cantik. "Ujar Raffa yang baru datang itu.

"Makasih kak Raffa." Balas Kiara dengan senyum manisnya itu.

"Gausah gangguin istri gue." Darrel tidak suka jika Raffa sudah memuji istrinya itu.

"Galak amat si lo,orang gue ngomong baik baik." Sahutnya.

"Maaf ya kak,suami aku lagi sensi soalnya." Ujarnya.

"Pergi lo."usirnya pada Raffa.

"Iye iye galak amat.gue pergi ya Ra." Pamotnya yang langsung diangguki oleh wanita itu.













21-09-2023




DARREl AlFATHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang