bagian #18

1.8K 43 0
                                    


 
         "Ra."teriaknya membuatnya sang pemilik nama menoleh kearah suara yang tak lain adalah suaminya sendiri.

"Kiara."

"Apasi Rel teriak teriak mulu,gak sabaran banget."omelnya.sedangkan yang diomelin hanya memasang wajahnya datar.

"Ada apa?"tanyanya lagi.

Bukannya menjawab lelaki itu malah menyodorkan dasi serta jas miliknya.Kiara menghela nafasnya, ternyata karena ini lelaki itu sampai bilang teriak teriak memanggil namanya.

Wanita itu mengambilnya lalu menyampaikan jas serta dasi yang lelaki itu berikan pada lengannya sebelum memasangnya karena, karena ia harus membenerkan baju kemeja suaminya itu yang masih berantakan.

"Kamu ini padahal bisa lho pakai sendiri, gausah pakai teriak teriak segala."omelnya.ia bukannya tidak mau mengurusnya hanya saja jika sedang tanggung memasak seharusnya lelaki itu memakainya sendiri.

Darrel itu jika sedang mode manja gini itu nyebelin,tadi saat ia sedang tidak melakukan apa apa lelaki itu malah leha leha dan mengatakan akan memakainya sendiri tapi sekarang lihat disaat dirinya sedang sibuk membuat sarapan gini dia malah teriak teriak.

"Kamu dengar aku gak si?"tanyanya dengan nada kesalnya karena lelaki itu seakan acuh dengan perkataannya ini.

"Hm."balasnya membuat Kiara semakin kesal dengan suaminya itu,ia sudah bicara panjang lebar dan suaminya itu hanya mengatakan satu kata itu saja.

"Bisa gak si kalo jawab itu agak panjangan dikit,sebel deh ah."gerutunya.

Darrel hanya diam saja tanpa mengatakan apapun.Kiara menghela nafasnya pelan mencoba sabar menghadapi sikap lelaki itu yang sangat sangat menjengkelkan.

    "Nanti kamu mau dimasakin apa?"tanyanya sebelum lelaki itu berangkat kerja.

"Terserah."balasnya.lelaki itu pamit untuk pergi bekerja.Kiara meraih punggung tangan suaminya itu lalu menciumnya.

"Hati hati."ujarnya.

"Iya, assalamualaikum."ujarnya.

"Wa'alaikumsalam."balasnya seraya melihat kepergian suaminya itu.

"Punya laki satu ngeselinnya kebangetan,untung sayang."gumamnya sebelum masuk ke dalam rumahnya.

_

Kiara bernafas lega karena masakan sudah jadi sebelum suaminya tiba dirumah.tadi Darrel sudah mengatakan jika dia sedang dalam perjalanan pulang itu sebabnya ia cepat cepat menyelesaikan semuanya.

Di waktu yang sama bel rumah berbunyi, apakah itu Darrel?tapi jika benar tumben sekali lelaki itu memencet bel rumah, biasanya lelaki hanya akan mengetuk pintu dan jika tidak ada yang membukakan lelaki itu pasti langsung menelpon.

Ia mendekati pintu rumahnya dengan perlahan,namun sebelum membukanya ia lebih dulu melihat ke jendela, karena takutnya yang datang itu adalah penjahat atau semacamnya.

Setelah mengetahui siapa yang datang Kiara langsung membuka pintu rumahnya.

"T...tante."

"Kenapa kamu,gak suka saya kesini?"tanyanya dengan sinisnya.

"Bukan gitu tante_"

"Ck.. udahlah Kiara saya tau kamu tidak menyukai saya,jadi gausah sok baik."ujarnya.kiara menghela nafasnya ternyata sampai detik ini tante wina yang tak lain adalah adik ipar dari ibu mertuanya itu masih tidak menyukai dirinya.

"Tante ayo masuk dulu kebetulan Ara baru selesai masak,nanti kita makan bersama dengan Arrel."tawarnya.

"Cih seenak apasi masakan kamu sampai berani ngajakin saya makan bareng, lagian saya gak sudi makan bareng sama cewek mandul kayak kamu."

DARREl AlFATHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang