37

1.1K 49 7
                                    

Maap. Baru balik,

Nggak sih. Udah bersih-bersih, tapi makan dan minum obat dulu. Beneran kenapa kalau malem jadi sakit banget yak? Capek setiap pulang tepar begini. Nyokap juga jadi khawatir nungguin gue pulang

Dah, yang penting gue tetep usahain Up tiap rabu kayak dulu lagi sebelum sempet hiatus kemarin. Gue harap kalian juga mau nemenin gue di book selanjutnya suatu saat nanti.

Love you.. Terima kasih telah nerima gue dan karya gue. Gue terharu

Stay healthy, Baby

Oh! Vote nya diklik dulu
______________________

"Hey, Mrs! Watch your mouth!"

"Aku tak apa, Cherry" sahut Kay.

"Ya, tidak apa-apa karena itu semua memang faktanya! Fakta bahwa Ayah mu memanglah seorang pria br*ngsek! Tak bertanggung jawab dan ped*filia!"

Entah tapi kali ini Cherry yang malah kebawa emosi. Terlihat ia reflek memajukan dirinya selangkah walau tangan Kay sudah mencegat tepat didepan dirinya.

Cherry hanya merasa tidak terima. Bukan hanya karena itu adalah Ayah Kay, sahabatnya. Satu sisi juga Ayah Kay –Smith Warodom– adalah tokoh publik. Ayah Kay adalah seniman besar, Cherry termasuk pengagum karya beliau.

"Sekali lagi ku ingatkan, Mr.Smith Warodom adalah Ayah sambung mu!" cekam Cherry dengan wajah seriusnya. Bisa saja Cherry bertindak lebih jauh dari ini, tapi sekali lagi Cherry berfikir Kay akan menjadi marah lagi padanya bila terlalu mencampuri urusannya.

Tapi Viola tidak menghiraukan itu.

"Sudah cukup, Katnaya. Vionna akan hidup dengan ku bersama keluarga kecil ku, tinggalkan dia sendiri. Jangan ganggu dia"

"Tapi dia sendiri yang datang padaku. Vionna bilang ia mencari ku selama ini," Kay menatap menelisik kakak kandung Vionna ini.

"... Aku tak yakin Vionna akan hidup bahagia dibawah kendali mu"

"Bukan urusanmu!"

Kesal terlihat jelas diwajahnya. Kay memang tak sadar atas sifatnya dulu, apakah ia terlalu keras? Tapi ia ingin menebusnya hari ini, ia ingin menjelaskannya.

Kay menatap Viola dan Viola pun membalasnya.

Namun tiba-tiba saja Viola meneteskan air matanya. Bahkan ia sampai tak sanggup lagi menatap Kay.

"Vio keras kepala sama seperti Ibu nya.. Hanya aku satu-satunya disini yang bertahan untuk mereka. Jangan bicara aku mengendalikannya! Juga seharusnya kau sadar diri, atas perbuatan Ayah mu itu"

Viola semakin terisak tangis, bahkan ia merunduk sekarang. Dapat Kay rasakan seperti ada kekesalan mendalam di hatinya.

Kay menelan ludahnya kasar.

"Maafkan aku telah mencelakakan Ayah kalian," ucap Kay yang langsung membuat Cherry dan Jj menoleh ke arahnya.

Viola ikut menoleh.

"Kau bukan hanya mencelakakannya tapi membunuhnya, bodoh!"

Viola menatap Kay dalam-dalam.

"Ayah mu juga telah memperkosa adik ku. Kalian membuat keluarga ku berantakan, boleh aku meminta satu hal pada mu, Kay? Bagaimana jika nyawa dibalas nyawa?"

Viola mengusapi pipinya yang basah lalu tersenyum kecil.

"Kau sudah dewasa sekali, apa kau akan ikhlas?" Lalu Viola tertawa hambar.

Tiba-tiba air matanya berjatuhan lagi. Ia menatap Kay.

"Sayangnya aku tidak diajarkan untuk menjadi jahat. Itu yang ku benci dari diriku, menjadi orang baik kadang sangat melelahkan!"

Dancing on my body (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang