Kay dan Vio akan bebenah di apartemen baru mereka.
Sebelumnya, Kay dan Vio harus ke apartemen lama mereka dulu untuk mengangkutnya manual ke mobil Kay.
Vio melihati seisi apartemen ini yang sudah lumayan kosong, hanya beberapa barang milik apartemen saja yang tersisa.
"Duduk saja disini, aku akan bolak balik ke mobil ku" suruh Kay.
Dan lagi-lagi Vio hanya menganguk menuruti Kay, ia langsung duduk di kursi tinggi dapur.
Kay berkacak pinggang dan terdiam. Menatap ke arah barang-barangnya yang ia kumpulkan dibawah meja dapur.
Kay melihati barang-barang tersebut lalu beralih menatap Vionna lagi.
Box-box ini terlalu banyak. Karung yang berisi pakaian dan kain-kain lainnya juga sangat berat.
Kay kemudian tersenyum kaku.
"Sepertinya kita harus memanggil seseorang yang lain," ucapnya kaku.
Vio melihati Kay sebentar kemudian menghela nafasnya.
"Siapa yang akan kau panggil?" tanyanya.
Kay berdiri tegak dari merunduknya, lalu ia mengambil ponselnya untuk menelpon seseorang.
Vio hanya melihatinya sambil menopang dagu. Dirinya mulai merasa bosan.
"Kenapa dia tidak menjawab.... C'mon Filip! Angkat telfon ku" gumam Kay yang dapat didengar oleh Vio.
Setelah 3 dengungan dan telfonnya tak kunjung dijawab, Kay bergegas pergi keluar apartemen.
"Aku akan memanggil seseorang, Vi. Tunggu disini dan jangan kemana-mana!" Kemudian Kay melangkah terburu-buru sampai ia melupakan ponselnya sendiri.
Kay menaruh ponselnya asal diatas meja dapur dan itu tepat dihadapan Vionna.
"Sangat terburu-buru, huh?" ucapnya sambil terkekeh tak minat. Namun saat Vio mengambil ponsel Kay berniat menyimpannya, ponsel Kay bergetar dan tertera nama Ayah dipanggilan masuk.
Vio terdiam sejenak hanya menatap ponsel itu, sampai layar itu mati kemudian kembali menyala dengan nama Ayah di panggilan masuk seperti sebelumnya.
Dirinya sudah tak tahan lagi. Vio menjawab telfonnya.
"Ternyata ini alasan kau mendadak ingin pindah apartemen, Kay!"
.....
Setelah beberapa menit Kay pergi meninggalkan Vio sendirian, kini Kay kembali dengan membawa tiga orang lainnya.
Saat Kay memasuki kamar, ia melihat Vio tetap dengan posisinya. Kay pun tersenyum dan langsung menghampirinya.
"Harusnya kau masih ingat dengan mereka, 'kan? Filip, Ben, dan yang ini Can." Kay memperkenalkan orang yang ia bawa untuk membantunya nanti.
"Hei! Jelas Vio masih mengenal aku, Phi. Aku kan teman sekampusnya!" Ben dan Can langsung duduk disamping Vio.
"Oh, iya. Maaf tadi aku lama, aku keluar dengan Filip membeli beberapa cemilan untuk kita. Biar kamu nggak bosen, aku juga bawa Ben dan Can. Kalian disini saja ya, biar aku dan Filip saja yang beberes!"
"Aku akan ikut bantu, Phi!" sahut Ben.
"Hm. Baiklah jika kau mau" ucap Kay.
Jadilah Kay, Filip, dan Ben yang berkemas sementara Vio dan Can duduk di meja dapur memakan cemilan.
Mereka mulai mengangkut barang satu persatu dengan Filip dan Kay yang bergotongan membawa yang paling besar, dan Ben membawa box kecil.
Setelah beberapa menit saling diam, akhirnya Vio mau melihat ke arah Can.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dancing on my body (21+)
Random🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞 🔞⚠️ WARNING! 21+ USE VIOLENCE ⚠️🔞 💦 LGBT LAPAK!!! ⚠️ MENGANDUNG ADEGAN SEX YANG TDK WAJAR DIHARAPKAN KEBIJAKSANAANNYA! @crescentmoon608